Dark/Light Mode

Berkunjung Ke Papua Nugini, Putu Rudana Disambut Hangat PM James Marape

Selasa, 13 Juni 2023 17:19 WIB
Wakil Ketua BKSAP DPR Putu Supadma Rudana (kiri) bersama PM Papua Nugini James Marape. (Foto: Istimewa)
Wakil Ketua BKSAP DPR Putu Supadma Rudana (kiri) bersama PM Papua Nugini James Marape. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR Putu Supadma Rudana bersama sejumlah delegasi melakukan kunjungan bilateral ke Papua Nugini. Dalam kunjungan itu, Putu Rudana diterima langsung Perdana Menteri (PM) Papua Nugini James Marape dan Penjabat Ketua Parlemen Papua Nugini Koni Iguan.

“Terima kasih, kami bangga diterima bilateral dengan baik oleh Ketua Parlemen dan Perdana Menteri Papua Nugini. Mereka sangat ramah dan penuh dengan rasa kekeluargaan,” kata Putu Rudana, dalam keterangannya, Selasa (13/6).

Dalam kunjungan itu, Putu bersama sejumlah delegasi Parlemen Indonesia sempat kaget karena dijamu makan siang dengan nuansa ruangan merah-putih, yang merupakan warna Bendera Indonesia, dan disambut dengan tarian-tarian tradisional yang bagus dan indah.

Putu menduga, hal ini sebagai balasan yang baik atas kunjungan Parlemen Papua Nugini ke Museum Rudana, di Bali, bulan lalu. “Waktu di Museum Rudana Bali, kita juga menerima kunjungan mereka dengan lingkungan budaya ada seni tari, seni tabuh, seni lukis, dan mereka apresiasi. Kita jembatani untuk pembuatan patung founding father atau Perdana Menteri pertama Papua Nugini, yang akan dipasang di Gedung Parlemen. Founder Museum Rudana pun turut membantu, mereka sangat senang sekali,” ujarnya.

Baca juga : Gabung Ke Pemusatan Latihan FIFA Match Day, Pratama Arhan Disambut Histeris

Putu mengungkap, pertemuan dengan Perdana Menteri dan Parlemen Papua Nugini berjalan selama hampir 1 jam dan membahas berbagai hal. Delegasi Parlemen Indonesia juga diundang langsung mengikuti Sidang Paripurna Parlemen Papua Nugini dengan mengesahkan tujuh Undang-Undang.

“Belum pernah terjadi di Papua Nugini (sahkan tujuh Undang-Undang), biasanya dua Undang-Undang. Karena mereka merasa ingin menunjukkan ke Indonesia bahwa Papua Nugini betul-betul negara yang menjunjung tinggi demokrasi. Semua bicara, ‘kami merasa bangga salam hormat Parlemen Indonesia yang memantau sidang ini’,” ungkap legislator asal Bali ini.

Putu melanjutkan, Duta Besar Papua Nugini untuk Indonesia Simon Namis terpesona melihat keakraban hubungan diplomasi antara delegasi Parlemen Indonesia dengan Parlemen Papua Nugini. Duta Besar Simon menyampaikan, belum pernah terjadi dengan negara manapun hal seperti ini.

“Pak Duta Besar mengatakan kepada saya, bahwa diplomasi saat ini sangat luar biasa dan penuh keakraban. Dan belum pernah terjadi dengan negara manapun, kecuali Indonesia. Karena saya selalu melihat, bahwa Papua Nugini adalah negara tetangga terpenting buat Indonesia,” jelas dia.

Baca juga : Timnas Palestina Tersentuh Disambut Hangat Di Bandara Soekarno-Hatta

Atas hal itu, Putu memanfaatkan momentum keakraban diplomasi ini untuk mendorong kerja sama yang komprehensif antarkedua Indonesia dan Papua Nugini. Menurut dia, selama ini Indonesia absen untuk melakukan reach out kepada negara terpenting seperti Papua Nugini.

“Kita sebagai kakak mereka, ingin reach out turut membantu pembangunan berbagai bidang, khususnya peningkatan capacity building, meningkatkan kemampuan sumber daya manusia, disamping juga lainnya,” ucapnya.

"Kita harus reach out ke mereka. Kita sebagai tetangga yang masuk dalam G20 dan Keketuaan ASEAN plus Keketuan secara Parlemen AIPA (ASEAN Inter-Parliamentary Assembly) tentu wajib hadir lebih konkret memberikan bantuan kepada masyarakat Papua Nugini sehingga mereka tidak hanya menjadi penonton dalam berbagai peningkatan ekonomi dan pariwisatanya,” sebutnya.

Ketua Asosiasi Museum ini mengatakan, Indonesia dan Papua Nugini saling mendukung multilateral parlemen. Parlemen kedua negara juga harus saling mengunjungi agar saling kenal. Tentu, kata Putu, dengan mengedepankan soft diplomacy melalui budaya bahwa hubungan kekeluargaan. “Tidak ada negara lebih hebat, lebih kecil. Tapi kekeluargaan, kebersamaan itu dan komitmen ini ada Indonesia,” katanya.

Baca juga : Berkunjung Ke Pasar Sukawati, Iriana Sapa Warga Dan Borong Produk Lokal

Putu menegaskan, BKSAP DPR sebagai ujung tombak sudah melakukan hal-hal atau upaya-upaya maksimal menjaga hubungan diplomasi yang lama terbangun dengan Papua Nugini ini agar tetap baik. Kini, tinggal bagaimana pemerintah untuk menindaklanjuti hubungan bilateral kedua negara tersebut.

"Sekarang tugas pemerintah sebagai eksekutif untuk menunjukkan komitmen-komitmen itu kepada negara Pasifik, khususnya Papua Nugini, sebagai negara terbesar di kawasan Pasifik dan berbatasan langsung dengan pulau tertimur Indonesia. Kita perlu menunjukkan leadership, kepemimpinan Indonesia sebagai kakak mereka di kawasan Pasifik, mendorong BUMN-BUMN kita untuk turut hadir dalam pertumbuhan ekonomi Papua Nugini, baik dalam bidang perdagangan, investasi maupun retail,” pungkasnya.â– 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.