Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Getaran Gempa M6,5 Garut Terasa Hingga Jakarta, Trending Topics Di X
- Gempa M3,1 Sukabumi Dipicu Sesar Cugenang, Belum Ada Laporan Kerusakan Bangunan
- Gempa Kuat M6,5 Guncang Jabar Dan Sekitarnya, Masyarakat Diminta Tetap Waspada
- Malam Ini, Sukabumi Digoyang Gempa M3,1 Kedalaman 5 Km
- Media Timteng: Erick Bawa Berkah Bagi Sepak Bola Indonesia
RM.id Rakyat Merdeka - Partai Buruh bersyukur, lolos verifikasi administrasi dan faktual Komisi Pemilihan Umum (KPU), dan kini, menjadi salah satu partai kontestan di Pemilu 2024. Perjuangan partai ini untuk ikutan pesta demokrasi, terbayar.
“Sulit sekali, perlu perhatian besar sekalipun meyakini telah memenuhi seluruh persyaratan yang ada,” ujar Wakil Sekretaris Jenderal Partai Buruh, Indri Yuli Hartati, kepada Rakyat Merdeka, kemarin.
Baca juga : Cuma Dapat 1,7 Persen, PAN Pertanyakan Akurasi Survei SMRC
Diungkapkan, Partai Buruh sejak awal tidak hanya siap diverifikasi melainkan optimis bisa masuk ke Senayan. Tercatat, partai ini memiliki anggota dari kalangan buruh sebanyak 5 juta. Jika dikalikan dua dengan asumsi istri dan seorang anak, maka partai ini memegang 15 juta suara.
Dalam perhitungannya, dengan jumlah suara tersebut cukup untuk menembus ambang batas parlemen atau Parliamentary Threshold (PT) sebesar 4 persen. Meski demikian, Partai Buruh verifikasi tetap membutuhkan perhatian sangat serius. “Kita sampai begadang, memastikan urusan teknis data sudah masuk,” kenangnya.
Baca juga : Relawan Puan Gelar Pentas Seni Di Banyuwangi Dan Kegiatan Sosial Di Palembang
Indri menganalisa, model verifikasi faktual ini sangat menyulitkan dan berpotensi menutup kran parpol baru untuk berpartisipasi dalam pesta demokrasi. Menurutnya, banyak sekali masyarakat yang ingin memperbaiki bangsa ini melalui jalur parpol, dan menjadi hal yang menggembirakan.
Harapannya, verifikasi faktual itu ditiadakan saja. Tujuannya, agar partai politik yang memenuhi verifikasi administrasi ke depan bisa menjadi peserta Pemilu 2024. Menurutnya, sudah ada 4 persen sebagai penyaring parpol di tingkat nasional. “Berat memang, kalau bisa verifikasi faktual dihapus saja, kan sudah ada PT 4 persen di DPR,” ungkapnya.
Baca juga : Benarkah Ada Perkosaan Di Kasus Sambo, Y Pelakunya?
Menurutnya, PT 4 persen sudah cukup menjadi penyaring parpol untuk masuk ke tingkat nasional. Namun, partai baru maupun nonparlemen bisa berkontestasi di tingkat daerah dan berupaya berjuang meraih simpati rakyat.
“Jadi, bukan ditutup pintunya sebelum ikut Pemilu. Tetapi biarkan saja parpol lolos administrasi ikut Pemilu, biarkan rakyat yang memilih. Semakin banyak partai berkompetisi, maka adu ide dan gagasan semakin baik, yang untung rakyat,” pungkasnya. ■
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya