Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Minta Penjelasan Ke Pemerintah

Senator Ini Bingung Harga Pertalite Kenapa Nggak Turun-turun?

Jumat, 17 April 2020 23:35 WIB
Anggota DPD dapil Jawa Timur Evi Zainal Abidin
Anggota DPD dapil Jawa Timur Evi Zainal Abidin

RM.id  Rakyat Merdeka - Anggota DPD Evi Zainal Abidin mengaku bingung dengan harga Pertalite. Tahun lalu, saat harga minyak dunia berada di 63 dolar AS per barel, Pertalite dihargai Rp 7.650. Kini saat harga minyak dunia anjlok ke  9,87 dolar, kenapa harga Pertalite tak berubah? 

Menurut Evi, dalam waktu 12 bulan, harga minyak mentah anjlok sampai 70 persen. Tentu hal ini berpengaruh pada harga jual BBM di seluruh penjuru dunia. Termasuk Indonesia. 

Ditambahkan Evi, harga BBM Pertamina di SPBU Jakarta pada April 2019 tercatat sebagai berikut. PertamaxTurbo  Rp 11.200/liter, Pertamax Rp 9.850, PertaminaDex Rp 11.700, Dexlite Rp 10.200, Pertalite Rp 7.650, Premium Rp 6.550. 

Baca juga : Watubun Desak Pemerintah Usut Tuntas Insiden Penembakan di Papua

Sedangkan harga BBM Pertamina di Jabotabek pada April 2020 adalah : Pertamax Turbo Rp 9.850, Pertamax Rp 9.000, PertaminaDex Rp 10.200, Dexlite Rp 9.500, Pertalite Rp 7.650, Premium Rp 6.450.

“Seperti yang kita ketahui dari data diatas bahwa ada penurunan harga di semua jenis BBM Pertamina kecuali Pertalite,” kata Evi. 

Meski harga premium mengalami penurunan Rp 100/liter namun semua tahu bahwa keberadaannya sangat sulit ditemui tersedia di SPBU Pertamina. “Seolah premium ini adalah BBM hantu, ada nama namun tanpa wujud. Hanya sesekali saja nampak dan itu pun sangat singkat (cepat habis stok),” lontar Evi. 

Baca juga : Rentan Pencurian Data, Aplikasi Zoom Meeting Paling Nggak Disarankan Untuk WFH

Sedang jenis BBM yang sebagian besar masyarakat Indonesia bergantung kepadanya adalah Pertalite. Namun mengapa di saat harga minyak mentah dunia anjlok sampai dengan 70 persen, harga Pertalite tidak mengalami perubahan harga jika dibandingkan 12 bulan lalu.

“Saya meminta pemerintah menjelaskan kepada masyarakat mengapa pada posisi minyak dunia di USD 63,30/barel dan di USD 19,87/barel, Pertalite sebagai BBM utama masyarakat dijual pada harga yang sama yaitu Rp 7.650/liter?”.

Selanjutnya, guna meringankan beban ekonomi masyarakat disaat kondisi serba sulit seperti yang kita alami bersama saat ini. maka Evi juga meminta pemerintah menyesuaian harga Pertalite yang mencerminkan koreksi signifikan sebagai dampak anjloknya harga minyak dunia. 

Baca juga : Senator Ini Minta Warga Patuhi PSBB

Dengan demikian masyarakat Indonesia juga dapat merasakan dampak penurunan harga minyak mentah dunia. Evi berharap turunnya harga Pertalite akan memperbaiki daya beli masyarakat yang sedang berada di titik rendah sebagai dampak PHK dimana-mana.

Menurut Evi, jangan sampai analisa di atas adalah salah satu indikasi bahwa upaya revitalisasi yang dilakukan di tubuh Pertamina belum berdampak nyata pada perbaikan perekonomian Indonesia yaitu menekan “cost of production” BBM produksi Pertamina.

“Semoga analisa sederhana ini dapat membuka pola berpikir kritis kita dan saling berkontribusi dalam mengawal bersama pembangunan ekonomi Indonesia,” papar Evi. [KRS]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.