Dark/Light Mode

Satgas Patok Kematian Akibat Covid-19 Turun Di Bawah 1 Persen

Kamis, 6 Agustus 2020 06:46 WIB
Ilustrasi : Petugas kesehatan mengangkut jenazah korban Covid-19 di Max Smart Hospital, Kamis (28/5). (Foto : Reuters/Danish Siddiqui)
Ilustrasi : Petugas kesehatan mengangkut jenazah korban Covid-19 di Max Smart Hospital, Kamis (28/5). (Foto : Reuters/Danish Siddiqui)

RM.id  Rakyat Merdeka - Satuan Tugas Penanganan Covid-19 berupaya keras menurunkan angka kematian akibat virus asal Wuhan itu di Indonesia hingga di bawah satu persen, dari saat ini 4,68 persen.

Angka itu di atas rata-rata kematian negara di dunia sebesar 3,79 persen. Di dunia, Indonesia berada di peringkat 103 dari 215 negara terpapar corona.

“Upaya menekan angka kematian tidak semudah membalikkan tangan. Tapi mau tidak mau, kita turunkan persentase tadi hingga 3 persen, 2 persen, bahkan di bawah 1 persen,” ungkap Anggota Tim Pakar Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Dewi Nur Aisyah di Kantor BNPB, kemarin.

Walau angka kematian masih tinggi, lanjut Dewi, angka ratarata kematian di Tanah Air saat ini sudah membaik jika dibandingkan periode sebelumnya.

Baca juga : Ridwan Kamil : Vaksin Covid-19 Bisa Dibagikan Januari 2021

Pada saat kasus corona ditemukan Maret, angka kematian 4,69 persen. April melonjak 8,54 persen. Kemudian, Mei turun menjadi 6,68 persen.

Penurunan kembali terjadi pada Juni 5,56 persen dan Juli 4,81 persen. Dewi mengungkapkan, jika kasus kematian dibandingkan dengan populasi, angka kematian Indonesia sekitar 19,38 orang per 1 juta penduduk.

Di Asia, Indonesia berada di peringkat 20 dari 48 negara terdampak Covid-19. “Butuh kerja keras bersama untuk meningkatkan angka kesembuhan dan menurunkan angka kematian,” imbuhnya.

Dewi juga memaparkan, dari seluruh 514 kota/kabupaten di Indonesia, hanya 225 daerah tercatat bebas dari kematian akibat Covid-19. Dari jumlah itu, 35 daerah di antaranya terbebas dari pasien positif.

Baca juga : Pekan Ini, Angka Kecelakaan Lalu Lintas Turun 10,06 Persen

Kemudian dari jumlah angka kematian, daerah yang mencatat kematian lebih dari 10 orang terjadi di 64 kabupaten/kota. Untuk angka kematian 2 sampai 10 orang terjadi di 147 kabupaten/kota.

Dan, untuk kematian hanya 1 orang terjadi di 78 kabupaten/kota. Jika angka kematian diakumulasi, Surabaya menempati urutan pertama dengan 790 kematian.

Semarang 328 kematian, Makassar 22 kematian, Jakarta Pusat 207 kematian, Jakarta Timur 177 kematian, Jakarta Barat 162 kematian, Jakarta Selatan 156 kematian, Kabupaten Sidoarjo 140 kematian, Jakarta Utara 127 kematian dan Banjarmasin 125 kematian.

“Ini adalah alert bagi kita semua, pemerintah pusat dan daerah, untuk melihat daerah-daerah mana yang perlu ada penanganan dan pengendalian dari kasus Covid-19 dengan lebih bagus lagi agar mengurangi angka kematian yang ada di sana,” kata Dewi.

Baca juga : Harga Bawang Merah Cs Turun, Juli Deflasi 0,10 Persen

Untuk tingkat provinsi, lanjut Dewi, kasus kumulatif paling banyak terjadi di Jawa Timur dengan 1.781 kasus kematian, Kemudian DKI Jakarta 874 kematian, Jawa Tengah 665 kematian, Sulawesi Selatan 328 kematian dan Kalimantan Selatan 297 kematian.

Namun, jika angka kematian dilihat berdasarkan persentase angka positif per provinsi, Bengkulu mencatat angka kematian tertinggi yakni 8,09 persen. Diikuti Jawa Timur 7,74 persen, Jawa Tengah 6,73 persen, NTB 5,48 persen dan Kalimantan Tengah 5,12 persen.

“Kita melihat jumlah kematian dibagi jumlah orang positif, ada perbedaan bisa jadi karena jumlah positif (di daerah) lebih tinggi,” pungkasnya. [QAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.