Dark/Light Mode

Gelar Peringatan Hari Anak Nasional

Bamsoet: Laporan Tindak Kekerasan Terhadap Anak-anak Harus Prioritas

Jumat, 24 Juli 2020 09:06 WIB
Ketua MPR Bambang Soesatyo bersama siswa SMA dan SMK di acara Peringatan Hari Anak Nasional, di ruang kerjanya, Kamis (23/7). (Foto: Instagram)
Ketua MPR Bambang Soesatyo bersama siswa SMA dan SMK di acara Peringatan Hari Anak Nasional, di ruang kerjanya, Kamis (23/7). (Foto: Instagram)

RM.id  Rakyat Merdeka - MPR menggelar acara peringatan Hari Anak Nasional 2020, mengusung tema Anak Terlindungi, Indonesia Maju. Tema ini disesuaikan dengan pandemi Covid-19 yang tengah melanda Indonesia dan dunia. Di mana sekitar 79 juta anak Indonesia butuh perlindungan khusus.

Acara dikemas secara virtual dan tatap muka dihadiri puluhan siswa tingkat SMA dan SMK serta Ketua Dewan Gubernur Perkumpulan Lions Indonesia Multi District 307 Yodianto Jaya dan Ketua Family and Womens Specialist MD 307 Sylviana Murni.

Hadir pula perwakilan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak I Gusti Ayu Bintang Darmawati, Mendikbud Nadiem Makarim, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan sejumlah kepala daerah hadir secara virtual dalam acara ini.

Baca juga : Peringati Hari Anak Nasional, Bamsoet Ajak Bangun Karakter Melalui Empat Pilar MPR

Sejumlah perwakilan anak sekolah diterima di ruang kerja Ketua MPR Bambang Soesatyo. Mereka mengeluhkan pembelajaran daring yang dinilai merepotkan dan memberatkan. Apalagi bagi siswa yang berada di daerah perbatasan.

Selain itu, mereka juga kangen belajar dengan bertatap langsung di kelas. Kami minta tambahan subsidi pulsa. Di Jakarta mungkin wifi ada di mana-mana, tapi tetap mereka keberatan. Apalagi yang di daerah. Pemerintah harus turun membantu pembelajaran daring. Kasihan sekali keluhan banyak sekali,” ungkap salah satu siswa kepada Bamsoet.

Bamsoet pun berjanji akan meneruskan aspirasi siswa sekolah tersebut. “Soal jaringan internet, dan lainlain memang harus. Sudah didata, untuk dapat bantuan subsidi pulsa. Ada bantuan langsung dari pemerintah. Kita yakin, pandemi ini sementara. Kita terima semua aspirasi. Soal tatap muka di sekolah. Sudah ada yang dilonggarkan. Tetapi ini pilihan sulit, antara kesehatan atau pendidikan dan ekonomi,” kata Bamsoet di ruangannya.

Baca juga : Tingkat Kepuasan Masyarakat Terhadap Kinerja Polri Tinggi

Tak lupa, saat sambutan acara, Bamsoet mengucapkan selamat hari anak kepada seluruh anak di seluruh tanah air. “Anak-anak sangat berarti. Aset dan masa depan negara. Karunia terindah untuk umat manusia. Tanggung jawab kita bersama menjaga dan melindungi anakanak,” ungkap Bamsoet.

Bamsoet menyatakan, merujuk pada data statistik, masih banyak pekerjaan rumah yang harus dila kukan. Sebagai gambaran, hasil Survei Nasional Pengalaman Hidup Anak dan Remaja Tahun 2018 menyimpulkan bahwa 2 dari 3 anak remaja (67 persen) pernah mengalami kekerasan dalam hidup nya, baik berupa kekerasan emosional, kekerasan fisik, ataupun kekerasan seksual.

Yang lebih memprihatinkan, sebagian besar pelaku adalah teman atau sebaya mereka. Sebagai rujukan lain, Komisi Perlindungan Anak Indonesia mencatat perbandingan jumlah data kasus kekerasan terhadap anak dari tahun 2011 hingga 2018.

Baca juga : Pengamat Sepakbola Nasional: Ide Mencari Pemain Keturunan Itu Tidak Tepat, Masih Banyak Anggota Timnas Berprestasi

Pada tahun 2011 tercatat kekerasan terhadap anak sebanyak 2.178 kasus, dan pada tahun-tahun berikutnya cenderung mengalami peningkatan, dan pada tahun 2018 tercatat sebanyak 4.885 kasus. Terbaru, belum lama ini kita juga dikejutkan oleh kasus eksploitasi seksual terhadap 305 anak di bawah umur oleh warga negara Perancis. [FAQ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.