Dark/Light Mode

Parlemen Maroko Janji Ajak Negara Arab, Eropa dan Afrika Dukung MPR Bentuk Forum Majelis Syuro Sedunia

Rabu, 25 Desember 2019 17:43 WIB
Ketua MPR Bambang Soesatyo (kedua kanan) bersama rombongan saat bertemu Ketua Majelis Syuro (MPR) Maroko, Hakim Benchamach, di Gedung Parlemen Maroko di Rabat, Maroko, Selasa (24/12). (Foto: Istimewa)
Ketua MPR Bambang Soesatyo (kedua kanan) bersama rombongan saat bertemu Ketua Majelis Syuro (MPR) Maroko, Hakim Benchamach, di Gedung Parlemen Maroko di Rabat, Maroko, Selasa (24/12). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua MPR Bambang Soesatyo menegaskan perlu dibentuk Forum Majelis Syuro (MPR) Sedunia. Pembentukan forum ini diperlukan guna peningkatan hubungan antarnegara berpenduduk muslim di dunia dalam memerangi radikalisme dan ekstrimisme serta menjaga perdamaian dunia.        

"Pimpinan MPR menginisiasi pembentukan Forum Majelis Syuro Sedunia bagi negara-negara anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI). Alhamdulillah pimpinan Majelis Syuro (MPR) Maroko mendukung penuh gagasan dari MPR RI membentuk Forum Majelis Syuro Sedunia tersebut," ujar politisi yang akrab disapa Bamsoet ini didampingi Duta Besar Indonesia Hasrul Azhwar saat bertemu Ketua Majelis Syuro (MPR) Maroko, Hakim Benchamach, di Gedung Parlemen Maroko di Rabat, Maroko, Selasa (24/12).  

Baca juga : Ketua Majelis Syuro Saudi Dukung Indonesia Bentuk Forum Majelis Syuro Sedunia

Mantan Ketua DPR ini menuturkan, dukungan dari Majelis Syuro Maroko semakin memperkuat pembentukan Forum Majelis Syuro Sedunia. Sebelumnya, Majelis Syuro Arab Saudi dan Raja Salman juga telah memberikan dukungan serupa.      

"Tak hanya sekadar mendukung, Majelis Syuro Maroko berjanji akan terlibat aktif mewujudkan gagasan tersebut. Ketua Majelis Syuro Maroko akan mengajak negara-negara Arab, Eropa dan negara lainnya di Afrika untuk bergabung," tutur Bamsoet.      

Baca juga : Tokoh Pemuda dan Menteri Negara Ethiopia Sampaikan Duka Untuk Mendiang BJ Habibie

Dalam pertemuan tersebut, Bamsoet mengungkapkan keprihatinannya terkait banyaknya generasi muda yang terjerat dan menjadi korban ideologi terorisme, radikalisme, dan ekstremisme. Regionalisasi terorisme saat ini banyak melibatkan generasi muda, termasuk perempuan dan anak-anak yang terlibat menjadi teroris dan Foreign Terorist Fighters (FTF).        

"Diperlukan upaya bersama seluruh negara, terutama yang tergabung dalam OKI, untuk meningkatkan upaya kolektif dalam penanggulangan terorisme. Khususnya, dengan mengatasi akar masalah dan melakukan kontranarasi terhadap ideologi radikal," kata Bamsoet.      

Baca juga : Gerindra Akan Tawarkan Konsep Dukung Pemerintah Atau Oposisi

Kepala Badan Bela Negara FKPPI dan Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila ini menambahkan, masih banyak negara-negara di dunia yang mengkaitkan terorisme dengan agama Islam, sehingga muncul Islamophobia. Padahal, agama Islam sama sekali tidak mengajarkan serta membenarkan aksi radikalisme dan terorisme.        

"Tidak bisa dipungkiri masih ada ketakutan sejumlah negara di dunia terhadap masalah radikalisme dan terorisme yang diidentikan dengan agama Islam. Pandangan seperti ini harus kita luruskan bersama. Sebab, kita semua sepakat antara agama dan terorisme sama sekali tidak berhubungan dan bertolak belakang. Tidak ada satupun agama di dunia yang mengajarkan tentang terorisme," pungkas Bamsoet. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.