Dark/Light Mode

Jelang Pertemuan Kedua Jokowi - Prabowo

Gerindra Akan Tawarkan Konsep Dukung Pemerintah Atau Oposisi

Selasa, 6 Agustus 2019 09:02 WIB
Pertemuan Jokowi (kiri) dan Prabowo seusai naik MRT bareng, mereka makan bersama di Restoran Sate Senayan, Jakarta, Sabtu (13/7). (Foto: Randy Tri Kurniawan/Rakyat Merdeka).
Pertemuan Jokowi (kiri) dan Prabowo seusai naik MRT bareng, mereka makan bersama di Restoran Sate Senayan, Jakarta, Sabtu (13/7). (Foto: Randy Tri Kurniawan/Rakyat Merdeka).

RM.id  Rakyat Merdeka - Partai Gerindra terus melakukan manuver jelang pertemuan kedua Jokowi dengan Prabowo Subianto. Gerindra akan menawarkan konsep untuk menentukan partainya menjadi mitra pemerintah atau sebaliknya.

Hal itu disampaikan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon kepada wartawan di gedung DPR, Senayan, Jakarta, kemarin.

Beberapa di antaranya seperti kedaulatan ekonomi, energi, pangan serta ketahanan BUMN. Jika konsep diterima, Fadli juga mengembalikan kepada ketua umum.

“Saya kira kita belum pada tahap final. Pada akhirnya saya kira kalau di Gerindra sudah putuskan kita menyerahkan kepada Pak Prabowo untuk mengambil sikap,” kata Fadli di gedung DPR.

Memang, Fadli tidak menampik dari internal para kader juga memiliki pandangan sendiri soal nasib partai ke depan. Dia melihat rekam jejak partai yang menjadi oposisi, ada permintaan dari permintaan kader untuk melanjutkannya, sisi lain juga ingin menjadi mitra pemerintah.

Baca juga : PDIP: Tawaran Koalisi Tidak Menjadi Prioritas

“Saya kira sama seperti di banyak internal partai lain. Semakin banyak pendukung, semakin banyak kepala, pendapatnya pun berbeda-beda. Ada yang pro dan ada yang kontra. Tetapi secara mekanisme internal organisasi kita sudah menyerahkan sepenuh nya kepada Ketua Dewan Pembina,” ujar Fadli.

Kader Gerindra kabarnya juga akan mengisi kabinet. Kementerian Pertanian menjadi salah satu tempat untuk mewujudkan konsep pangan. Namun, Fadli kembali menepis kabar tersebut, karena penawaran konsep bukan berarti untuk memperoleh jabatan.

“Pangan itu bukan seorang menteri pertanian saja. Itu bisa menyangkut ke sektor perdagangan industri, sektor strategis lainnya. Jadi holistik pendeka- tannya bukan kompartemental, itu ada interkoneksinya,” tuturnya.

Untuk kemungkinan Partai Gerindra bergabung dengan pemerintah memang besar.

Hal ini dikemukakan oleh pengamat politik dari Universitas Pelita Harapan, Emrus Sihombing. Pasalnya antara Gerindra dan PDIP memiliki hubungan dekat.

Baca juga : Setelah Penerimaan Siswa, Zonasi Juga Akan Diterapkan untuk Penempatan Guru

“Jika dicermati sejarahnya, Partai Gerindra memiliki hubungan baik dengan PDIP, terutama antara ketua umum kedua partai,” tuturnya.

Dia juga yakin Prabowo akan menyesuaikan visi dan misi petahana. Mereka disebut Emrus tidak akan menolak untuk mengikuti program kerja presiden terpilih ke depan.

Namun, ada hambatan untuk menuju ke sana. Partai pengusung Jokowi-Ma’ruf lainnya pasti tidak akan dengan mudah memberikan karpet merah kepada mantan paslon nomor urut 02.

Karena salah satu tidak diterimanya Partai Gerindra adalah menganggu kepentingan partai masing-masing. “Partai-partai tersebut khawatir porsinya akan berkurang,” tutupnya.

Sementara, PKS menegaskan pihaknya siap menjadi oposisi. PKS mengklaim sudah berpengalamanan menjadi oposisi yang melakukan check and balance. Presiden PKS Sohibul Iman mengatakan, tidak ada partai yang siap menjadi oposisi selain PKS.

Baca juga : Suara Gerindra Diprediksi Anjlok Tajam Di Pemilu 2024

“Kami melihat partai lain tidak ada yang siap. Ya udah kami lah jadi oposisi,” kata Sohibul di acara Pembekalan Nasional Calon Anggota DPR RI dan DPRD di Jakarta, kemarin. Sohibul mengatakan, partai yang tak siap jadi oposisi itu ter masuk Gerindra.

“Ya kalau sekarang Gerindra sudah ada proses ke sana ya sudah kami sebagai the last resource. Kami kini tumpuan terakhir dari terbangunnya demokrasi yang berkualitas,” kata Sohibul.

Menurut dia, partai yang tak siap jadi oposisi telah terlihat sejak pengumuman sengketa pilpres di Mahkamah Konstitusi dan pengumuman penetapan capres terpilih oleh Komisi Pemilihan Umum.

“Belum apa-apa sudah pada merapat, itu tanda-tandanya kan tidak siap beroposisi kalau menurut itu tafsirannya,” katanya. Meski begitu, Sohibul mengatakan, Gerindra masih menjadi sahabat bagi PKS. Dia masih berkeyakinan Gerindra akan memutuskan untuk menjadi oposisi.

“Saya masih punya keyakinan unjung-ujungnya nggak ke sana, Insya Allah bersama kami,” katanya. [MHS]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.