Dark/Light Mode

Sidang Tahunan MPR

Bamsoet Dorong Pemimpin Bangsa Konsisten Wujudkan Indonesia Maju

Rabu, 16 Agustus 2023 20:43 WIB
Ketua MPR Bambang Soesatyo (Foto: Dok. MPR)
Ketua MPR Bambang Soesatyo (Foto: Dok. MPR)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua MPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) menegaskan, penataan ulang pembangunan ekonomi di segala bidang, juga harus dibarengi penataan kembali demokrasi. Pada 14 Februari 2024, bangsa Indonesia akan menunaikan mandat konstitusi untuk mewujudkan demokrasi melalui Pemilu, untuk memilih wakil rakyat di DPR/DPD/DPRD Provinsi/Kabupaten/Kota, sekaligus memilih Presiden dan Wapres.

Bamsoet menerangkan, tahapan Pemilu memang akan selesai dalam beberapa bulan ke depan. Tetapi demokrasi tidak hanya berhenti pada tahap demi tahap Pemilu tersebut. Demokrasi berjalan sepanjang masa bersamaan dengan kehidupan sehari-hari.

Menurut Bamsoet, wujud demokrasi bukan sekadar siapa yang nanti memenangkan suara rakyat. Tetapi lebih penting dari itu, adalah bagaimana mewarnai proses pengambilan kebijakan yang berpihak pada kemaslahatan rakyat. Dengan semangat tersebut, seluruh elemen bangsa harus mampu mewujudkan demokrasi konstitusional dengan tetap menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.

"Sehingga Pemilu dapat menjadi arena kontestasi untuk menjaring putra-putri terbaik bangsa yang akan duduk di kursi legislatif dan eksekutif, baik di tingkat kabupaten/kota, provinsi, maupun nasional. Lebih dari itu, kita berharap, siapapun yang terpilih bisa meneruskan tongkat estafet pembangunan nasional, konsisten untuk mengambil langkah-langkah positif, dan melanjutkan apa yang telah dimulai oleh para pemimpin sebelumnya," ujar Bamsoet, dalam pidato pengantar Sidang Tahunan MPR Tahun 2023 dan Sidang Bersama DPR dan DPD Tahun 2023, di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (16/8).

Baca juga : Bamsoet Tegaskan Pentingnya PPHN Sebagai Bintang Pengarah Pembangunan

Sidang ini dihadiri Presiden Jokowi, Wapres KH Ma'ruf Amin, Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri, Wakil Presiden ke-6 Try Sutrisno, Wakil Presiden ke-9 Hamzah Haz, Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla, Ketua DPR Puan Maharani, Ketua DPD AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, istri presiden keempat almarhum Abdurrahman Wahid Sinta Nuriyah, para Wakil Ketua MPR, para Wakil Ketua DPR RI, para Wakil Ketua DPD, para menteri Kabinet Indonesia Maju, pimpinan lembaga negara, ketua umum partai politik yang mewakili keterwakilan di DPR RI, duta besar negara sahabat, raja-raja nusantara, ketua ormas keagamaan serta perwakilan teladan dari seluruh nusantara.

Ketua DPR ke-20 ini menjelaskan, sesuai 'prinsip negara hukum' para pemimpin, penyelenggara negara, dan seluruh warga negara harus menjadikan hukum sebagai 

landasan dan pedoman dalam menjalankan dan menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara. Hukum dibentuk dan dilaksanakan untuk mewujudkan keadilan, kepastian, dan kemanfaatan bagi seluruh warga negara.

Karena itu, lanjut Bamsoet, sudah selayaknya seluruh pemimpin partai politik dan juga para pemimpin dan tokoh bangsa untuk ikut mengambil tanggung jawab dalam mempersiapkan keberlanjutan kepemimpinan nasional dengan mendasarkan 'prinsip negara demokrasi berdasarkan hukum'. "Siapa pun yang nantinya terpilih menjadi presiden dan wakil presiden, wajib kita dukung bersama-sama untuk menjalankan misi besar, menuju Indonesia Maju," jelas Bamsoet.

Baca juga : Bamsoet Dorong MPR Kembali Jadi Lembaga Tertinggi Negara

Ketua Dewan Pembina Depinas SOKSI ini menerangkan, situasi dunia saat ini sedang bergeser dengan semakin besarnya kontribusi bangsa-bangsa Asia dalam sistem ekonomi dan politik global. Kekuatan kolektif ASEAN juga digadang sebagai basis pertumbuhan baru dunia. Indonesia turut dihadapkan dengan realitas yang kompleks menuju 2045 nanti, saat Asia akan menjadi episentrum pertumbuhan global.

Dalam situasi inilah penting bagi seluruh elemen bangsa untuk mengangkat kembali kesadaran wawasan kebangsaan di kalangan generasi muda yang kini tengah tumbuh dan mendominasi postur demografi penduduk. Di kalangan aparatur sipil negara, generasi milineal dan generasi Z mulai mendominasi dengan proporsi mencapai 53 persen. Di dalam Pemilu 2024 nanti, komposisi keduanya juga mencapai 61 persen dari jumlah pemilih.

"MPR terus berkomitmen menjadikan Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, serta Bhinneka Tunggal Ika, agar dapat terus dipahami, diresapi, dan diimplementasikan sebagai bekal bagi generasi muda untuk melanjutkan tongkat estafet kepemimpinan nasional di segala lini kehidupan. Untuk itu agenda sosialisasi Empat Pilar MPR senantiasa gencar dilaksanakan, guna mengawal proses regenerasi bangsa yang tengah berlangsung," terang Bamsoet.

Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini menambahkan, pada tahun 2045, Indonesia diprediksi menduduki posisi sebagai negara dengan ekonomi terkuat keempat di dunia. Sehingga diharapkan mampu menjadi katalisator upaya-upaya global untuk membangun kerjasama erat, dan membangun tatanan dunia baru yang adil dan beradab.

Baca juga : Bicara Soal Capres-Cawapres, Jokowi: Saya Presiden RI, Bukan Pak Lurah

"Hal ini tidak lain sebagai penerjemahan dari nilai-nilai Pancasila yang telah digali oleh Bung Karno dan para pendiri bangsa dari akar tradisi bangsa Indonesia, dan nantinya akan kita persembahkan untuk peradaban dunia yang berprinsip pada lima sila Pancasila. Karena itu, MPR meneguhkan diri sebagai Rumah Kebangsaan, Pengawal Ideologi Pancasila, dan Kedaulatan Rakyat," pungkas Bamsoet.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.