Dark/Light Mode

Curhat Ke LaNyalla Mattalitti

Perajin Keris Minta Perhatian Pemerintah

Senin, 16 Maret 2020 20:51 WIB
Ketua DPD RI LaNyalla Mahmud Mattalitti saat bertemu para perajin keris. Foto: DPD RI
Ketua DPD RI LaNyalla Mahmud Mattalitti saat bertemu para perajin keris. Foto: DPD RI

RM.id  Rakyat Merdeka - Perajin keris yang terhimpun dalam Sekretariat Perkerisan Nasional Indonesia (SNKI) Korwil Jawa Timur curhat kepada Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) AA LaNyalla Mahmud Mattalitti. Mereka minta pemerintah pusat lebih perhatian kepada para perajin keris. Khususnya dari kalangan generasi penerus para Mpu Keris Pusaka. 

Demikian disampaikan Agung G. Wisnu, Koordinator Wilayah SNKI Jawa Timur ketika bertemu dengan LaNyalla di Surabaya, Minggu (15/3) petang. Pertemuan yang dihadiri belasan pengurus SNKI itu, juga diikuti oleh KRHT Sukoyo, yang juga dikenal sebagai kurator keris senior. 

Baca juga : Pembatasan Operasional Timbulkan Antrean Penumpang, MRT Klaim Sejalan Kebijakan Pemerintah

“Ada beberapa aspirasi dari kami, mohon Pak LaNyalla bisa sampaikan ke pemerintah pusat. Terutama agar keris buatan para penerus mpu, yang merupakan karya seni dan budaya bangsa bisa menjadi cinderamata resmi Indonesia di semua instansi dan lembaga negara. Termasuk cinderamata resmi presiden kepada tamu negara. Ini yang menjadi harapan kami,” tukas Agung. 

Selain itu, Agung juga berharap digelar pameran keris pusaka dan keris baru dalam skala nasional, yang dimasukkan sebagai agenda tahunan pemerintah. Sehingga, lanjutnya, para perajin keris, sebagai generasi penerus para mpu, memiliki medium untuk menampilkan karya mereka. “Perlu juga BNSP segera menerbitkan sertifikasi untuk lima profesi terkait keris. Mulai dari pembuat warangka, pendok, desain keris dan penjamas serta pengrajinnya,” pungkasnya. 

Baca juga : Gandeng Kemendagri, Pertamina Perluas Kemitraan Bisnis Pertashop

Menanggapi sejumlah aspirasi ini, LaNyalla berjanji akan menyampaikan kepada pemerintah tentang pentingnya menjaga warisan lehuhur dan memastikan generasi penerus perajin keris tetap ada dan lestari. Sehingga warisan budaya yang telah mendapat pengakuan dari Unesco pada tahun 2005 tersebut tak hilang ditelan zaman.

LaNyalla yang pada tahun 2003 mendapat gelar Kanjeng Raden Haryo Tumenggung (KRHT) itu juga berjanji akan memotori terwujudnya pameran keris skala nasional yang diharapkan dapat menjadi agenda tahunan resmi pemerintah Indonesia. 
“Insya Allah saya akan motori, nanti kita cari waktu yang tepat,” ujar kolektor yang menyimpan sekitar 300 keris pusaka tersebut.

Baca juga : Sakit Tulang Belakang, Imam Nahrawi Minta Penangguhan Penahanan

Sementara, terkait dengan pengembalian keris yang disebut milik Pangeran Diponegoro dari pemerintah Belanda kepada pemerintah Indonesia, KRHT Sukoyo mengatakan bahwa keris tersebut memang memiliki gelar Nogo Siluman. Namun dapurnya adalah Nogo Sosro. 

“Jadi memang benar disebut Nogo Siluman. Tetapi itu gelar keris. Karena memang ada pusaka tertentu yang memiliki gelar. Tapi kalau dapurnya, itu Nogo Sosro. Kenapa mendapat gelar? Karena keris tersebut digunakan oleh Pangeran Diponegoro saat perang gerilya di hutan. Dan karena Pangeran Diponegoro sulit ditemukan, maka keris pusakanya mendapat gelar Siluman,” urai pemilik Besalen Sanggar Condro Aji tersebut. [KRS]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.