Dark/Light Mode

Salurkan Alsintan Di Kebumen 

Bamsoet Pastikan DPR & Pemerintah Perhatian Ke Petani

Sabtu, 23 Februari 2019 05:35 WIB
Ketua DPR Bambang Soesatyo (bersafari hitam) didampingi Anggota IV BPK Rizal Djalil (kanan) menyerahkan alat dan mesin pertanian ke Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) se-Kebumen, di Desa Entak, Kecamatan Ambal, Kebumen, Jawa Tengah, kemarin.
Ketua DPR Bambang Soesatyo (bersafari hitam) didampingi Anggota IV BPK Rizal Djalil (kanan) menyerahkan alat dan mesin pertanian ke Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) se-Kebumen, di Desa Entak, Kecamatan Ambal, Kebumen, Jawa Tengah, kemarin.

RM.id  Rakyat Merdeka - Mengisi masa reses, Ketua DPR Bambang Soesatyo turun ke Desa Entak, Kecamatan Ambal, Kebumen, Jawa Tengah, kemarin. Di sana, dia menyerahkan bantuan alat dan mesin pertanian (Alsintan) prapanen dan pascapanen untuk para petani. 

Alsintan yang disalurkan tersebut antara lain satu unit traktor roda empat, 25 unit traktor roda dua, 14 unit pompa air empat inch, delapan unit pompa air delapan inch, 50 unit hand sprayer, dan lima unit power thesher. Alsintan ini diserahkan ke Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) se-Kebumen. 

Penyerahan ini dihadiri juga Anggota IV BPK Rizal Djalil, Bupati Kebumen Yazid Mahfudz, Kapolres Kebumen AKBP Robertho Pardede, dan Komandan Kodim 0709/Kebumen Letkol Inf Zamril Philiang. Dari pihak Kementerian Pertanian (Kementan), hadir Dirjen Sarana dan Prasarana Pertanian Sarwo Edy.

Baca juga : Pengusaha Minta Pemerintah Antisipasi

Di hadapan para petani, Bambang menjelaskan, pendistribusian Alsintan merupakan salah satu strategi pemerintahan Presiden Jokowi bersama DPR untuk menyempurnakan manajemen teknis pertanian. Tujuannya, untuk mendongkrak produksi pertanian. 

“Petani juga bisa lebih nyaman mengelola lahan. Sebab, tidak perlu memikirkan pengeluaran uang untuk membeli Alsintan. DPR selalu memastikan agar petani terfasilitasi dengan baik, mulai dari benih, bibit, pupuk, irigasi, sampai ke pemasaran hasil pertanian. Karena saya percaya, menyejahterakan bangsa Indonesia salah satu caranya harus dimulai dengan menyejahterakan petaninya,” ujar politisi yang akrab disapa Bamsoet ini.

Anggota Dewan dari Dapil VII Jawa Tengah (Purbalingga, Banjarnegara, dan Kebumen) ini memaparkan, berdasarkan data Kementan, potensi lahan pengembangan pertanian padi, jagung, kedelai, dan ubi kayu (PJKU) di Kebumen mencapai 45.331 hektar. Terdiri atas lahan basah (sawah) eksisting seluas 41.278 hektar dan potensi pengembangan tanaman pangan lahan kering seluas 4.053 hektar. 

Baca juga : Pemerintah Genjot Pemerataan Akses 4G

Sebanyak 19 Kecamatan di Kebumen mempunyai potensi besar dalam pengembangan pertanian padi. Total lahannya seluas 26.937 hektar. Seperti  Ambal, Adimulyo, Alian, Bonorowo, Buayan, Buluspasantren, Gombong, Karanganyar, Kebumen, Klirong, Kutowinagun, Kuwarasan, Mirit, Pejagoan, Petanahan, Prembun, Puring, Rowokele, Sruweng, dan Sempor. 

"Bahkan, Kebumen mampu menaikkan luas tambah tanam padi dari 78.145 hektar di periode Oktober 2016-September 2017, menjadi 81.056 hektar di periode Oktober 2017-September 2018. Surplus sekitar 2.911 hektar ini menjadi bukti bahwa petani di Kebumen sangat tangguh,” tutur Bamsoet.

Dia yakin, dengan visi pembangunan tahun 2005-2025, Kebumen mampu menjadi daerah yang mandiri dan sejahtera berbasis agribisnis. Dengan demikian, Kebumen tidak hanya menghasilkan produk-produk pertanian, tetapi industri hilirnya juga akan berkembang. Baik berupa industri berskala kecil menengah maupun besar.

Baca juga : Neneng Hasanah Dipindah Ke Lapas Wanita Sukamiskin

“Melalui peningkatan program pascapanen, stabilitas harga hasil pertanian akan terjaga, lapangan pekerjaan akan terbuka, dan pendapatan daerah meningkat. Yang selanjutnya akan bermuara pada peningkatan kesejahteraan masyarakat,” tandas Bamsoet.

Dia memastikan, DPR dan Pemerintah akan terus meningkatkan perhatian ke petani. Dalam APBN 2019, DPR bersama Pemerintah menyiapkan hampir Rp 4,9 triliun untuk Ditjen Prasaranana dan Sarana Pertanian Kementan yang bertanggung jawab mengurusi Alsintan dan irigasi tersier. Tak hanya itu, DPR dan Pemerintah juga menetapkan pagu subsidi pupuk tahun anggaran 2019 sebanyak 9,55 juta ton atau setara dengan Rp 29,5 triliun. “Besarnya anggaran yang digelontorkan sejalan dengan misi besar Indonesia untuk menggenjot produktivitas," ungkapnya.

Pemerintah memang menargetkan peningkatan produktivitas padi dari 56,54 juta ton pada 2018 ke 84 juta ton di 2019. Kemudian, jagung menjadi 33 juta ton, kedelai 2,80 juta ton, bawang merah 1,41 juta ton, cabe 2,29 juta ton, dan bawang putih 0,079 juta ton. [ONI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.