Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Antisipasi Lonjakan Covid-19 Usai Lebaran

MPR Minta Kesiapan Faskes di Daerah

Rabu, 13 Mei 2020 09:11 WIB
Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat (Foto: Istimewa)
Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat meminta pemerintah menyiapkan fasilitas kesehatan (faskes) untuk mengantisipasi lonjakan pasien Covid-19 pasca Lebaran.

Menurutnya, ada potensi kenaikan wabah pasca Idul Fitri. Sebab ada fenomena mudik dan pekerja migran kembali ke kampung halaman. 

"Jangan sampai, pemerintah tak siap menghadapi potensi kenaikan. Beban daerah akan meningkat membendung penyebaran,"  kata Lestari Moerdijat dalam keterangannya, Selasa (12/5).

Mengutip data Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Tengah, kata Rerie sapaan akrab Lestari, pemudik yang datang ke Jawa Tengah sejak 26 Maret-9 Mei 2020 tercatat 824.833 orang.

Sementara berdasarkan keterangan Gubernur Khofifah Indar Parawansa pada 23 April lalu, sudah ada 13.430 pemudik ke Jawa Timur.

Baca juga : Indef: Stimulus Harus Diberikan Ke Semua Industri, Termasuk Tembakau

"Banyaknya pergerakan orang dari satu daerah ke daerah lain di masa wabah Covid-19, berpotensi meningkatkan penyebaran virus," jelas Rerie.

Apalagi, lanjut Rerie, isu pelonggaran kebijakan dalam beberapa hari terakhir semakin santer terdengar. Akibatnya, semakin banyak masyarakat yang abai terhadap penerapan protokol kesehatan yang ketat.

Rerie mengatakan, persiapan antisipasi perlu dilakukan karena belum meratanya fasilitas rumah sakit di Tanah Air.

Berdasarkan data rasio tempat tidur rumah sakit terhadap 1.000 penduduk di negara Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) per 5 April 2020, jelas Rerie, peringkat Indonesia adalah 41 dari 42 negara, dengan rasio ketersediaan ranjang 1 per 1.000 penduduk Indonesia.

Empat provinsi yang dinilai memiliki faslitas rumah sakit lebih baik pun rasio ketersediaan ranjang masih rendah. Rasio ketersediaan ranjang rumah sakit di DKI Jakarta adalah 2,33 per 1.000 penduduk.

Baca juga : Wuhan Kena Lagi, Mayoritas Terjadi di Perbatasan Korut

Jawa Timur 1,07 per 1.000 penduduk, Jawa Tengah 1,15 per 1.000 penduduk, dan Sulawesi Selatan 1,53 per 1.000 penduduk.

"Dengan kondisi tersebut bila terus menerus terjadi penambahan jumlah orang terpapar Covid-19, rumah sakit pun akan kewalahan melayani pasien," ujar Legislator Partai NasDem itu.

Indikator tidak meratanya fasilitas RS sudah terlihat dari keterangan Wali Kota  Surabaya Tri Rismaharini.

Menurut Rerie, Risma keberatan dengan banyaknya pasien asal luar kota yang dirujuk ke rumah sakit di Surabaya, Jawa Timur. Hampir 50 persen pasien di rumah sakit di Surabaya adalah warga luar kota.

Bisa dibayangkan, tambah Rerie, bila terjadi pergerakan orang yang masif ke sejumlah daerah. Dan, daerah tidak mampu membendung penyebaran Covid-19, dikhawatirkan akan muncul episenter penyebaran virus baru di sejumlah daerah.

Baca juga : Bantu UMKM di Tengah Covid-19, Pertamina Siap Gelontorkan Dana Kemitraan Rp 100 M

"Kondisi ini harus segera dicarikan solusinya. Tentu saja harus dilakukan melalui kolaborasi antara pimpinan pusat dan daerah serta penerapan strategi yang tepat, sehingga kendalanya bisa segera diatasi," papar Rerie.

Menurutnya, langkah konkret dalam memperkuat fasilitas kesehatan di daerah sangat dinantikan, agar pengendalian penyebaran Covid-19 bisa lebih efektif. [QAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.