Dark/Light Mode

Terima Pengurus IDCTA, Bamsoet Dorong Pengembangan Perdagangan Karbon

Selasa, 5 September 2023 22:31 WIB
Ketua MPR Bambang Soesatyo (kedua kanan), menerima Pengurus IDCTA, di Jakarta, Selasa (5/9). (Foto: Dok. MPR)
Ketua MPR Bambang Soesatyo (kedua kanan), menerima Pengurus IDCTA, di Jakarta, Selasa (5/9). (Foto: Dok. MPR)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua MPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) mendukung rencana Indonesia Carbon Trade Association (IDCTA) menyelenggarakan event Carbon Digital Conference 2023 pada 8-10 November 2023, di Bali. Event ini akan membahas berbagai upaya pelaku perdagangan karbon dan digital dalam mengambil peluang sekaligus mengatasi tantangan seputar ekonomi perdagangan karbon.

Bamsoet menyatakan, pengembangan perdagangan karbon bisa meningkatkan pendapatan antar penduduk di berbagai provinsi melalui penciptaan lapangan kerja ramah lingkungan. Seperti konservasi dan reboisasi, pertanian berkelanjutan, dan ekowisata.

Baca juga : Hadiri Pembukaan KTT ASEAN, Bamsoet Apresiasi Kepemimpinan Jokowi

“Carbon Digital Conference juga menjadi ruang bagi pelaku startup teknologi iklim untuk menunjukan kehebatan mereka melakukan disruptif dalam industri ramah lingkungan," ujar Bamsoet, usai menerima Pengurus IDCTA, di Jakarta, Selasa (5/9). Pengurus IDCTA yang hadir antara lain, Ketua Umum Riza Suarga, Wakil ketua Umum Poempida Hidayatulloh, serta Bendahara Umum Muh Muthowali Kuntjoro.

Ketua DPR ke-20 ini juga mengajak para pelaku usaha memanfaatkan Perpres No.98/2021 tentang Penyelenggaraan Nilai Ekonomi Karbon (NEK). Hal ini sebagai upaya mencapai Net Zero Emission (NZE) di 2060 maupun Nationally Determined Contribution (NDC) berupa penurunan emisi gas rumah kaca sebesar 29 persen dengan kemampuan sendiri dan 41 persen dengan dukungan internasional pada 2030.

Baca juga : NasDem Bekasi Mau Percepat Pemenangan

"Sekaligus menjadikan Indonesia sebagai negara penggerak yang melakukan penanggulangan perubahan iklim berbasis pasar di tingkat global menuju pemulihan ekonomi berkelanjutan," jelas Bamsoet.

Kepala Badan Hubungan Penegakan Hukum, Pertahanan dan Keamanan Kadin Indonesia ini menerangkan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) memprediksi potensi perdagangan karbon di Indonesia mencapai Rp 350 triliun. Sebab, Indonesia mampu menyerap sekitar 113,18 gigaton karbon, yang diperoleh dari luasnya hutan hujan tropis yang merupakan terbesar ketiga dunia dengan luas area 125,9 juta hektar yang mampu menyerap emisi karbon sebesar 25,18 miliar ton.

Baca juga : Terima HMI Cabang Istimewa Turki, Bamsoet Ajak Perkuat Ideologi Pancasila

"Serta luas hutan mangrove mencapai 3,31 juta hektar yang mampu menyerap emisi karbon sekitar 950 ton karbon per hektar atau setara 33 miliar karbon untuk seluruh hutan mangrove, ditambah lahan gambut terluas di dunia dengan area 7,5 juta hektar yang mampu menyerap emisi karbon mencapai sekitar 55 miliar ton," pungkas Bamsoet.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.