Dark/Light Mode

3 Orang Tewas Usai Konsumsi Daging Sapi

Duh, Warga Belum Paham Antraks Nih

Senin, 10 Juli 2023 07:45 WIB
Anggota Komisi IX DPR Rahmad Handoyo. (Foto: dok. DPR RI)
Anggota Komisi IX DPR Rahmad Handoyo. (Foto: dok. DPR RI)

RM.id  Rakyat Merdeka - Senayan menyoroti kasus penyakit menular pada hewan ternak (antraks) yang menyebabkan kematian warga di Gunung Kidul, Yogyakarta. Tiga warga tewas usai mengkonsumsi daging sapi berpenyakit. Ini bukti, masyarakat belum teredukasi dengan baik.

Anggota Komisi IX DPR Rahmad Handoyo mengatakan, masyarakat belum memahami sepenuhnya ikhwal penyakit berbahaya ini.

Baca juga : KFC Salurkan Donasi dari Konsumen Untuk Renovasi Sekolah Dasar di Jawa Barat

“Masyarakat mungkin sudah sering mendengar ada penyakit yang disebut antraks. Tapi, mereka belum memahami betul bagaimana bahaya dan proses penularannya,” kata Handoyo dalam keterangannya di Jakarta, kemarin.

Kejadian di Gunung Kidul ini, tegas Handoyo, harus dijadikan momentum untuk mensosialisasikan kembali bahaya antraks kepada masyarakat. Masyarakat harus diedukasi secara masif bagaimana cara mencegah munculnya penyakit yang menyerang hewan ternak ini. Termasuk mengetahui bagaimana proses penularannya dan cara pengobatannya jika sudah terjangkit.

Baca juga : Relawan Sintawati Bagikan Daging Kurban Buat Warga Jagakarsa

Antraks kan bisa muncul kapan saja. Apalagi, disebut-sebut spora antraks bisa hidup berpuluh-puluh tahun. Tapi tentu saja penyakit yang menye­rang hewan ternak ini bisa dihindari. Caranya, pola hidup sehat, mengkonsumsi makanan yang dimasak dengan matang,” jelasnya.

Dia bilang, spora dari antraks ini bisa hidup berpuluh-puluh tahun di tanah. Spora ini bisa menyebar ke hewan ternak seperti sapi, kambing, domba, atau hewan herbivora lainnya. Masyarakat juga harus diajari agar ternak yang mati tidak serta merta dikubur.

Baca juga : Gerakan Nasional Literasi Digital, Dorong Warga Belajar Teknologi

Kalau terbukti positif antraks, sejatinya dibakar atau dikubur sangat dalam di tanah.

“Ingat, spora antraks itu bisa hidup berpuluh-puluh bahkan ratusan tahun. Spora itu bisa menjangkiti hewan, lalu hewan yang sakit tersebut bisa menjangkiti manusia,” katanya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.