Dark/Light Mode

Permintaan Jagung Meningkat

Pengusaha Minta Pemerintah Antisipasi

Jumat, 22 Februari 2019 10:28 WIB
Ladang Jagung. (Foto: Ist)
Ladang Jagung. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Gabungan Pengusaha Makanan Ternak (GPMT) mengingatkan pemerintah untuk bisa mengantasipasi adanya kebutuhan jagung yang terus meningkat.

Diproyeksikan, kebutuhan jagung untuk pakan mencapai 20 juta ton hingga akhir 2019.

Baca juga : KPK: Kami Percaya Polri

“Artinya, kebutuhan jagung sebagai bahan baku yang diperlukan mencapai 10 juta ton. Naik 17,65 persen dibandingkan kebutuhan tahun lalu,” tutur Dewan Pembina Gabungan Pengusaha Makanan Ternak (GPMT) Sudirman kepada wartawan di Jakarta, Rabu (20/2). “Kalau jagungnya ada ya. Butuhnya 10 juta ton,” tambah Sudirman.

Menurutnya, masalahnya saat ini, petani telanjur diiming-imingi harga tinggi sehingga membuat harga ke tingkat pabrik pakan pun menjadi melonjak. Mengenai jagung yang mulai panen, Sudirman menganggapnya bukan sesuatu yang luar biasa. Dikarenakan memang dari waktu ke waktu, kisaran Maret—Mei memang merupakan masa-masa panen komoditas ini.

Baca juga : Lewat MLA, Menkumham Pertajam Upaya Pemberantasan Korupsi

Justru kata dia, yang perlu menjadi perhatian pemerintah adalah suplai jagung di masa kritis pada kisaran November sampai Januari. Menurutnya, ini mesti diantisipasi karena pada periode tersebut, relatif jagung menjadi langka.

Bulog pun diminta membantu menyerap jagung saat masa panen agar bisa menjadi penopang su￾plai ketika masa kritis tiba.

Baca juga : Saham Garuda Kena Getahnya

“Bulog juga mesti mengisi stoknya supaya nanti ketika lagi nggak panen, Bulog bisa membantu pabrik pakan,” pintanya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :