Dark/Light Mode

Diungkap Putu Di Sidang WAIPA

DPR & Parlemen Negara-negara ASEAN Masih Ketinggalan Dalam Kesetaraan Gender

Sabtu, 8 Juli 2023 20:24 WIB
Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR Putu Supadma Rudana (Foto: Istimewa)
Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR Putu Supadma Rudana (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR Putu Supadma Rudana mengatakan, Parlemen Indonesia dan parlemen-parlemen di kawasan ASEAN masih mengalami ketertinggalan dalam hal kesetaraan gender dibanding negara-negara lain di dunia. Hal ini disampaikan Putu dalam Sidang Coordinating Committee of Women Parliamentarians of ASEAN Inter-Parliamentary Assembly (WAIPA), di Jakarta, Jumat (7/7).

"Sidang WAIPA harus mendorong Parlemen ASEAN untuk menciptakan kebijakan afirmatif, yang mengatur keterlibatan perempuan di parlemen sedikitnya 30 persen. Hal ini akan kami bawa ke Sidang Umum AIPA sebagai resolusi bersama pada Agustus 2023," ujarnya.

Menurut dia, perjuangan kesetaraan gender bukan hanya perjuangan perempuan. Laki-laki juga harus berjuang untuk kesetaraan gender. Oleh karena itu, hal konkret yang perlu dilakukan adalah harus adanya kepercayaan dan dukungan dari laki-laki di parlemen kepada perempuan dengan memberikan ruang yang maksimal di politik.

"Partai politik harus lebih serius memperhatikan rekrutmen perempuan, bukan hanya sekadar formalitas untuk melengkapi nomor urut dan kuota saja. Tetapi, partai politik harus menghadirkan sosok perempuan yang berkualitas dan mumpuni," ucapnya Legislator asal Bali ini.

Baca juga : Menteri Bintang Apresiasi Peran G20 EMPOWER Perjuangkan Kesetaraan Gender

Partai politik tentu berkesempatan memberikan perempuan di nomor urut atas dan juga sangat memungkinkan selang seling. Jika laki-laki di nomor 1, perempuan, bisa di nomor 2 dan seterusnya. Bisa juga sebaliknya. "Sudah saatnya konstitusi kita ditegakkan untuk persamaan hak, kewajiban, kesempatan, dan juga keterpilihan," tegasnya.

Putu juga menjelaskan, meningkatkan kesetaraan gender ini adalah perjuangan bersama. Dengan demikian, perempuan juga harus diberikan ruang bereskpresi dalam memimpin republik tercinta ini.

"Mari kita dukung perempuan untuk berekspresi di ruang politik seperti laki-laki. Karena perjuangan perempuan ini bisa lebih memaksimalkan peran dan fungsi palemen, baik di bidang legislasi, budgeting maupun pengawasan di parlemen," terangnya.

Putu melanjutkan, pemberitaan kesempatan bagi perempuan juga perlu dilakukan di pemilihan eksekutif. Misalnya, dalam Pilpres, bila Capresnya laki-laki, Cawapresnya bisa perempuan. Demikian pula dengan pencalonan dalam pilkada di berbagai daerah di Indonesia.

Baca juga : Lestari Harap Pemimpin G20 Komit Jalankan Nilai Kesetaraan Gender

"Di samping itu pula, menghadirkan banyak perempuan di berbagai lembaga/institusi lainnya akan memberikan persepektif dan hasil yang berbeda dan tentu lebih baik dan komprehensif. Inilah kesetaraan gender sesungguhnya. Semakin banyak perempuan yang terlibat di politik, demokrasi semakin baik, semakin harmonis dan indah," ucapnya.

Saat ini, lanjutnya, banyak tantangan di kawasan ASEAN. "Kita banyak ketinggalan dari berbagai negara seperti di negara-negara Afrika yang parlemennya banyak perempuan," imbuhnya.

Ketua Asosiasi Museum Indonesia (AMI) ini menilai, kawasan ASEAN masih mempunyai banyak tantangan seperti ketimpangan gender dan angka kekerasan terhadap perempuan yang masih tinggi.

"Ketimpangan dan kekerasan perempuan di ASEAN khususnya di Indonesia saat ini masih tinggi. Komnas Perempuan mencatat, ada 457.895 kasus kekerasan terhadap perempuan yang terjadi di Indonesia pada 2022. Ini harus kita respons dengan cepat. Perempuan harus lebih banyak masuk di parlemen dan menjadi pemimpin negara ini. Jangan sampai kita ketinggalan dari Afrika yang parlemennya banyak perempuan," pungkasnya.

Baca juga : Di Sidang P20, Puan Bicara Kesetaraan Gender Dalam Perubahan

Putu Rudana sebagai Wakil Ketua BKSAP DPR juga sering diundang dalam berbagai forum perempuan menjadi panelis baik di level global seperti Forum IPU maupun di level regional seperti AIPA (WAIPA/Asean) dan APPF (Asia Pacifik).

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.