Dark/Light Mode

Ngobras Bamsoet, Omzet Pedagang Sate Kiloan di Sentul Turun 50 Persen

Senin, 14 September 2020 20:12 WIB
Ketua MPR Bambang Soesatyo (kiri) saat ngobrol santai dengan pedagang sate kiloan, Zakir, di Sentul, Bogor, akhir pekan kemarin. (Foto: Dok. MPR)
Ketua MPR Bambang Soesatyo (kiri) saat ngobrol santai dengan pedagang sate kiloan, Zakir, di Sentul, Bogor, akhir pekan kemarin. (Foto: Dok. MPR)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua MPR Bambang Soesatyo menikmati akhir pekannya kemarin dengan turun ke bawah untuk memotret kehidupan masyarakat dan merasakan urat nadi ekonomi rakyat di tengah-tengah tekanan pandemi Covid-19. Kali ini, politisi yang akrab disapa Bamsoet itu bercengkrama bersama pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Sentul, Bogor. 

Dalam tayangan salah satu kontennya, UNDERCOVER di akun YouTube Bamsoet Channel, tampak Mantan Ketua DPR ini tampil santai sambil menyantap sate kambing dari Pedagang Sate Kiloan (PSK) yang sudah terkenal di kawasan Bogor. Bamsoet berharap, masyarakat bisa mematuhi protokol kesehatan, sehingga pandemi Covid-19 tidak sampai menganggu aktivitas perekonomian.

"Kita tak perlu mengorbankan sektor kesehatan untuk ekonomi, juga tak perlu mengorbankan sektor ekonomi untuk kesehatan. Keduanya sangat penting dan bisa diperjuangkan secara bersamaan. Kuncinya pada ketaatan menjalankan protokol kesehatan, memakai masker, menjaga jarak serta mencuci tangan secara berkala," ujar Bamsoet.

Baca juga : Bamsoet Gelar Balap Motor Racing Championship di Sentul

Ketua DPR ke-20 ini menceritakan pertemuannya dengan pengelola PSK Sentul, Zakir, perantau asal Kudus yang sudah 20 tahun berjualan, sejak masih bujangan. Awalnya, yang membuka usaha PSK adalah kakaknya. Namun, karena kakak perempuannya memiliki 3 orang anak, jadi Zakir yang mengelola usaha itu.

"Usaha PSK Zakir ini murni milik keluarganya, bukan franchise. Namun, kini sudah banyak sekali saingan yang menggunakan nama serupa. Ia tak terlalu mempermasalahkan, karena sama-sama mencari rezeki halal," cerita Bamsoet.

Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia ini mengungkapkan, keunggulan PSK terletak pada kualitas dagingnya yang empuk. Karena menggunakan kambing usia 8 bulanan. Akibat pandemi Covid-19, omzet penjualan berkurang sekitar 50 persen, karena pelanggan takut keluar rumah.

Baca juga : Dampak Pandemi, Pendapatan Astra Otoparts Turun 25 Persen

"Biasanya sebelum pandemi Covid-19, dalam sehari ia bisa menghabiskan dua ekor kambing dengan omzet mencapai Rp 2 jutaan. Kini, hanya satu ekor. Sebelum pandemi Covid-19, per bulannya Zakir mendapat penghasilan dari kakaknya mencapai Rp 4-5 juta. Kini, penghasilan yang ia dapatkan tergantung persentase penjualan," ungkap Bamsoet.

Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini menambahkan, ujian usaha PSK tak hanya pada saat pandemi Covid-19. Dahulu, Zakir juga pernah diuji akibat hebohnya penyakit anthrax, menyebabkan konsumen takut makan daging kambing.

"Pasang surut usaha sudah dilalui Zakir, maupun pengusaha UMKM lainnya. Kita berharap, pandemi Covid-19 ini segera berakhir, sehingga aktivitas kembali normal. Masyarakat bisa tenang mencari nafkah, tak ada ancaman apapun yang ditakutkan. Sambil menunggu vaksinasi, masyarakat harus bersabar menjalankan protokol kesehatan. Hanya ketaatan itulah yang bisa menyelamatkan kita semua," pungkas Bamsoet. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.