Dark/Light Mode

Terima Pengurus Al-Ittihadiyah, Bamsoet Dorong Peningkatan Ekonomi Syariah

Selasa, 9 Januari 2024 20:45 WIB
Ketua MPR Bambang Soesatyo (tengah) menerima Pengurus Al-Ittihadiyah, di Jakarta, Selasa (9/1). (Foto: Dok. MPR)
Ketua MPR Bambang Soesatyo (tengah) menerima Pengurus Al-Ittihadiyah, di Jakarta, Selasa (9/1). (Foto: Dok. MPR)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua MPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) mendorong peningkatan pengembangan ekonomi syariah di Indonesia. Terlebih, dengan penduduk Muslim terbesar di dunia atau sekitar 237,5 juta jiwa, pengembangan perekonomian syariah di Indonesia memiliki prospek yang cukup menjanjikan.

“Peringkat Indonesia di sektor ekonomi syariah terus meningkat. Global Islamic Economic Indicator (GIEI) mencatat Indonesia berhasil meraih posisi pertama pada Global Muslim Travel Index (GMTI) 2023. Di tahun 2022 Indonesia berada di peringkat 4. Sementara, Islamic Finance Development Report Tahun 2022 menempatkan Indonesia pada peringkat ketujuh aset keuangan syariah global," ujar Bamsoet, saat menerima Pengurus Al-Ittihadiyah di Jakarta, Selasa (9/1).

Baca juga : Bamsoet Ajak Generasi Muda Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045

Pengurus Al-Ittihadiyah yang hadir antara lain Ketua Bidang informasi, Komunikasi & Teknologi Al Ittihadiyah Agus Wijaksono, Ketua Bidang Kaderisasi & Pendidikan Zarmansyah, Sekjen Muslimat Al Ittihadiyah Yesi Martaleni dan Ketua Barisan Muda Al Ittihadiyah.

Ketua DPR ke-20 ini menjelaskan, industri keuangan syariah di Tanah Air juga menunjukkan peningkatan. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pertumbuhan aset keuangan syariah Indonesia telah mencapai Rp 2.450,55 triliun atau sekitar 163,09 miliar dolar AS per Juni 2023. Angka ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 13,37 persen (yoy) dengan market share sebesar 10,94 persen terhadap total keuangan nasional.

Baca juga : Bamsoet Ingatkan Ancaman Cyber Narcoterrorism

"Sementara, pangsa pasar industri perbankan syariah naik menjadi 7,31 persen dari total industri perbankan nasional. Pertumbuhan tersebut ditopang oleh 13 bank umum syariah, 20 unit usaha syariah, dan 171 BPRS (Bank Perkreditan Rakyat Syariah) dengan sebaran porsi aset 65,78 persen bank umum syariah, 31,68 persen unit usaha syariah dan BPRS sebesar 2,54 persen," kata Bamsoet.

Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini menambahkan, dari sektor pasar modal syariah, per akhir Agustus 2023, pangsa pasar produk sukuk korporasi, sukuk negara dan reksa dana syariah mencapai 12,7 persen. Sedangkan pangsa pasar saham syariah telah mencapai 56 persen terhadap seluruh saham yang tercatat di bursa efek indonesia.

Baca juga : Dubes Korsel Kasih Penghargaan Buat Daehong Communications Indonesia

"Indonesia juga telah memiliki 3 kawasan industri halal di Banten, Jawa Timur, dan Kepulauan Riau. Hal ini menjadi salah satu fondasi penting untuk menjadikan Indonesia sebagai global halal hub serta salah satu pemain utama ekonomi syariah di tingkat global," pungkas Bamsoet.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.