Dark/Light Mode

Bamsoet Ziarah ke Makam Orang Tua di Salatiga Jelang Pencoblosan Pemilu 2024

Selasa, 13 Februari 2024 19:19 WIB
Ketua MPR Bambang Soesatyo (kiri) bersama ibu dan keluarganya ziarah ke makam ayahnya, SE Prijono, di pemakaman Joyokusomo, Salatiga, Jawa Tengah, Selasa (13/2). (Foto: Istimewa)
Ketua MPR Bambang Soesatyo (kiri) bersama ibu dan keluarganya ziarah ke makam ayahnya, SE Prijono, di pemakaman Joyokusomo, Salatiga, Jawa Tengah, Selasa (13/2). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua MPR sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo (Bamsoet) bersama ibu dan keluarganya ziarah ke makam ayahnya, SE Prijono, di pemakaman Joyokusomo, Salatiga, Jawa Tengah, Selasa (13/2). Setelahnya, dilanjutkan silaturahmi dengan keluarga besar ayahnya dari Salatiga, Mbah Bani Moelyo Redjo.

Menurut Bamsoet, ziarah dan silaturahmi, selain mendoakan ayahnya agar senantiasa dilimpahi cinta dan kasih sayang dari Allah SWT, juga untuk mengenang sekaligus 'mengenalkan' sosok almarhum kepada anak-anak dan cucu-cucunya yang tidak sempat bertemu langsung.

Baca juga : 19.750 Personel Gabungan Amankan Pencoblosan Pemilu Di Jabar

"Sekaligus mempererat tali silaturahmi keluarga besar saya yang di Jakarta dengan keluarga besar ayahanda keluarga besar Mbah Bani Moelyo Redjo dari Salatiga. Sehingga antar anak cucu Mbah Bani Moelyo Redjo bisa tetap rukun, guyub, dan saling tolong menolong," ujar Bamsoet, di sela-sela kunjungan hari ke-27 di Dapil VII, Jawa Tengah usai ziarah dan silaturahmi bersama keluarga besar Mbah Bani Moelyo Redjo.

Ketua DPR ke-20 ini menjelaskan, ayahnya wafat pada 6 Januari 1977, tatkala dirinya baru berumur 15 tahun. Ibu Bamsoet kemudian menjadi kepala sekaligus ibu rumah tangga yang mendidik dan membesarkannya bersama adik-adiknya. Berkat pondasi pendidikan karakter yang kuat dari sang ayah, pahit manis dan pasang surut kehidupan berhasil mereka lalui.

Baca juga : Polri Ajak Masyarakat Jaga Persatuan Menjelang Pencoblosan

"Ayah tidak pernah menuntut saya untuk mengikuti jejak beliau sebagai tentara. Sejak kecil saya 'hanya' dituntut untuk selalu mengedepankan kejujuran, kedisiplinan, dan kerja keras dalam menjalani hidup. Sekaligus dituntut untuk selalu mencintai Indonesia yang telah diperjuangkan oleh para pendahulu bangsa dengan darah dan air mata. Berkat modal itulah, Ibu dan saya sebagai anak tertua, kami bisa melalui berbagai jalan terjal kehidupan dengan tetap penuh semangat," jelas Bamsoet.

Legislator Dapil VII Jawa Tengah ini menerangkan, pada saat dirinya beranjak remaja dan dewasa, ibunya juga membebaskan dirinya untuk memilih jalan hidup. Sedari kecil, Bamsoet memiliki cita-cita menjadi dokter. Karenanya saat SMA ia mati-matian masuk IPA. Tapi selepas lulus SMA ternyata justru "nyasar" masuk Fakultas Ekonomi. Setelah lulus berkarier menjadi wartawan, pengusaha, dan kini menjadi politisi.

Baca juga : Bank Mega Syariah Pastikan Terapkan RAC dalam Pengelolaan Pembiayaan

Bamsoet menerangkan, dari cita-cita menjadi dokter dan berakhir sebagai wartawan, pengusaha hingga politisi, semuanya mengalir begitu saja mengikuti takdir Allah SWT dan garis tangan. Dirinya juga tak menyangka diberikan amanah berturut-turut sebagai Ketua Komisi III DPR, Ketua DPR, dan kini Ketua MPR.

"Dalam berbagai profesi yang saya jalani, nilai-nilai yang dulu ditanamkan ayah selalu saya pegang tinggi. Jadi berbagai hal kebaikan yang saya dapat dalam hidup, semuanya berkat didikan kedua orang tua. Semoga Allah SWT mencatatnya sebagai amal ibadah bagi kedua orang tua saya," pungkas Bamsoet.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.