Dark/Light Mode

Ngobrol Asyik Bareng Misbakhun Dan Ahmadi Noor Supit

Bamsoet Kupas Utang Luar Negeri Sampai Potensi Logam Tanah Jarang

Rabu, 14 Oktober 2020 22:01 WIB
Ketua MPR Bambang Soesatyo (kanan) saat ngobrol asyik bersama Ketua Umum SOKSI Ahmadi Noor Supit dan Anggota Komisi XI DPR Mukhamad Misbakhun. (Foto: Dok. MPR)
Ketua MPR Bambang Soesatyo (kanan) saat ngobrol asyik bersama Ketua Umum SOKSI Ahmadi Noor Supit dan Anggota Komisi XI DPR Mukhamad Misbakhun. (Foto: Dok. MPR)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua MPR Bambang Soesatyo bersama Ketua Umum SOKSI Ahmadi Noor Supit dan Anggota Komisi XI DPR Mukhamad Misbakhun membahas seputar pertumbuhan utang luar negeri Indonesia dalam Podcast Ngobras sampai Ngompol (Ngobrol Asyik sampai Ngomong Politik) di kanal Youtube Bamsoet Channel. Misbakhun, yang juga menjabat Sekjen SOKSI, mengungkapkan, berdasarkan data Bank Indonesia, per Juni 2020 utang luar negeri Indonesia mencapai 408 miliar dolar AS atau setara Rp 6.070 triliun.

"Utang luar negeri tersebut berasal dari utang pemerintah dan Bank Indonesia sebesar 199,286 miliar dolar AS serta utang swasta sebesar 209,669 miliar dolar AS. Misbakhun menekankan, utang bukanlah tujuan melainkan rangkaian proses untuk menyelesaikan berbagai persoalan," ujar Bamsoet, sapaan akrab Bambang. usai Podcast, di Jakarta, Rabu (14/10).

Ketua DPR ke-20 ini menjelaskan, di tengah pandemi Covid-19 yang membuat dunia usaha lesu, berakibat turun tajamnya pemasukan negara dari sektor perpajakan. Sementara kebutuhan anggaran penanganan Covid-19 sangat besar. Tak ada jalan lain bagi pemerintah selain menambah utang luar negeri.

Baca juga : Ngobras Santai Dengan Ketum KADIN, Bamsoet Kupas UU Cipta Kerja Dari Sisi Pengusaha

"Utang luar negeri bukanlah masalah, karena semua negara melakukannya. Bahkan negara sebesar Amerika dan China saja, keduanya juga memiliki utang luar negeri. Terpenting, pengelolaan utang harus dilakukan secara cermat dan hati-hati," jelas Bamsoet

Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini menuturkan, dalam pandangan Ketua Umum SOKSI, Ahmadi Noor Supit, secara teori Indonesia sudah masuk dalam krisis ekonomi. Namun krisis kali ini berbeda dibandingkan krisis ekonomi pada tahun 1998.

"Krisis ekonomi 1998 disebabkan manajemen praktek perbankan yang tak sehat. Sementara saat ini karena pandemi Covid-19. Krisis saat ini juga memberikan banyak pelajaran penting, salah satunya agar Indonesia tak lagi bergantung kepada impor. Krisis kali ini membuktikan bahwa saat terjadi kesulitan, bantuan terbesar bukan datang dari negara luar, melainkan dari saudara sebangsa sendiri," tutur Bamsoet.

Baca juga : Ngobrol Asyik Bareng Airlangga, Bamsoet Bahas UU Cipta Kerja hingga Vaksinasi Covid-19

Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia ini menerangkan, dalam penilaian Misbakhun, dengan skema defisit APBN 3%, recovery ekonomi Indonesia diprediksi terjadi pada tahun 2023. Misbakhun juga mengungkapkan peluang ekonomi Indonesia dari logam rare earth atau yang dikenal dengan logam tanah jarang, yang diminati berbagai negara seperti Amerika. 

"Jika dikelola dengan baik, logam rare earth atau berbagai potensi ekonomi dari sumber daya alam lainnya, bisa menambal beban utang luar negeri Indonesia. Misbakhun juga menekankan perlunya BUMN dengan set mencapai Rp 8.000 triliun, bekerja maksimal agar dapat memberikan banyak deviden bagi negara. Sehingga kedepannya Indonesia tak perlu lagi tergantung pada utang luar negeri," terang Bamsoet.

Selain membahas kondisi ekonomi, dalam podcast tersebut Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila ini juga membahas perjalanan organisasi SOKSI. Sebagai Ketua Umum yang baru terpilih dalam Munas XI SOKSI, Ahmadi Noor Supit memastikan dibawah kepemimpinannya bersama Misbakhun sebagai Sekretaris Jenderal, SOKSI akan berkonsentrasi terhadap berbagai dinamika kebangsaan. Khususnya terhadap dampak pandemi pada kehidupan ekonomi dan kesejahteraan rakyat.

Baca juga : Ngobrol Santai Bareng Komunitas Sepeda, Bamsoet Ajak Patuhi Peraturan Keselamatan di Jalan

"Ahmadi Noor Supit menjelaskan, sebagai salah satu pendiri Partai Golkar, SOKSI punya tanggungjawab besar menyukseskan berbagai agenda perjuangan Partai Golkar yang kini sedang dijalankan oleh berbagai kader yang menduduki jabatan publik. Ada Pak Airlangga sebagai Menko Perekonomian, Pak Agus Gumiwang sebagai Menteri Perindustrian, Pak Zainudin Amali sebagai Menpora, Pak Azis Syamsuddin sebagai Wakil Ketua DPR serta saya sebagai Ketua MPR," pungkas Bamsoet. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.