Dark/Light Mode

Bahas RUU Ekonomi Kreatif

DPR Minta Saran Kalangan Muda...

Jumat, 18 Januari 2019 13:42 WIB
Ketua DPR Bambang Soesatyo menerima kunjungan Ketua Pemuda PP Muhammadiyah Sunanto (kedua kiri) di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, kemarin. (Foto : PATRARIZKI SYAHPUTRA/RM).
Ketua DPR Bambang Soesatyo menerima kunjungan Ketua Pemuda PP Muhammadiyah Sunanto (kedua kiri) di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, kemarin. (Foto : PATRARIZKI SYAHPUTRA/RM).

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua DPR Bambang Soesatyo mengajak kalangan pemuda mengisi ruang-ruang kosong di DPR. Yaitu dengan tidak segan memberikan saran dan masukan substansial terhadap berbagai Rancangan Undang-Undang (RUU) yang sedang dibahas DPR. 

Ajakan tersebut disampaikan Bamsoet, sapaan akrab Bambang, saat menerima para pengurus Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, di ruang kerjanya, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, kemarin. Pengurus Pemuda Muhammadiyah yang hadir antara lain Ketua Umum Sunanto, Sekretaris Jenderal Djulfikar, dan Wakil Bendahara Umum Candra Saputra. Bamsoet menerima mereka dengan didampingi Wakil Ketua Komisi I DPR Satya Widya Yudha. 

Saat ini, DPR tengah membahas 55 RUU. Dari jumlah itu, ada beberapa RUU yang berkaitan dengan kepemudaan. Antara lain RUU Ekonomi Kreatif, RUU Kewirausahaan Nasional, RUU Larangan Minuman Beralkohol, RUU Pendidikan Keagamaan, RUU Sumber Daya Air, RUU Energi Baru Terbarukan, dan RUU Penghapusan Kekerasan Seksual. 

Baca juga : Menko Darmin: Ekonomi Kita Tahan Banting

“DPR perlu masukan dari para pemuda atas beberapa RUU yang punya pengaruh langsung terhadap kehidupan kepemudaan. Saya juga akan minta berbagai Komisi dan Alat Kelengkapan Dewan untuk selalu melibatkan berbagai organisasi kemasyarakatan maupun keagamaan dalam pembahasan RUU tadi,” ucapnya. 

Dalam kesempatan itu, Bamsoet juga berbicara mengenai proses Pemilu 2019. Dia sangat mengidamkan Pemilu damai. Dia tidak mau Pemilu 2019 sampai meninggalkan luka. Apalagi, perpecahan serta dendam antarsesama anak bangsa. 

Selama ini, dia selalu menyeru ke semua pihak untuk menahan diri. Jangan karena perbedaan pilihan dalam Pemilu, hubungan pertemanan dan kekeluargaan menjadi rusak. Dia pun berharap, para pimpinan dan kader Pemuda Muhammadiyah melakukan seruan yang sama dan memberi contoh sikap yang baik ke masyarakat. 

Baca juga : KPSN Minta Kapolri Turun Tangan

“Masa depan bangsa bisa dilihat dari bagaimana kondisi pemudanya. Jika dalam menghadapi Pemilu 2019 ini pemudanya ikut gontok-gontokan, akan sulit rasanya membayangkan bagaimana keadaan bangsa kita ke depan. Pemuda justru harus menjadi contoh bagi kalangan senior bahwa berbeda pilihan tidak menciptakan jurang permusuhan,” tuturnya. 

Dalam konteks bela negara, Bamsoet mengingatkan kesiapan pemuda untuk melakukan regenerasi beberapa posisi penting di Tanah Air. Baik di tubuh partai politik maupun di berbagai posisi penting kepemimpinan nasional dan daerah. 

“Menguasai sebuah negara tidak lagi harus dilakukan melalui agresi militer semata. Namun, cukup dengan menguasai partai politik. Karena itu, sangat penting bagi para pemuda menempa dirinya dengan jiwa nasionalisme yang tinggi. Sehingga, jika kelak berada di pucuk kepemimpinan nasional, daerah, maupun menjadi petinggi partai politik, bisa tetap menjaga kedaulatan bangsa dan negara yang kita cintai ini,” pungkas Bamsoet. [ONI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.