Dark/Light Mode

Sosialisasi 4 Pilar di Kebumen, Bamsoet Ajak Jaga Toleransi Antar Umat Beragama

Sabtu, 16 Desember 2023 22:23 WIB
Ketua MPR Bambang Soesatyo (kiri). (Foto: Dok. MPR)
Ketua MPR Bambang Soesatyo (kiri). (Foto: Dok. MPR)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua MPR sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar dan Legislator DPR Dapil 7 Jawa Tengah Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengingatkan, jelang Pemilu 2024, seluruh elemen bangsa harus tetap menjaga kerukunan antar umat beragama. Jangan sampai karena tenggelam dalam hiruk pikuk Pemilu, melupakan nilai-nilai toleransi dan kedamaian seperti yang diajarkan dalam agama.

"Jelang Pemilu yang tinggal 59 hari, sangat penting bagi seluruh elemen bangsa untuk terus merawat serta menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi antar umat beragama. Jangan sampai hanya karena Pemilu, kita melupakan ajaran agama. Apalagi sampai menggunakan isu-isu agama untuk memecah belah antar anak bangsa," ujar Bamsoet, dalam Sosialisasi Empat Pilar MPR di lima kecamatan di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, Sabtu (16/12).

Baca juga : Bamsoet Ajak Tinggalkan Demokrasi Politik Transaksional

Turut hadir dalam acara ini antara lain Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Kebumen Halimah Nurhayati, Anggota DPRD Kabupaten Kebumen Partai Golkar Munawar Cholil, Caleg DPRD Provinsi Jawa Tengah Partai Golkar Dapil Purbalingga, Banjarnegara, dan Kebumen Dwi Nugroho Marsudianto, serta para Caleg Partai Golkar DPRD Kabupaten Kebumen.

Ketua DPR ke-20 ini menjelaskan, merujuk pada hasil jajak pendapat Kompas pada November 2022, bahwa mayoritas responden atau sekitar 72,6 persen berpandangan bahwa masyarakat Indonesia masih menjunjung tinggi nilai toleransi. Bahkan 10,4 persen diantaranya menyatakan masyarakat kita “sangat toleran”.

Baca juga : Bamsoet Dorong Peningkatan Demokrasi di Indonesia

Di sisi lain, hasil jajak pendapat tersebut juga mengisyaratkan bahwa khusus mengenai isu toleransi beragama. Sekitar 47,6 persen responden mengungkapkan masih perlunya penguatan sikap tenggang rasa dan toleransi dalam kehidupan beragama.

"Bangsa Indonesia sedang menghadapi tantangan terbesar dalam mengembangkan demokrasi. Adanya berbagai upaya membenturkan agama dengan negara tidak dapat dibenarkan. Apalagi sampai menganggap sistem demokrasi yang sudah sepakat dianut oleh bangsa Indonesia, tidak sesuai dengan ajaran agama," kata Bamsoet.

Baca juga : Gelar Sosialisasi Pancasila, BPIP Ajak Wujudkan Pemilu Damai

Ketua Dewan Pembina Depinas SOKSI ini memaparkan, hakikat demokrasi sejalan dengan prinsip-prinsip ajaran agama. Antara lain mengutamakan musyawarah dalam pengambilan keputusan, pentingnya kontrol terhadap penguasa, serta memelihara kemaslahatan umat. Demokrasi adalah pilihan yang sepakat dijalankan, maka wajib dijaga dan dikembangkan.

"Antara agama dengan negara saling melengkapi satu sama lain. Melalui agama, nasionalisme warga negara tidak menjadi kering. Karena negara merupakan tempat agama tumbuh subur menyebarkan perdamaian dan kasih sayang,” pungkas Bamsoet.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.