Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Bilang Orang Istana Tawari Menteri

Sekjen Gerindra Disenyumin Puan

Selasa, 8 Oktober 2019 06:45 WIB
Ketua DPR Puan Maharani
Ketua DPR Puan Maharani

RM.id  Rakyat Merdeka - Tak ada angin, tak ada hujan, Sekjen Gerindra, Ahmad Muzani mengaku, ada orang Istana yang menawari posisi menteri ke partainya. Apakah ini fakta atau cuma klaim? Ditanya soal ini, Politisi PDIP yang sekarang jadi Ketua DPR, Puan Maharani kasih komen pendek, sambil tersenyum. 

“Kami tidak bisa pungkiri ada pembicaraan, ada pemikiran di sekitar Istana untuk itu (kursi menteri),” ucap Muzani yang sekarang jadi Wakil Ketua MPR, di Kompleks Parlemen, Senayan, kemarin. 

“Memang ada pembicaraan antara orang yang diminta Presiden berkomunikasi dengan kita, untuk membicarakan tentang kemungkinan kita bisa berkoalisi, atau kemungkinan kita bisa masuk dalam pemerintahan,” tambah nya. 

Meski begitu, Muzani memastikan, Gerindra tidak ngoyo. Gerindra hanya menawarkan konsep-konsep bernegara sesuai pola pikir Gerindra dan Prabowo. 

Konsep ini telah disampaikan secara langsung maupun tertulis. Prabowo, kata Muzani, belum mengambil keputusan, apakah bergabung dalam koalisi atau tetap oposisi. Tetapi, dia memandang, tawaran bergabung koalisi bisa menjadi jalan untuk mencicil utang kampanye Prabowo selama Pilpres, kemarin. 

“Beliau, terhadap tawaran itu, berpikir. Kalau sampai iya, kalau ini benar, bahwa ini adalah panggilan negara tugas negara, maka beliau memikirkan bahwa panggilan dan tugas negara tersebut harus dimaknai sebagai sebuah cara kita untuk mencicil, membayar hutang kampanye,” katanya. 

Baca juga : Gerindra Hilang Urat Malunya

Salah satu janji Prabowo berkaitan dengan swasembada energi. Prabowo juga sempat menawarkan solusi menjadikan tarif listrik bisa lebih murah dari harga sekarang, konsep swasembada air, hingga swasembada pangan. Jika Istana menerima konsep itu, Gerindra akan segera mengirim portofolio sosok yang dirasa mumpuni untuk menjalankan di kabinet. Namun, saat ini belum. 

“Secara resmi Pak Prabowo belum ajukan itu,” tuturnya. 

Mendengar hal ini, Ketua DPP PDIP, Puan Maharani, bicara singkat. Kata putri bungsu Megawati ini, partainya belum menyatakan setuju atau tidak. Sebab, Jokowi belum menyampaikannya kepada koalisi. 

“Setuju nggak setuju, kita lihat aja Presiden belum ngajak ngomong,” ujar Puan sambil sedikit senyum saat ditanya wartawan, di Gedung DPR, kemarin. 

Ketua DPP Partai Golkar bidang Media dan Penggalangan Opini, Ace Hasan Syadzily, ikut bicara. Dia menyinggung soal adab politik. 

“Boleh saja. Tapi, apakah nanti tidak khawatir disebut menjilat ludahnya sendiri?” sindirnya. 

Baca juga : Jokowi Izinkan Swasta Kelola Bandara dan Pelabuhan

Gerindra, partai yang selama ini menjelek-jelekkan pemerintahan dan berkampanye dengan tawaran visi dan misi yang berbeda dengan Presiden Jokowi, kini malah meminta jatah kabinet. 

“Untuk apa ada kontestasi Pilpres, jika yang kalah malah meminta jatah kursi kabinet,” selorohnya. 

“Apakah tidak malu kepada rakyat Indonesia, kalau yang selama ini teriak-teriak negatif tentang Jokowi, malah minta-minta jatah kabinet?” sindir Ace. 

Senada, Sekjen Nasdem, Johnny G Plate, juga mengingatkan soal adab politik jika Gerindra masuk ke dalam pemerintahan. 

“Kami mendukung keputusan Presiden. Tetapi, kami mengingatkan keadaban politik,” ujar Johnny, di Gedung DPR, kemarin. 

Guru Besar Politik UI, Prof Budyatna, menyebut, Gerindra harusnya malu pada partai-partai pengusung Jokowi. Khususnya, PDIP yang mendapat suara terbanyak. 

Baca juga : Nggak Jadi Mundur, Agus Rahardjo Cs Plin Plan

“PDIP bisa ngetawain Gerindra. Waktu Pilpres galak, sekarang ngomongin jatah menteri,” ujar Budyatna, semalam. 

Lagian, dari jumlah kursi yang akan diberikan, kecil kemungkinan Gerindra akan dapat jatah. Apalagi sampai tiga. Kecuali, PDIP yang diprediksi mendapat 4-5 kursi mau membaginya dengan Gerindra. 

Parpol lain, pasti tak rela. Pengamat Politik Universitas Paramadina, Hendri Satrio, menyarankan agar Gerindra tetap menjadi oposisi. 

Gerindra tidak perlu meminta-minta jabatan menteri kepada Presiden Jokowi. Gerindra harusnya memberikan pendidikan yang baik buat publik dan generasi bangsa mendatang. Lazimnya, yang menang punya jabatan, dan yang kalah jadi oposisi. [OKT]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.