Dark/Light Mode

Smelter Gresik Sudah 76 Persen

Hilirisasi Tambang Cepat Terwujud

Sabtu, 8 April 2023 07:45 WIB
Kunjungan Kerja (Kunker) Komisi VII DPR di area PT Smelting, Gresik, Jawa Timur, Rabu (5/4). (Foto: DPR)
Kunjungan Kerja (Kunker) Komisi VII DPR di area PT Smelting, Gresik, Jawa Timur, Rabu (5/4). (Foto: DPR)

RM.id  Rakyat Merdeka - Komisi VII DPR meninjau perkembangan pabrik pengolahan konsentrat tembaga PT Smelting, Gresik, Jawa Timur, Rabu (5/4). Dalam kunjungan kerja tersebut, DPR mendapati kemajuan ekspansi PT Smelting telah mencapai 76 persen penyelesaian.

Progres ekspansi PT Smelting oleh PT Freeport Indonesia (PTFI) tersebut mencakup penambahan refinery cells (sel elektrolit untuk memurnikan konsentrat) serta peningkatan daya listrik menjadi 40,45 megawatt. Alhasil, kapasitas pengolahan konsentrat tembaga di PT Smelting akan bertambah dari 1 juta dry metric ton (dmt) menjadi 1,3 juta dmt per tahun.

Jadi, katoda tembaga yang dihasilkan dari proses pengolahan tersebut akan meningkat dari 300 ribu ton per tahun menjadi 350 ribu ton per tahun.

Wakil Ketua Komisi VII DPR Bambang Haryadi mengatakan, pengembangan PT Smelting sebagai salah satu realisasi komitmen PTFI dalam mendorong percepatan program hilirisasi produk tambang di Indonesia. Progres ekspansi PT Smelting hingga kini cukup bagus.

Baca juga : Pengusaha Optimis Program Hilirisasi Dorong Capaian Target Investasi 2023

“Sebenarnya kalau tanpa kemarin pandemi, saya pikir sudah siap. Kami melihat progres pembangunan smelter Freeport sudah cukup bagus. Cuma pandemi yang menghantam dunia dua tahun terakhir sangat mengganggu,” ungkap Bambang.

Sementara, PTFI menargetkan ekspansi konstruksi Smelter ini akan rampung pada November 2023, dilanjutkan peningkatan kapasitas pengolahan sampai akhir Desember 2023. Dengan demikian, pada awal tahun 2024, PT Smelting akan mampu beroperasi dengan kapasitas baru.

Dengan nilai investasi sebesar 250 juta dolar AS atau setara dengan Rp 3,2 triliun, PTFI sekaligus meningkatkan kepemilikan sahamnya terhadap PT Smelting dari 39,5 persen menjadi 65 persen.

Sementara, PT Mitsubishi Material Corporation akan memegang 35 persen kepemilikan saham PT Smelting.

Baca juga : Kemenag Genjot Sosialisasi Penilaian Angka Kredit Guru

Presiden Direktur PTFI Tony Wenas mengatakan, aksi korporasi berupa peningkatan kapasitas pengolahan PT Smelting ini sejalan dengan semangat pemerintah Indonesia mengembangkan industri hilir dalam negeri.

“Terciptanya nilai tambah melalui peningkatan nilai investasi perusahaan serta penyerapan tenaga kerja, adalah bagian dari upaya kami untuk terus berkontribusi bagi kemajuan negara di mana pun kami beroperasi,” ujarnya.

Selain tengah menyelesaikan ekspansi PT Smelting, PTFI juga tengah menyelesaikan smelter keduanya di Kawasan Ekonomi Khusus Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) di Manyar, Gresik, yang telah rampung 56,5 persen.

Smelter kedua ini akan memiliki kapasitas pengolahan hingga 1,7 juta dmt konsentrat tembaga, menghasilkan 550,000 ton katoda tembaga per tahun.

Baca juga : Jadi Presiden China 3 Periode, Xi Jinping Cetak Sejarah

Dengan demikian, melalui pengoperasian dua smelter ini, PTFI akan mampu memurnikan hingga 3 juta dmt konsentrat tembaga per tahun dan memenuhi mandat Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) terkait pembangunan smelter.

Pada akhirnya, pengoperasian kedua smelter ini akan memungkinkan PTFI untuk memurnikan seluruh konsentrat tembaga di dalam negeri, sekaligus semakin mempertegas posisi Indonesia sebagai produsen tembaga berkelas dunia.

“Indonesia tidak hanya akan semakin dikenal sebagai salah satu negara penghasil tembaga terbesar di dunia, tetapi juga secara kualitatif sebagai industri tembaga yang terintegrasi dari hulu ke hilir,” ucap Tony. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.