Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Putu Minta Pemerintah Beri Jaminan Tak Ada PHK Massal di Masa Pandemi Covid-19

Kamis, 26 Maret 2020 06:38 WIB
Putu Supadma Rudana (Foto: Istimewa)
Putu Supadma Rudana (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Di awal 2020, seluruh negara di dunia sedang kalang kabut. Pemicunya, wabah virus corona (Covid-19) yang muncul di Wuhan, China, pada Desember 2019.

Menurut data terbaru dari thewuhanvirus.com, hanya dalam waktu 3 bulan, wabah yang kini menyebar ke seantero dunia tersebut telah membuat 452.285 orang di dunia positif terifeksi. Sebanyak 20.494 lainnya meninggal dunia.      

Indonesia pun tak luput dari infeksi tersebut. Per Rabu (25/3), kasus infeksi virus corona di Indonesia sudah mencapai 790 orang positif. Sebanyak 58 orang meninggal dunia dan 31 pasien sembuh.      

Baca juga : Kritik Pemerintah Lamban Atasi Covid-19, 17 Orang Dibui

Pimpinan Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR, Putu Supadma Rudana, mengatakan, pandemi corona di Indonesia hari ke hari semakin mengganas. Saat ini, tercatat, virus ini sudah menyebar di 24 provinsi di Indonesia.       

"Beberapa kali saya terus ingatkan pemerintah untuk segera melakukan lockdown dalam menghadapi virus corona ini. Tapi pemerintah tampaknya enggan melakukan itu. Apakah tunggu sampai korbannya banyak baru melakukan lockdown. Saat ini, sudah 24 provinsi di Indonesia yang terpapar," ujar, Kamis (26/3).      

Anggota Komisi VI DPR ini menilai, dari awal memang Indonesia memang tidak siap menghadapi virus corona ini. Ia khawatir, jika pandemi ini tidak berakhir cepat, akan membuat ekonomi di Indonesia lumpuh total. Terlihat dari banyaknya perusahaan yang mulai tutup seperti mall, kantor, cafe, bioskop, dan lainnya. Dan yang paling terdampak tentu saja adalah sektor pariwisata, perhotelan, tekstil, hingga Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).         

Baca juga : Gobel Siap Kawal Janji Pemerintah Beri Penghargaan Ke Tim Medis

"Saya mengapresiasi pemerintah yang akan memberikan BLT kepada masyarakat yang terdampak virus corona. Namun, apakah itu cukup? Saya rasa tidak. Pemerintah harus juga memberikan jaminan tidak adanya PHK dan sembako secara door to door  kepada para buruh dan pekerja harian di masa-masa sulit seperti ini. Belum lagi masyarakat kecil, seperti pedagang, ojek online, ojek pangkalan, supir angkot, sopir busway, pekerja kasar (kuli). Jangan sampai pemerintah abai dengan mereka, karena rakyat Indonesia merupakan tanggung jawab negara. Selain itu, pemerintah juga harus peduli kepada pelaku usaha di seluruh wilayah terdampak dengan memberikan insentif agar usahanya tak mati karena virus corona," ucapnya.         

Sebagai anggota DPR, ia pun dengan tegas menolak test covid-19 untuk anggota DPR dan keluarganya. Menurutnya, pemerintah, wajib mengutamakan rakyat dan tenaga medis di atas pejabat dalam berbagai hal, baik untuk rapid test covid-19 atau juga untuk opsi obat-obatan dan APD.        

"Saya dengan tegas menolak test Covid-19 untuk anggota DPR. Saat ini, pejabat bukanlah prioritas. Masyarakat dan tenaga medislah yang paling utama untuk diberikan bantuan oleh negara. Anggota DPR ataupun pejabat lainnya cukup mengkarantina diri, menjaga kebersihan, jaga kesehatan, berolahraga di rumah dan minum vitamin. Jika merasakan gejala langsung, segera mengikuti test Covid-19 di rumah sakit terdekat atau rujukan dengan menggunakan biaya sendiri. Bukan dibebankan ke negara," katanya.

Baca juga : Hari Ini, Jambi dan Maluku Utara Laporkan Kasus Pertama Covid-19

Putu pun berharap, Presiden Jokowi menunjukkan sense of crisisnya sebagai pemimpin bangsa dalam menghadapi masalah global terbesar ini. Yaitu dengan mengatasi permasalahan ekonomi dan sosial masyarakat.     

Tak lupa, politisi yang akrab disapa PSR ini turut mengucapkan belasungkawa untuk wafatnya Ibunda Presiden Jokowi, Sudjiatmi Notomihardjo, kemarin. "Saya mengucapkan turut berduka cita kepada Presiden Jokowi dan keluarga yang baru saja kehilangan Ibunda tercinta. Semoga amal ibadah alamarhumah diterima di sisi Tuhan YME dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kekuatan," pungkasnya. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.