Dark/Light Mode

Hadiri Silaturahmi Kebangsaan DPD

Bamsoet Ajak Lawan Radikalisme Dan Terorisme Dengan Vaksinasi Ideologi

Selasa, 23 Mei 2023 21:05 WIB
Ketua MPR Bambang Soesatyo (kiri) bersama Ketua DPD LaNyalla Mahmud Mattalitti (Foto: Dok. MPR)
Ketua MPR Bambang Soesatyo (kiri) bersama Ketua DPD LaNyalla Mahmud Mattalitti (Foto: Dok. MPR)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua MPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) menegaskan, guna melawan radikalisme, terorisme, serta komunisme, tidak cukup hanya menggunakan penegakan hukum. Lebih dari itu, dibutuhkan strategi cegah dan tangkal melalui vaksinasi ideologi. Karena yang dilawan bukanlah orang atau kelompok massa, tetapi ideologi.

"Hakekat vaksinasi ideologi adalah mengamalkan nilai-nilai dalam Pancasila yang sudah disepakati dan diterima sebagai dasar negara, landasan ideologi, falsafah, etika moral serta alat pemersatu bangsa. UUD NKRI tahun 1945 sebagai landasan konstitusional. NKRI adalah konsensus yang mutlak dan harus dirawat dan diperkuat. Serta, Bhinneka Tunggal Ika diterima dan dipahami sebagai kodrat kebangsaan," ujar Bamsoet, usai mengikuti Silaturahmi Kebangsaan yang diselenggarakan DPD, di Jakarta, Selasa (23/5).

Baca juga : Waka BPIP Ajak Mahasiswa Teladani Ajaran Trisakti Bung Karno

Dalam acara ini, tampil sebagai narasumber antara lain Wakil Presiden ke-6 RI Jenderal TNI (Purn) Try Sutrisno (daring), Letnan Jenderal TNI (Purn) Nono Sampono, Jenderal TNI (Purn) Agustadi Sasongko Purnomo, Prof Kaelan, dan Prof Sri Edi Swasono. Hadir pula Ketua DPD LaNyalla Mahmud Mattalitti, Wakapolri Komjen (Pol) Gatot Eddy Pramono, dan anggota DPD Yorrys Rawei.

Ketua DPR ke-20 ini menuturkan, di masa lampau, para kelompok teroris menyebarkan propagandanya melalui pertemuan tatap muka secara langsung. Saat ini mereka menggunakan kekuatan media sosial untuk menyebarkan ideologi teroris dan radikalisme. Terlebih, laporan We Are Social bersama dengan Hootsuit menyebutkan, ada 202,6 juta pengguna internet di Indonesia.

Baca juga : Bamsoet Puji Gelaran Konferensi Asia Pasifik JCI Di Jakarta

"Berdasarkan hasil survei Litbang Kompas pada 17-19 Mei 2021 terhadap responden usia 17-34 tahun, media sosial seperti Instagram, WhatsApp, Twitter dan lainnya menjadi sarana yang paling besar dalam melancarkan intoleransi, yakni sebesar 51,9 persen. Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) pada 2020 melaporkan, potensi Gen-Z (rentang usia 14-19 tahun) terpapar radikalisme mencapai 12,7 persen," kata Bamsoet. 

Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila ini menegaskan, sangat penting bagi seluruh anak bangsa untuk mengamalkan kembali nilai-nilai Pancasila. Tidak hanya sekedar menjadi hafalan semata, melainkan dipraktikkan dalam keseharian. Pemupukan terhadap nilai-nilai Pancasila juga harus semakin digencarkan. Baik melalui pendidikan di sekolah formal, maupun melalui berbagai kegiatan kebangsaan lainnya. 

Baca juga : Bersilaturahmi Dengan Binatang

"Ancaman serta serangan radikalisme, terorisme ataupun komunisme harus dilawan dengan penguatan ideologi. Karenanya, MPR gencar melaksanakan vaksinasi ideologi berupa Sosialisasi Empat Pilar MPR ke berbagai kalangan masyarakat. Sehingga, akan memperkuat imun ideologi setiap anak bangsa dalam menghadapi berbagai gempuran ideologi yang tidak sejalan dengan jati diri bangsa Indonesia," pungkas Bamsoet.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.