Dark/Light Mode

Catatan Teuku Faizasyah

Bangga Bersua Diaspora Unggulan Di Norwegia

Sabtu, 18 November 2023 08:12 WIB
Teuku Faizasyah (Foto: Istimewa)
Teuku Faizasyah (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Merayakan momentum sejarah perjuangan bangsa di luar negeri, senantiasa meninggalkan kesan yang mendalam. Hal ini saya rasakan belum lama ini saat memperingati Hari Pahlawan di Kota Trondheim, bersama-sama Warga Negara Indonesia (WNI) dan juga diaspora Indonesia di Norwegia.

Peringatan Hari Pahlawan terasa hikmat saat kami bersama-sama menyanyikan lagu Indonesia Raya seraya, mengenang jasa para pahlawan yang berhasil mengantarkan Indonesia ke pintu gerbang kemerdekaan di tahun 1945.

 

Dubes Teuku Faizasyah saat merayakan Hari Pahlawan dengan Diaspora Indonesia di Norwegia yang digelar di Kota Trondheim. (Foto: Istimewa)

 

Salah satu berkah dari kemerdekaan tersebut adalah kesempatan bagi negara dan pemerintah Indonesia untuk secara berkesinambungan menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia secara mumpuni. 

Setelah 78 tahun Indonesia merdeka, telah banyak lembaga pendidikan di Indonesia yang melahirkan putra-putri unggulan. Para lulusan tersebut membuktikan bahwa institusi pendidikan Indonesia mampu bersaing secara internasional.

Baca juga : Elektabilitas PSI Naik, Kaesang Dinilai Berhasil Buat Gerakan Di Partai

Di Kota Trondheim, saya sangat bangga dapat bertemu dengan WNI dan diaspora Indonesia yang karena kepakaran mereka, kini telah menjadi bagian penting dari ekosistem pemajuan pendidikan dan perekonomian di Trondheim.

 

Dubes Teuku Faizasyah (kiri) saat berbincang-bincang dengan diaspora asal Indonesia selepas perayaan Hari Pahlawan di Kota Trondheim, Norwegia. (Foto: Istimewa)

 

Siapa sangka, di kota ini, saya dapat bersua dengan lulusan-lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB), Institut Teknologi Surabaya (ITS), Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Universitas Airlangga (UNAIR). Di antara mereka, ada yang berprofesi sebagai peneliti, dosen dan ada juga yang sedang menjalani pendidikan Strata-3 (doktoral). 

Ada juga lulusan perguruan tinggi swasta di Indonesia, yakni Saudari Benedicta Utami Sulistiyowati yang bekerja di Kantor Wali Kota Trondheim dan menangani urusan hydro power (bendungan). Saudari Utami lulusan S-1 Universitas Katholik Soegijapranata Semarang, Jawa Tengah, Jurusan Teknik Sipil.

Sewaktu bertemu dengan Pro-Rector bidang pendidikan Norwegian University of Science and Technology (NTNU), Dr. Marit Reitan, diinformasikan bahwa saat ini terdapat 30 WNI yang bekerja di NTNU. Dua WNI sebagai Professor/Associate Professor, 5 orang peneliti, 6 orang postdoctoral fellow dan 17 orang kandidat doktor (PhD Candidate). 

Baca juga : Relawan Ganjar Untuk Semua Bantu Pengeras Suara Untuk Pesantren Di Cilegon

Padahal, saat ini tidak banyak WNI yang menempuh pendidikan Strata-1 di Norwegia. Mereka yang menjalani program doktor dan postdoctoral diperlakukan selayaknya warga/pekerja lokal. Hasil penelitian mereka, apabila memiliki nilai keekonomian akan dikembangkan lebih lanjut di sektor-sektor industri terkait di Trondheim. 

Salah satu diaspora Indonesia yang berkiprah di bidang kajian terapan adalah Saudara Gema Sakti Respati. Lulusan ITB itu kini menjadi peneliti mengenai limbah air di Institusi Penelitian Industri dan Teknologi (SINTEF).

Bangga rasanya saat saya mendengarkan presentasi Saudara Gema terkait kajiannya mengenai pengelolaan air di perkotaan secara berkesinambungan. Setelah mendengarkan paparannya, saya pun menyinggung mengenai rencana Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur yang juga akan menerapkan konsep kota hijau dan ekonomi sirkuler.

Saya menyampaikan harapan agar SINTEF melalui beragam kajian terapannya, dapat menjadi salah satu mitra Indonesia dalam upaya mewujudkan transisi energi ramah lingkungan dan dalam pengelolaan air ataupun sumber daya kelautan secara berkesinambungan.

 

Dubes Teuku Faizasyah saat menyampaikan harapannya terkait transisi energi kepada Diaspora Indonesia di Norwegia di momen perayaan Hari Pahlawan yang digelar di Kota Trondheim, Norwegia. (Foto: Istimewa)

 

Baca juga : Jadi Tersangka KPK, Wamenkumham Diminta Mengundurkan Diri

Ajakan menjadi mitra terkait transisi energi ini merupakan satu keniscayaan karena pemerintah Norwegia juga telah memberikan komitmen pendanaan sebesar 250 juta dolar Amerika Serikat (AS) untuk program Just Energy Transition Partnership (JETP) Indonesia.

Setelah berkunjung selama tiga hari di Trondheim dan bertemu dengan masyarakat Indonesia, NTNU, SINTEF, pengurus Kamar Dagang dan Industri (Kadin) dan Walikota Trondheim, pada hari Minggu, 12 November 2023, saya kembali ke Oslo. Di sepanjang penerbangan kembali ke Oslo selama sekitar 40 menit, saya dapat merasakan di lubuk hati yang paling dalam rasa bangga atas kiprah diaspora unggulan Indonesia di Trondheim dan di kota-kota besar lainnya di Norwegia.

Mereka adalah anak-anak bangsa yang sekalipun meniti karier di belahan utara dunia. Namun hati mereka tetap dekat dengan Indonesia dan ingin membantu membangun Indonesia melalui kepakarannya.

Teuku Faizasyah, Duta Besar Indonesia untuk Kerajaan Norwegia merangkap Islandia

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.