Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Agar Manfaat Alsintan Merata

Lakukan Penataan Kelembagaan Petani

Sabtu, 9 Maret 2019 11:22 WIB
Anggota Komisi IV DPR Ono Surono (Foto: Istimewa)
Anggota Komisi IV DPR Ono Surono (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Anggota Komisi IV DPR Ono Surono memberi acungan jempol untuk program bagi-bagi alat mesin pertanian (alsintan) yang dilakukan Kementerian Pertanian (Kementan) sejak 2014. Program tersebut terbukti mampu memacu peningkatan produksi pertanian dan meningkatkan kesejahteraan petani. 

Namun, sampai saat ini, belum semua petani dapat menikmati manfaat alsintan tersebut. Sebab, jumlahnya masih terbatas. Untuk itu, dia mendorong Kementan melakukan penataan kelembagaan petani. Agar seluruh petani bisa menikmati manfaat mesin-mesin canggih pertanian yang diberikan Pemerintah.

  "Ke depan yang paling penting pelembagaan petani. Kita ingin semua bantuan itu bisa dimanfaatkan seluruh petani. Bukan oleh orang per orang atau pengurus saja. Pelembagaan petani itu perlu ditata lagi," ucap politisi muda PDIP ini, kemarin.

Baca juga : Bamsoet Pastikan DPR & Pemerintah Perhatian Ke Petani

Untuk Kelompok Tani (Poktan) atau Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) bisa menjadi jembatan antara petani dan Pemerintah. Misalnya, mereka yang membuat laporan pertanggungjawaban kepada Pemerintah yang diketahui seluruh anggota.  Agar semua petani bisa menikmati maaf alsintan yang dibagikan, para penyuluh pertani harus lebih aktif lagi.

"Tentunya ini perlu peran penyuluh dan pendamping dari kementerian ataupun dinas pertanian. Sehingga program yang sifatnya bantuan ini bisa dikelola dengan baik dan bermanfaat untuk petani. Itu yang ingin kita dorong," terangnya.

Petani Sayuran Harus Naik Kelas

Baca juga : Perusahaan Sawit Besar Tetap Berpihak Ke Petani

Di tempat terpisah, Dirjen Hortikultura Kementan Suwandi memastikan bahwa pihaknya terus meningkat produksi pertanian. Kali ini, pihaknya tengah fokus mendorong pengembangan sayuran. Salah satunya di Cianjur, Jawa Barat.

Suwandi menerangkan, budidaya sayuran kini tidak hanya jadi pekerjaan orang tua. Banyak generasi muda menggeluti budidaya ini. Budidayanya juga dilakukan secara modern dan ramah lingkungan. Kemudian, sayuran-sayuran itu dipasarkan melalui sistem korporasi.

"Sesuai arahan Pak Menteri (Menteri Pertanian Amran Sulaiman), petani sayuran Indonesia, khususnya Cianjur, harus naik kelas. Caranya, petani harus efisienkan biaya produksi. Bangun koperasi dan bermitra dengan eksportir sehingga petani tidak lagi berpikir jika harga turun, mereka merugi. Jadi kami ingin petani sayuran Cianjur lebih maju," kata Suwandi pada kegiatan pembinaan petani sayuran, di Sekretariat Gabungan Kelompok Tani Mujagi, Desa Cipendawa, Kecamatan Pacet, Cianjur, Jawa Barat, kemarin. 

Baca juga : Booth Indonesia Meriahkan Oregon Asian Celebration

Data di Badan Pusat Statistik pada Februari 2019 menunjukkan, bahan pangan mengalami deflasi sebesar 0,08 persen. Menurut Suwandi, deflasi ini sebagian besarnya disebabkan harga komoditas sayuran yang terjaga. 

Meski begitu, Suwandi berharap, petani tidak terus berpikir pada turunnya harga yang menyebabkan merugi. Kementan sudah mengurai masalah ini dengan membenahi masalah logistik untuk masalah hortikultura melalui pemberian bantuan gudang pendingin. Sedangkan untuk masalah distribusi, dengan cara membangun pasar lelang. Karena itu, petani jangan khawatir lagi. 

Ada pun untuk menyiasati fluktuasi harga, Suwandi menyarankan petani melakukan tiga hal. Pertama, melakukan efisiensi biaya produksi dengan menggunakan benih unggul, pestisida, dan pupuk organik buatan sendiri. Kedua, melakukan budidaya sayuran dengan sistem tumpang sari, sehingga petani tidak bergantung pada satu komoditas. Ketiga, membentuk koperasi dan sejenisnya. Dengan koperasi, para petani secara bersama-sama akan kuat. Setelah berkelompok, para petani pun bisa naik kelas. KAL

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.