Dark/Light Mode

Putu Rudana Pantau Pemilu Kamboja: Penuh Kegembiraan, Patut Kita Contoh

Minggu, 23 Juli 2023 13:26 WIB
Wakil Ketua BKSAP DPR Putu Supadma Rudana (kedua kanan) berbincang dengan PM Kamboja Hun Sen saat memantau Pemilu Kaboja, Minggu (23/7). (Foto: Istimewa)
Wakil Ketua BKSAP DPR Putu Supadma Rudana (kedua kanan) berbincang dengan PM Kamboja Hun Sen saat memantau Pemilu Kaboja, Minggu (23/7). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR Putu Supadma Rudana menyaksikan langsung Pemilu di Kamboja, Minggu (23/7). Menurut dia, proses pesta demokrasi di Kamboja berjalan dengan lancar, damai, dan penuh kegembiraan. Ia berharap, hal ini terjadi juga di Indonesia saat Pemilu 2024.

"Sebagai observer dari BKSAP Indonesia, saya melihat Pemilu di Phnom Penh, Kamboja, hari ini sangat menarik. Pemilu mereka berjalan damai, sukacita dan penuh riang gembira. Ini perlu dijadikan contoh pesta demokrasi Kamboja bagi negara di dunia, khususnya Indonesia yang mau memasuki Pemilu 2024," kata Putu, melalui keterangan tertulis, Minggu (23/7).

Putu melanjutkan, memang penduduk Kamboja yang menjadi pemilih dalam Pemilu itu hanya sebanyak 9,7 juta orang. Namun, proses kampanye di Kamboja sangat memaknai pesta demokrasi yakni bergembira tanpa ada saling menghujat.

Baca juga : Netralitas ASN Masuk Kerawanan Luar Biasa

"Pemilu itu maknanya pesta demokrasi. Jadi, semua gembira tidak saling menghujat, tidak gontok-gontokan maupun saling fitnah. Meski banyak partai politik yang ikut berkontestasi, sekitar 18 partai untuk merebut 125 kursi parlemen," jelas legislator asal Bali.

Oleh karenanya, lanjut Putu, negara-negara di dunia, khususnya Indonesia, agar mencontoh proses Pemilu yang dilakukan Kamboja. Menurutnya, Pemilu di Kamboja berjalan sangat demokratis.

"Kamboja ini termasuk negara yang tergolong muda, tapi mampu melaksanakan pesta demokrasi secara demokratis sesuai dengan kearifan lokalnya, damai dan penuh gembira. Jadi, jangan melihat besar atau kecil jumlah penduduknya," ujarnya.

Baca juga : Apel Siaga Perubahan, Tak Perlu Khawatir Kehadiran Koalisi Anies

Pada Pemilu 2018, kata Putu, ada 17 partai yang mencalonkan diri, tapi sebagian besar tidak punya kekuatan sumber daya untuk melawan partai yang berkuasa meraih 125 kursi majelis, yakni Partai Kamboja (CPP) dengan pimpinan Perdana Menteri Hun Sen. Menurut dia, Hun Sen memimpin Kamboja di usia 70 tahun itu telah mencapai status berpenghasilan menengah ke bawah, dengan peningkatan kesehatan, pendidikan, dan infrastruktur.

"Sektor manufaktur tekstilnya, terutama untuk merek-merek terkenal Barat, berkembang pesat, menciptakan lapangan kerja vital. Sementara ekonomi tumbuh rata-rata 7,7 persen antara tahun 1998 dan 2019," ungkapnya.

Kini, lanjut Putu, putra dari Perdana Menteri Hun Sen digadang-gadang akan menggantikan posisinya untuk Pemilu 2023 yakni Hun Manet. Putu menjelaskan, Han Manet usianya masih 45 tahun merupakan lulusan akademi militer West Point di Amerika Serikat dan sering bertemu pemimpin dunia, wakil pemimpin dan menteri luar negeri dari negara lain.

Baca juga : Partai Garuda: Pandangan Pendemo UU Kesehatan Bisa Diabaikan

Hun Manet, lanjut dia, dengan cepat naik pangkat di angkatan bersenjata Kamboja dan menjabat sebagai kepala kontra-terorisme, wakil kepala unit pengawal ayahnya, kepala tentara, wakil komandan militer dan saat ini menjadi jendral bintang empat.

"Di umur 45 tahun, Hun Manet saat ini Jendral berbintang empat di Kamboja. Ini merupakan prestasi yang luar biasa. Lalu, Hun Manet juga mempunyai pendidikan tinggi dengan gelar master dari Universitas New York dan gelar doktor dari Universitas Bristol Inggris. Keduanya di bidang ekonomi. Dia melewati pendidikan ayahnya dan bahkan di usia muda sudah sering bertemu pemimpin dunia, wakil pemimpun dan menteri luar negeri dari negara lain," pungkasnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.