Dark/Light Mode

Raih Nilai Sangat Memuaskan, I Wayan Sudirta Sabet Gelar Doktor Hukum

Kamis, 7 September 2023 17:43 WIB
I Wayan Sudirta (Foto: Ist)
I Wayan Sudirta (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Anggota Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) I Wayan Sudirta resmi menyandang gelar doktor hukum dari Universitas Kristen Indonesia (UKI) di Jakarta pada Kamis (7/9).

Wayan Sudirta berhasil mempertahankan disertasinya berjudul Rekonstruksi Pemahaman Atas Nilai-nilai Pancasila Dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara.

Sebelum menyandang gelar akademik tertinggi, Anggota Komisi III DPR ini mempresentasikan disertasinya. Terdapat 15 pertanyaan dari para guru besar kampus tersebut.

Hasilnya, Wayan Sudirta berhasil menjawab dengan baik dan lugas seluruh pertanyaan para guru besar.

Akhirnya diganjar dengan nilai yang sangat memuaskan. Selanjutnya, Ketua Sidang Promosi Doktor Hukum, Dr. Dhaniswara K Harjono memimpin rapat untuk memberikan penilaian kepada Promoventus Wayan Sudirta.

"Setelah mengadakan rapat, kami para dosen penguji memutuskan bahwa Promovendus I Wayan Sudirta lulus dengan nilai sempurna, yakni IPK 4.00," ujar Dhaniswara, disambut tepuk tangan para dosen dan tamu undangan yang hadir.

Adapun para dosen penguji dalam sidang promosi Doktor atas nama Wayan Sudirta adalah Dr. Dhaniswara K Harjono sekaligus Rektor UKI, Prof Dr. John Pieris sekaligus sebagai Promotor, Prof. Dr. Benny Rianto; Prof. Dr. M.S. Tumanggor; Prof. Dr. Adji Samekto; Prof. Dr. Abdul Bari Azed, dan Prof. Dr. Mompang L Panggabean.

Dalam pemaparan Disertasinya, Wayan Sudirta menilai akutnya krisis multidimensional yang dihadapi bangsa Indonesia mengisyaratkan agar memaknai kembali nilai-nilai Pancasila sebagai philosofische grondslag dan weltanschauung.

Baca juga : Ribuan Warga Dan Karangan Bunga Iringi Perpisahan Purna Tugas Ganjar Pranowo

Caranya, kata dia, melalui upaya penguatan kembali karakter bangsa melalui penyadaran, pemberdayaan, serta pembudayaan nilai-nilai Pancasila dalam sistem ketatanegaraan Indonesia.

"Penelitian ini mengeksplorasi nilai-nilai Pancasila dalam tiga pendekatan, yakni keyakinan, pengetahuan dan tindakan," sebut mantan Senator asal Bali ini.

Wayan menjelaskan, dimensi keyakinan bertolak dari sisi ontologis Pancasila dengan menggali hakikat nilai-nilai Pancasila dalam eksistensi manusia sesuai alam pikir Pancasila sebagai filsafat dengan makna terdalam dari ide yang mendasari Pancasila.

Struktur terdalam itu, terang dia adalah titik temu dalam menghadirkan keadilan, kesejahteraan, dan kebahagiaan dalam masyarakat yang majemuk.

Selanjutnya, dituangkan dalam prinsip sosio-nasionalisme, sosio-demokrasi, dan sosio-religius, yang terkristalisasi dalam semangat gotong royong.

Kemudian, lanjut Wayan dimensi pengetahuan yang bertolak dari epistemologis Pancasila.

Artinya, konsekuensi paradigmatik-teoritis yang dapat menurunkan konsepsi- konsepsi pengetahuan (epistemologi).

"Jadi filosofi ini berkaitan dengan cara berpikir menurut Pancasila," terangnya.

Baca juga : Bamsoet Pastikan Indonesia Siap Gelar MotoGP 2023 di Mandalika

Sedangkan, dimensi tindakan meninjau dari aksiologis Pancasila. Maksudnya, Pancasila sebagai kerangka pengetahuan yang menuntut perwujudan kerangka operatif sebagai pedoman perilaku penyelenggara negara dan warga negara.

Dia menjelaskan temuan studi menunjukkan bahwa makna Pancasila tersimpul dalam pengejawantahan nilai-nilai Pancasila yang merupakan titik temu seluruh hakikat kehidupan masyarakat Indonesia.

Menurut Wayan, perumusan nilai-nilai dalam Pancasila berkembang seiring dengan perumusan Pancasila itu oleh para pendiri bangsa.

Namun, tetap mengakar pada konsepsi Soekarno bahwa Pancasila sebagai Philosofische Grondslag dan sebagai Weltanschauung.

"Pancasila sejatinya memberikan landasan visi transformasi sosial bagi ketatanegaraan Indonesia secara holisitik dan antisipatif,” ujar Wayan.

Dia menambahkan di dalam nilai-nilai Pancasila terdapat nilai-nilai yang mengandung nilai kultural (sila pertama, sila kedua, dan sila ketiga), nilai politik dan gotong royong (sila keempat), dan nilai materiil serta keadilan (sila kelima).

Seluruh nilai tersebut, kata Wayan saat ini belum benar-benar menjadi landasan ideologi kerja dan penyusunan platform kebijakan di semua lini dan ketatanegaraan Indonesia.

"Pancasila juga belum menjadi panduan dan haluan yang memudahkan perumusan prioritas pembangunan, pencanangan program kerja, serta pilihan kebijakan yang diperlukan,” imbuh Wayan.

Baca juga : Gelorakan Semangat Kemerdekaan, Mak Ganjar Gelar Beragam Lomba Menarik Di JaktimĀ 

Berdasarkan temuan penelitian ini, kata Wayan, menjadi penting untuk direkomendasikan bahwa penafsiran terhadap nilai-nilai Pancasila pada dasarnya membuka kebebasan untuk melakukan penafsiran sesuai dengan perkembangan peradaban bangsa Indonesia.

Dengan konsep tersebut, kata dia, bukan saja revitalisasi dan reaktualisasi pemahaman nilai-nilai Pancasila yang harus dihadirkan dalam sistem ketatanegaraan Indonesia.

Namun juga, menjadikan Pancasila sebagai rujukan dalam setiap kehidupan berbangsa dan bernegara.

Untuk itu, Wayan mendorong peran Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) sebagai lembaga yang bertanggung jawab dalam membangun kesadaran bangsa Indonesia untuk kembali memedomani Pancasila dengan mengkonstruksikannya dalam tiga dimensi yakni ontologis, epistemologis, dan aksiologis.

Pada masa kini, jelas dia, nilai-nilai Pancasila memerlukan pengembangan yang ampuh, dengan mendekatkan kesenjangan antara ide-ide konseptual Soekarno pada tanggal 1 Juni 1945 dengan perkembangan masa kini.

Selain itu, kata Wayan perlu pemahaman secara mendasar akan konsep-konsep pokok Pancasila dan kemampuan menjadikan Pancasila sebagai sandaran kritik atas ideologi-ideologi lain serta atas praktik penyelenggaraan negara, diakhiri dengan pedoman implementatif dalam usaha pemaknaan Pancasila.

Untuk itu, pesan Wayan diperlukan haluan negara yang mampu menderivasi konsep Pancasila menjadi lebih aktual dan implementatif.

"Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) menjadi garda terdepan dan wajib diikuti oleh semua lembaga negara agar menjadi panduan dan program masing-masing lembaga,” tutup Wayan.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.