Dark/Light Mode

Asman Abnur: Gas Natuna Harus Dipakai di Batam, Bukan Diekspor ke Singapura

Jumat, 8 Desember 2023 14:34 WIB
Anggota Komisi VII DPR, Asman Abnur. (Foto: Istimewa)
Anggota Komisi VII DPR, Asman Abnur. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Anggota Komisi VII DPR, Asman Abnur, prihatin dengan penggunaan gas dari Natuna, Kepulauan Riau, yang lebih banyak diekspor ke Singapura dibanding dipakai di Batam. Padahal, Batam sangat perlu pasokan gas itu untuk pembangunan.

“Kita tahu Batam dan Singapura hanya berjarak sekitar 18 kilometer. Cuman sayangnya gas kita ini untuk Batam masih sedikit dibanding ke Singapura. Seharusnya Batam yang harus diutamakan, sehingga bisa menjadi alternatif Singapura untuk berinvestasi,” ujar Asman, saat kunjungan kerja Reses Komisi VII DPR ke Batam, Kepulauan Riau, Rabu (6/12). 

Baca juga : Prakiraan Cuaca Besok Di Jakarta: Hujan Turun Dari Senin Siang

Politisi PAN ini menjelaskan, sebelumnya ada keinginan dari Singapura untuk berinvestasi di Batam, mengingat keterbatasan infrastruktur di negerinya. Namun, hal itu terealisasi karena Indonesia malah “menyediakan” fasilitas yang dibutuhkan industri Singapura, yaitu ekspor gas.

“Kalau kita perkuat Singapuranya dengan harga gas yang murah dari Natuna, mereka tidak akan membuat industri di Batam. Itu saja yang membuat saya sangat prihatin,” tambahnya. 

Baca juga : Cegah Kemacetan Libur Nataru, Kemenhub Bakal Batasi Angkutan Barang

Oleh karena itu, menurut politisi asal dari Kepulauan Riau ini, sudah saatnya pengambil kebijakan mengalihkan gas dari Singapura ke Batam. Sehingga Batam bisa merasakan nilai tambahnya. Apalagi, pertumbuhan industri Batam saat ini sekitar 16 persen di atas rata-rata nasional. Artinya terjadi peningkatan kebutuhan gas dan listrik oleh industri di Batam, belum lagi peningkatan kebutuhan gas rumah tangga. 

“Terkait harga, itu tergantung dari kebijakan pemerintah. Kalau harga di Singapura lebih mahal, ya sudah kita sesuaikan dengan yang di Batam. Yang terpenting. di sini bahan bakunya kan kita yang punya, sehingga sudah keharusan untuk mendahulukan kebutuhan gas dalam negeri. Terlebih lagi, sekitar Kepulauan Riau, Bintan, juga memiliki industri, kawasan ekonomi khusus yang butuh support dari gas dan listrik yang cukup tinggi,” pungkasnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.