Dark/Light Mode

Bertemu Direksi Balai Pustaka, Bamsoet Cetak Buku Terbarunya `Jurus 4 Pilar`

Selasa, 8 September 2020 09:45 WIB
Ketua MPR Bambang Soesatyo (berbatik) menerima jajaran direksi Balai Pustaka, di Ruang Kerja Ketua MPR, Jakarta, Senin (7/9). (Foto: Dok. MPR)
Ketua MPR Bambang Soesatyo (berbatik) menerima jajaran direksi Balai Pustaka, di Ruang Kerja Ketua MPR, Jakarta, Senin (7/9). (Foto: Dok. MPR)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua MPR Bambang Soesatyo mempercayakan penerbitan buku terbarunya yang berjudul “Jurus 4 Pilar: Merangkul Milenial, Menjaga Suhu Politik”, kepada Penerbit Balai Pustaka. Buku yang akan diterbitkan dalam versi Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris tersebut merupakan yang ke-14 yang ditulisnya Bamsoet, sapaan Bambang, selama menjadi anggota DPR. Buku terbarunya akan diterbitkan pada 10 September, bertepatan dengan hari ulang tahunnya.

Mantan Ketua DPR ini juga mendorong Balai Pustaka sebagai percetakan dan penerbit negara, dikembangkan menjadi terminal akhir dalam menjaga kualitas buku-buku pelajaran yang akan diedarkan di berbagai sekolah. Sehingga bisa meminimalisir terjadinya kesalahan materi, seperti radikalisme hingga materi dewasa yang pernah masuk dalam materi pelajaran sekolah, sebagaimana terjadi beberapa waktu lalu.

Baca juga : Bertemu KAMMI, Bamsoet Ajak Generasi Muda Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045

"Sebagai perusahaan milik negara yang bergerak di bidang percetakan dan penerbitan, Balai Pustaka layak diberikan tanggungjawab untuk turut menjadi penyaring/filter materi pembelajaran di sekolah agar tak menyimpang dari kaidah kebangsaan. Sangat tepat jika buku-buku sekolah dicetak oleh Balai Pustaka, atau kalaupun ingin dicetak perusahaan swasta, mereka tetap harus bekerjasama dengan Balai Pustaka," ujar Bamsoet, usai menerima jajaran direksi Balai Pustaka, di Ruang Kerja Ketua MPR, Jakarta, Senin (7/9).

Jajaran Direksi Balai Pustaka yang hadir antara lain Direktur Utama Achmad Fachrodji, General Manager Content Development Basuni, dan Corporate Secretary Subiyanto.

Baca juga : Direksi dan Komisaris Mantapkan Komitmen Integritas dan Transparansi

Bamsoet menambahkan, dengan keterlibatan Balai Pustaka, percetakan dan penerbit tak hanya sekadar mencetak dan menerbitkan buku saja. Melainkan turut bertanggung jawab terhadap isi materi pembelajaran. Jika ada oknum yang memasukan hal negatif dalam materi pembelajaran, bisa dicegah oleh percetakan dan penerbit sebagai benteng terakhir sebelum buku tersebut beredar ke para peserta didik.

"Balai Pustaka punya pengalaman panjang dalam menyajikan buku bermutu ke anak bangsa. Tingkat sensitivitas dan kejeliannya bisa jadi diatas rata-rata percetakan dan penerbit lainnya," tutur Bamsoet.

Baca juga : Bertemu Tour Guide di Bali, Bamsoet Minta Turut Edukasi Turis Jalankan Protokol Kesehatan

Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini menambahkan, kemungkinan besar mulai tahun depan materi pendidikan Pancasila akan kembali diajarkan kepada peserta didik dari mulai sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Balai Pustaka sudah menyiapkan draf materi pembelajarannya, tinggal nanti dikomunikasikan dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

"Kembali hadirnya materi pendidikan Pancasila akan membuat para peserta didik tak lagi kehilangan arah kebangsaannya. Sekaligus mencegah masuknya paham radikalisme dan ekstremisme ke dalam diri setiap anak bangsa. Semakin derasnya globalisasi, harus dibentengi dengan ideologi bangsa yang kuat. Salah satunya dengan menghadirkan materi pendidikan Pancasila di bangku sekolah," pungkas Bamsoet. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.