Dark/Light Mode

Gobel: Mahasiswa Swasta Jangan Kecil Hati, Kualitas Lebih Utama Dari Ijazah

Minggu, 19 November 2023 08:46 WIB
Wakil Ketua DPR Rachmat Gobel saat berpidato di hadapan mahasiswa Politeknik Gorontalo, Sabtu (18/11/2023). (Foto: Istimewa)
Wakil Ketua DPR Rachmat Gobel saat berpidato di hadapan mahasiswa Politeknik Gorontalo, Sabtu (18/11/2023). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Wakil Ketua DPR RI Bidang Koordinator Industri dan Pembangunan (Korinbang), Rachmat Gobel meminta para mahasiswa untuk lebih fokus pada peningkatan kualitas diri, ketimbang ijazah. “Ijazah itu cuma selembar kertas, yang utama adalah kualitas diri. Jadi, mahasiswa universitas swasta tak perlu berkecil hati,” kata Gobel di hadapan mahasiswa dan mahasiswi Politeknik Gorontalo (Poligon), Sabtu (18/11/2023).

Politeknik yang berdiri di masa Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Wardiman Djojonegoro itu berada dalam naungan Yayasan Pengembangan Sumberdaya Manusia Gorontalo.

Poligon sudah berusaha meningkatkan statusnya untuk menjadi politeknik negeri, namun gagal. Sebab, kampus yang berdiri di atas tanah Pemda itu, hingga kini belum dilepas menjadi milik yayasan. Inilah yang membuat politeknik ini gagal menjadi negeri.

Karena itu mereka meminta bantuan Gobel, untuk membantu politeknik ini menjadi lebih maju.

"Ijazah dari politeknik negeri atau swasta itu sama saja, yang penting kualitasnya. Yang menentukan bukan selembar ijazah, tapi diri kita sendiri. Apa karya kita, apa kontribusi kita,” tegas Gobel.

Pada kesempatan itu, Gobel bercerita ketika ia diterima di Universitas Chuo, Jepang.

“Saya satu-satunya mahasiswa asing yang belum paham huruf kanji. Ada 70 orang asing, dan yang ke-71 adalah saya,” ungkap Gobel.

Baca juga : Kapolri: Patroli Dalam Kerangka Pengamanan Pemilu, Tidak Lebih Dari Itu

Namun, pada peringatan Universitas Chuo yang ke-120, Gobel menjadi orang asing pertama yang mendapat gelar Doktor Honoris Causa.

“Saya berkali-kali menolak. Namun, setelah satu tahun dilobi, saya terima. Mereka memberikan gelar Doktor Honoris Causa satu kali dalam 10 tahun. Sehingga, pada peringatan ke-120 itu saya adalah orang yang ke-12. Tak setiap saat mereka memberikan gelar Doktor Kehormatan. Penilaiannya ketat,” beber Gobel.

Dia meminta mahasiswa harus giat belajar dan mengasah keterampilan, serta membangun karakter diri yang unggul.

“Disiplin dan kerja keras itu dibentuk dengan membiasakan diri. Saya dilatih ayah saya disiplin dan kerja keras sejak kecil. Saya mulai dengan mencuci kamar kecil, menyapu, dan mengepel pabrik,” tutur Gobel.

Karena itu, ia meminta kepada pihak politeknik untuk mendidik mahasiswanya, tak hanya dari sisi pengetahuan dan keterampilan, tetapi juga karakter dan kepribadiannya.

"Didik mereka dengan disiplin dan kebersihan. Mulai dari yang sederhana dan kelihatannya kecil, tapi sebetulnya sangat penting,” ujar Gobel.

Menurutnya, sebelum seseorang diajarkan untuk bisa membuat barang, maka harus dibangun dulu kualitas manusianya.

Baca juga : Ini Alasan Biaya Haji 2024 Diusulkan Lebih Mahal Dari Tahun Lalu

“Karya yang berkualitas hanya lahir dari manusia yang berkualitas,” ucap Gobel.

Selain itu, apa pun keuntungan usaha, lahir dari hasil usaha karyawan terendah.

“Pekerjaan di level bawah itulah yang melahirkan keuntungan optimal. Tak ada keuntungan, yang tidak diawali pekerjaan kecil,” cetus Gobel.

Satu hal lagi, besaran gaji tidak ditentukan dari mana ijazah seseorang, tetapi ditentukan oleh kualitas orang tersebut.

Karena itu, Gobel mengajak Politeknik Gorontalo untuk meningkatkan kualitasnya menjadi perguruan tinggi papan atas.

“Politeknik ini sangat dibutuhkan bagi kemajuan Gorontalo. Saya sedang menginvestasikan dana Rp 1,4 triliun di Gorontalo. Ini investasi yang sangat besar, dan akan membutuhkan dukungan tenaga kerja yang besar dan berkualitas," ujar Gobel.

"Jangan sampai orang luar Gorontalo yang menikmatinya. Jangan sampai orang lain yang menikmatinya. Saya melakukan ini untuk memajukan wilayah Gorontalo, dan menyejahterakan masyarakat Gorontalo,” imbuhnya.

Baca juga : Ini Putusan MK Soal Batas Usia Capres Dan Larangan Nyapres Lebih Dari 2 Kali

Untuk mendukung kemajuan Poligon, Gobel memberikan beasiswa kepada 100 orang mahasiswa.

Jika berhasil, tahap berikutnya akan ditambah menjadi untuk 150 orang mahasiswa. Sehingga pada suatu saat, tiap desa di Provinsi Gorontalo akan mendapat satu beasiswa untuk kuliah di Poligon.

Beasiswa tersebut diserahkan oleh Mohammad Arif Gobel dan Rama Datau, anak laki-laki dan keponakan Gobel.

“Beasiswa ini diambil dari uang mereka sendiri. Bukan dari saya,” pungkas Gobel.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.