Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Serahkan Bantuan APD ke RSUD Wonosobo

Politisi Muda Demokrat Ingin Pastikan Tenaga Medis Terlindungi dengan Baik

Senin, 8 Juni 2020 19:00 WIB
Anggota Komisi X DPR Bramantyo Suwondo M (kiri) saat menyerahkan bantuan APD ke ke Rumah Sakit Umum Daerah KRT Setjonegoro, Wonosobo, Senin (8/6). (Foto: Istimewa)
Anggota Komisi X DPR Bramantyo Suwondo M (kiri) saat menyerahkan bantuan APD ke ke Rumah Sakit Umum Daerah KRT Setjonegoro, Wonosobo, Senin (8/6). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Anggota Komisi X DPR Bramantyo Suwondo M ikut turun tangan dalam penanggulangan Covid-19. Anggota Fraksi Partai Demokrat ini menyerahkan bantuan Alat Pelindung Diri (APD) ke Rumah Sakit Umum Daerah KRT Setjonegoro, Wonosobo, Senin (8/6). Serah terima dilaksanakan di Rumah Sakit Nasional Diponegoro, Semarang. 

Bantuan tersebut merupakan hasil pengajuan aspirasi anggota Komisi X DPR kepada Dirjen Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Ditjen Dikti Kemendikbud). Bantuan dilakukan untuk mendukung peran aktif rumah sakit pendidikan dan rumah sakit rujukan dalam memutus mata rantai penularan Covid-19.

Baca juga : Supriansa: 9 Sektor Ekonomi Dibuka, Bukti Negara Hadir Jawab Kesulitan Rakyat

Mas Bram, sapaan akrab Bramantyo Suwondo, menyerahterimakan 400 set APD yang terdiri dari baju cover all dan sepatu boots, 16 kotak masker medis, dan 8 kotak sarung tangan medis bagi tenaga medis untuk Rumah Sakit Umum Daerah KRT Setjonegoro, yang merupakan rumah sakit rujukan Covid-19. “Penyerahan bantuan ini didasari kepedulian kami di Komisi X DPR terhadap perjuangan tenaga medis dalam menangani pandemi Covid-19,” ujar Bram dalam keterangan yang diterima redaksi, Senin (8/6). 

Seperti diketahui, pada akhir Mei kemarin, publik dikejutkan dengan beredarnya surat pemberitahuan dari RS Universitas Airlangga (Unair) yang tidak lagi menerima pasien Covid-19. Hal ini merupakan dampak dari penuhnya kapasitas ruang perawatan dan kurangnya tenaga kesehatan. Bahkan, sejumlah tenaga kesehatan dan laboratorium RS Unair dikabarkan positif Covid-19 akibat terpapar saat bekerja. 

Baca juga : Helikopter TNI AD Jatuh, Komisi I DPR Minta Investigasi Menyeluruh

Tak dapat dipungkiri, lanjut Bram, risiko terpapar virus Corona masih terus mengancam tenaga medis Indonesia. Sebab, APD dan keamanan kerja yang kurang memadai. Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mencatat, hingga 7 Juni 2020, total 32 orang dokter telah meninggal dunia terkait Covid-19. Jumlah ini belum termasuk perawat yang gugur dalam menjalankan tugasnya. 

“Melihat semangat masyarakat dalam menyambut kenormalan baru, saya rasa kita juga harus tetap semangat dalam memberikan perhatian terbaik kepada tenaga medis kita. Sejak Covid-19 ditetapkan sebagai bencana nasional pada 13 April 2020, atau dua bulan yang lalu, rekan-rekan tenaga medis masih terus berjuang. Saya sangat prihatin mendengar kabar tenaga kesehatan yang gugur akibat terpapar Covid-19 saat bertugas,” papar politisi muda tersebut.

Baca juga : Meutya Hafid: Penerapan New Normal Ada di Tangan Sipil, TNI Hanya Bantu Disiplinkan Warga

Oleh karena itu, dia ingin memastikan ke depannya tenaga medis yang masih bertarung melawan Covid-19 ini mendapatkan perlindungan diri yang baik. Agar terus bisa memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat. “Semoga bantuan APD dari kami dapat membantu menjaga keselamatan dan kesehatan tenaga medis dalam bertugas, serta membantu memutus mata rantai penyebaran wabah virus Corona di Wonosobo,” tutup Bram. [USU

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.