Dark/Light Mode

Bamsoet Orasi Akademik Di Wisuda Pokjar Universitas Terbuka Singapura

Minggu, 16 Juli 2023 15:12 WIB
Ketua MPR Bambang Soesatyo (Foto: Dok. MPR)
Ketua MPR Bambang Soesatyo (Foto: Dok. MPR)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua MPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) menyampaikan orasi ilmiah pada Wisuda Kelompok Belajar Universitas Terbuka (Pokjar UT) Singapura, secara virtual dari Jakarta, Minggu (16/7). Di acara itu, Bamsoet mendorong peningkatan pendidikan untuk Pekerja Migran Indonesia (PMI).

Bamsoet mengapresiasi dukungan PMI yang menyumbangkan sekitar 10 persen terhadap APBN, terbesar kedua setelah sektor migas. Ini menempatkannya sebagai pahlawan devisa negara. Kontribusi yang besar tersebut juga harus dibarengi dengan perlindungan dan pengembangan kapabilitas PMI.

Laporan Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), sebanyak 68 persen PMI adalah lulusan SD dan SMP. Hal ini berakibat terhadap keterbatasan pengetahuan mengenai hak dan kewajiban, sehingga berisiko menjadi PMI yang unprosedural (ilegal), kurang memiliki masa depan yang lebih baik (better future), dan tidak memiliki kemampuan melawan ketidakadilan yang dialami selama bekerja di negara penempatan. Karenanya, pengembangan kapabilitas PMI melalui jalur pendidikan adalah hal yang mutlak dilakukan.

Baca juga : Perhiasan Produksi UMKM Indonesia Sukses Pukau Publik Singapura

"Saya mendukung upaya peningkatan kapabilitas PMI melalui pendidikan tinggi jarak jauh sebagaimana dilakukan UT. Saya sendiri tidak ragu memilih kuliah S1 Hukum pada FHISIP UT dan pada 11 Juli 2023 telah diwisuda oleh Rektor UT Prof Ojat Darojat sebagai Wisudawan Kehormatan. Saat ini saya kembali mendaftar sebagai mahasiswa UT pada program Agribisnis Fakultas Sains dan Teknologi. Semangat belajar saya yang masih membara ini. Semoga bisa menjadi pendorong bagi berbagai anak bangsa untuk tidak ragu dalam menuntut ilmu," ujarnya.

Ketua DPR ke-20 ini menjelaskan, di usianya yang ke-39 tahun, UT terus berkiprah sebagai pelopor pendidikan jarak jauh di Indonesia. Menjadi rujukan berbagai perguruan tinggi lain dalam penggunaan model pembelajaran jarak jauh sekaligus memperkuat diri menuju Cyber University yang handal dengan menyediakan berbagai layanan akademik berbasis teknologi informasi dan komunikasi.

Dalam hal pemerataan pendidikan tinggi, UT turut berkontribusi meningkatkan jumlah angka partisipasi kasar (APK) dan daya jangkau layanan pendidikan tinggi di Indonesia. Jika dibandingkan dengan negara-negara ASEAN, APK Indonesia memang masih kalah dari Malaysia dan Singapura.

Baca juga : Mahasiswa FKG Universitas Trisakti Gelar Baksos Pemeriksaan Gigi Gratis

"UT telah membuka akses yang luas dalam meningkatkan APK Indonesia, baik bagi warga negara yang ada di dalam negeri maupun yang ada di luar negeri. Pada tahun 2023 ini, UT memiliki jumlah mahasiswa aktif sebanyak 439.222 orang. Sebanyak 3.218 diantaranya berada di luar negeri yang tersebar di 55 Negara dan di 90 Kota. Sebagian besar mahasiswa UT yang ada di luar negeri adalah PMI seperti mahasiswa UT yang ada di Singapura, termasuk yang ikut diwisuda hari ini," jelas Bamsoet.

Dosen Tetap Pascasarjana Program Doktor Hukum Universitas Borobudur ini mengakui, bekerja sambil kuliah memang tidak mudah. Satu hal yang perlu diingat, pendidikan adalah investasi, yang bukan saja bernilai ekonomi, tetapi juga sebagai investasi untuk mendapatkan derajat yang lebih tinggi baik dalam kehidupan di dunia maupun diakhirat.

"Semakin tinggi pendidikan seseorang, maka semakin tinggi kualitas hidup dan kesejahteraannya, dan juga memberikan banyak manfaat baik kepada diri sendiri, orang lain maupun bagi bangsa dan negara," pungkas Bamsoet.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.