Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Bamsoet Harap Saudi Kaji Lagi Penangguhan Sementara Umroh dari Indonesia
Kamis, 27 Februari 2020 13:15 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Ketua MPR Bambang Soesatyo melalui Liga Muslim Dunia dan Kedutaan Besar Arab Saudi untuk Indonesia, meminta kebijaksanaan pemerintah Arab Saudi mempertimbangkan kembali penghentian sementara kunjungan jemaah Indonesia melakukan ibadah umroh. Terlebih, sampai saat ini Indonesia masih bersih dari Virus Corona (Covid-19).
"Berbeda dengan negara lain seperti Malaysia, Thailand, Singapura, India, Pakistan, dan lainnya yang terkena penghentian sementara umrah lantaran di negaranya sudah ditemukan banyak warga yang terkena virus Covid-19, di Indonesia sejauh ini masih bersih. Pelarangan tersebut akan membuat sedih para jamaah Indonesia, yang setiap tahunnya tak kurang dari 1 juta jemaah melakukan ibadah umroh," ujar politisi yang akrab disapa Bamsoet ini saat menerima kunjungan Sekretaris Jenderal Liga Muslim Dunia (Rabithah Al Alam Al Islami), Sheikh Mohammed bin Abdulkarim Al Issa, di Gedung MPR, Jakarta, Kamis (27/2).
Turut hadir dari jajaran Liga Muslim Dunia antara lain Deputy Secretary General for International Relations Mohammed Saeed Almajdoui, General Advisor to the Secretary General Osamah Jibran Alqahtani, Director World Moslem League Office in Jakarta Fahad Mohammed Alharbi. Hadir pula Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Essam bin Abed Al-Thaqafi. Sedangkan Ketua MPR RI Bambang Soesatyo didampingi para Wakil Ketua MPR, antara lain Ahmad Muzani, Jazilul Fawaid, Syarief Hasan dan Hidayat Nur Wahid.
Baca juga : Demi Atasi Corona, Jokowi Hormati Saudi Tangguhkan Umroh
Dalam pertemuan tersebut, Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini juga menyoroti diskriminasi yang memancing kerusuhan sosial yang terjadi di India akibat pemberlakukan Undang-Undang Kewarganegaraan (Citizenship Amandement Act) yang baru saja disahkan India pada Desember 2019. Kerusuhan yang sudah menelan 24 warga meninggal dan 200 orang luka-luka ini terjadi lantaran melalui UU tersebut, pemerintah India akan memberikan kewarganegaraan kepada imigran dari tiga negara tetangganya, yakni Pakistan, Bangladesh, dan Afghanistan. Namun kebijakan tersebut tak berlaku bagi imigran yang beragama islam.
"Tanpa mengurangi rasa hormat terhadap India yang merupakan sahabat baik Indonesia sejak zaman awal Proklamasi Kemerdekaan Tahun 1945, kita memahami pembuatan undang-undang merupakan hak kedaulatan suatu negara. Namun bilamana ada diskriminasi terhadap pemeluk agama yang bisa memancing konflik, bukan hanya di negara yang bersangkutan melainkan bisa melebar ke berbagai penduduk muslim di negara lain, sudah menjadi kewajaran jika Indonesia turut mengingatkan. Karena sahabat yang baik, adalah sahabat yang mau berbagi pandangan, saling mengingatkan dan saling menguatkan," jelas Bamsoet.
Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila ini juga mengajak Liga Muslim Dunia sebagai salah satu organisasi islam non-pemerintahan terbesar dunia, untuk bersama Indonesia mempromosikan Islam yang moderat. Dengan jumlah pemeluk agama Islam mencapai 209,12 juta jiwa (87,17 persen dari total penduduk 239,89 juta jiwa), Islam di Indonesia selalu menampilkan wajah yang tawasuth (moderat), tawazun (seimbang), dan tasamuh (toleran).
Baca juga : Perpusnas Sabet Predikat A Pengawasan Kearsipan dari ANRI
"Memang kita tak menutup mata atas adanya tindakan ekstrimis dan radikal yang mengatasnamakan Islam di berbagai belahan dunia. Namun itu tak menunjukan satu persen pun kualitas 1,8 miliar muslim dunia. Walaupun jumlahnya sangat kecil, namun kita tak boleh anggap sepele. MPR RI bersama Liga Muslim Dunia akan terus mendorong dialog dan mempromosikan kepada dunia bahwa Islam adalah agama yang Rahmatan Lil Alamin (rahmat bagi semesta), dengan Indonesia sebagai contohnya," tutur Bamsoet.
Wakil Ketua Umum SOKSI ini juga menyambut gembira dukungan Liga Muslim Dunia terhadap rencana pembentukan Majelis Syuro Sedunia yang digagas MPR, sebagai wadah berhimpun dan bertukar pikiran berbagai lembaga negara yang memiliki tugas dan fungsi sebagai pembuat dan pemutus konstitusi (undang-undang dasar) di masing-masing negaranya. Kehadiran Majelis Syuro Sedunia punya tujuan mulia agar para pembuat konstitusi di berbagai negara tak terjebak dalam pembuatan aturan yang diskriminatif dan intoleransi yang bisa memancing kerusuhan sosial dan ketidakharmonisan.
"Tak hanya Liga Muslim Dunia, berbagai pihak juga sudah menyatakan dukungannya. Antara lain Raja Arab Saudi King Salman bin Abdulaziz al-Saud, Ketua Parlemen Arab Saudi Mr. Abdullah Bin Muhammad Al Ash-Sheikh, dan Ketua Parlemen Maroko Mr. Hakim Benchamach. Selain untuk peningkatan kerjasama di berbagai bidang sosial, politik, ekonomi, dan budaya, kehadiran Majelis Syuro Parlemen Dunia yang digagas MPR RI juga akan turut serta mewujudkan dunia yang lebih toleran, adil, dan beradab," pungkas Bamsoet. [USU]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya