Dark/Light Mode

Gandeng Asosiasi

Pemerintah Genjot Pemerataan Akses 4G

Jumat, 22 Februari 2019 08:22 WIB
Menteri Kominfo Rudiantara memberikan sambutan saat meresmikan Base Transciever Station (BTS) 4G di Desa Tolo’oi Kec. Tarano Kab.Sumbawa, NTB. (Foto : kominfo.go.id)
Menteri Kominfo Rudiantara memberikan sambutan saat meresmikan Base Transciever Station (BTS) 4G di Desa Tolo’oi Kec. Tarano Kab.Sumbawa, NTB. (Foto : kominfo.go.id)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Komunikasi dan Informatika melalui Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informatika (BAKTI) masih menggenjot pemerataan akses internet dengan standar fourth-generation technology atau 4G. Pemerintah ingin 4G bisa diakses di seluruh desa di Indonesia.

Direktur Utama BAKTI, Anang Latif mengakui menyelesaikan 4G hingga ke pelosok daerah amat berat. Untuk itu, pemerintah pun menggandeng Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet (APJII) dan Asosiasi Penyelenggara Jaringan Telekomunikasi (APJATEL) untuk memanfaatkan jaringan tulang punggung infrastruktur Palapa Ring.

“Menyelesaikan akses 4G hingga ke desa-desa menurut kami pekerjaan rumah yang lebih besar dibandingkan Palapa Ring. Tidak mungkin oleh BAKTI sendiri maka ini perlu bersama-sama,” katanya di Jakarta, kemarin.

Baca juga : Utang Pemerintah Kita Cuma 4.500 T, Amerika 309.000 T

Anang mengungkapkan, kerja sama tersebut juga sudah resmi setelah dilakukan penandatanganan nota kesepahaman oleh BAKTI bersama APJII dan APJATEL. Dijelaskan, alasan BAKTI menggandeng APJII dan APJATEL karena asosiasi dianggap mampu menciptakan tata kelola internet yang kondusif untuk mendorong perkembangan internet. “Kesepakatan ini juga untuk mendorong pertumbuhan industri Internet di Indonesia,” terang dia.

Diterangkan, kerja sama tiga pihak ini untuk membuat sambungan dan menarik jaringan dari Network Operation Center (NOC) Palapa Ring ke Internet Exchange milik asosiasi. Memurutnya, kerja sama ini target utamanya adalah bisa mengoptimalkan pemanfaatan layanan Palapa Ring. “Sehingga seluruh wilayah Indonesia akan tersambung dengan jaringan telekomunikasi,” tutur dia.

Ketua APJII Jamalul Izza menyatakan, anggota mereka tertarik memanfaatkan infrastruktur Palapa Ring, terutama paket Tengah dan Timur karena biaya yang relatif mahal jika mereka harus membangun sendiri. “Kalau ini (Palapa Ring Tengah dan Timur) sudah jadi, penetrasi internet pasti bertambah,” kata dia.

Baca juga : Gandeng KPK, PT. Transjakarta Bikin Unit Pengendalian Gratifikasi

Palapa Ring Barat selesai dibangun sejak tahun lalu dan sudah dapat digunakan, sementara Palapa Ring Tengah baru saja selesai akhir 2018 dan sedang uji coba hingga akhir Maret mendatang. Sementara Palapa Ring Timur dijadwalkan selesai pada Juni mendatang dan saat ini progres pembangunannya mencapai 90 persen.

Diharapkan dengan selesai seluruh paket Palapa Ring tersebut, dapat mempercepat konektivitas broadband di seluruh Indonesia. Khususnya di daerah terdepan terluar dan terpencil yang selama ini belum menikmati layanan broadband.

Merza Fachys, Wakil Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI) mengatakan, selesainya Palapa Ring Pekat Barat dan Tengah, yang nanti disusul dengan Paket Timur, tentu akan membantu operator telekomunikasi untuk membangun di daerah-daerah yang selama ini enggan digarap oleh operator. [JAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.