Dark/Light Mode

Ketua MPR Bangga Lihat Taruna-Taruni STIN Yang Miliki Banyak Soft Skill

Minggu, 13 September 2020 11:15 WIB
Ketua MPR Bambang Soesatyo saat menyaksikan pertunjukan taruna-taruni Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN) dan Peresmian Patung Bung Karno di STIN, Sentul, Bogor, Rabu (9/9). (Foto: Dok. MPR)
Ketua MPR Bambang Soesatyo saat menyaksikan pertunjukan taruna-taruni Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN) dan Peresmian Patung Bung Karno di STIN, Sentul, Bogor, Rabu (9/9). (Foto: Dok. MPR)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua MPR Bambang Soesatyo ikut angkat bicara mengenai keberadaan Intelsus Rajawali, yang berasal dari taruna-taruni Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN). Politisi yang akrab disapa Bamsoet ini memastikan, mendukung keberadaan Intelsus Rajawali.

"Saya bangga dan mendukung penuh prestasi para taruna-taruni Sekolah Tinggi Intelejen Negara seperti yang dipertunjukkan pada acara Inaugurasi Peningkatan Statuta Sekolah Tinggi Intelijen Negara dan Peresmian Patung Bung Karno di STIN, Sentul, Bogor beberapa waktu lalu," ucapnya, Minggu (13/9).

Baca juga : Pintu Akses Tunggal di Stasiun Tanah Abang Kini Berlaku Setiap Hari

Menurut Bamsoet, intelejen yang mumpuni, selain menjadi mata dan telinga negara, juga serta mahir dalam menganalisa juga harus terampil melakukan penyusupan, penyamaran, propaganda, agitasi, provokasi, menggelar operasi rahasia dan mampu melakukan pertempuran baik perorangan sebagai pertahanan diri maupun sebagai team atau kelompok untuk melumpuhkan musuh di medan yang rumit dan sulit.

"Demo ketangkasan yang ditunjukkan para taruna-tarini STIN kemarin sangat membanggakan. Dan itu menunjukkan SDM intelejen kita tidak kalah dengan kehebatan 10 intelejen terbaik dunia seperti CIA (Amerika) M16 (Inggris), GRU (Rusia), DGSE (Prancis), ISI (Pakistan), BND (Jerman), Mossad (Israel), R&AW (India), ASIS (Australia), CSIS (Kanada) dan badan intelejen dunia lainnya," paparnya.

Baca juga : Ketahanan Nasional Harus Dituntaskan dengan Vaksin

Keterampilan bela diri, menjinakkan bom, membebaskan sandera, keahlian siber dan bertempur merupakan hal yang harus dikuasai seorang intelejen dalam pekerjaannya menjaga keamanan bangsa dan negara. Termasuk keterampilan dalam melumpuhkan musuh dan interograsi. Bahkan, CIA kerap melakukan berbagai eksperimen kontrol-pikiran untuk mengeksplorasi memori otak, pura-pura berkepribadian ganda, pura-pura gila atau membuat pengakuan palsu.

"Harusnya kita bangga pada taruna-taruni STIN yang dilatih keterampilan khusus, soft skill. Sehingga tangguh dan profesional dalam melaksanakan tugasnya dengan baik, menjaga keamanan negara, menjaga NKRI," pungkas Bamsoet. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.