Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Komisi VI DPR Minta PLN-Kementerian ESDM Dorong Penggunaan Kompor Listrik

Selasa, 27 Oktober 2020 16:27 WIB
Anggota Komisi VI DPR Deddy Yevri Sitorus (Foto: Istimewa)
Anggota Komisi VI DPR Deddy Yevri Sitorus (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Anggota Komisi VI DPR Deddy Yevri Sitorus mendorong pemerintah untuk meningkatkan sosialisasi ke masyarakat agar mengalihkan penggunaan gas ke kompor listrik. Hal itu disampaikan Deddy dalam rangka memperingati Hari Listrik Nasional sekaligus mendukung kebijakan ketahanan energi.

Deddy menjelaskan, selama ini, Indonesia mengimpor LPG senilai Rp 40 triliun per tahun. Kebijakan impor itu bisa ditekan seandainya pemerintah, khususnya Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan PLN mampu meningkatkan kebijakan penggunaan listrik nasional yang stoknya jauh berlimpah.

Baca juga : Kemenperin: Bonus Demografi Peluang Bangun Industri

“Impor LPG dalam jumlah besar, dibakar untuk memasak. Sementara listrik kita berlimpah, dan akan tambah berlimpah dengan masuknya beberapa pembangkit baru,” kata Deddy, melalui pernyataan tertulisnya, Selasa (27/10).

Politisi PDI Perjuangan itu menyampaikan, bahan bakar listrik nasional hampir 100 persen berasal dari dalam negeri. Produksi listrik akan bertambah saat pembangkit baru sudah mulai beroperasi. “PLN dan Kementerian ESDM perlu mendorong penggunaan kompor listrik sebagai kebijakan ketahanan energi,” sarannya.

Baca juga : Komisi VI DPR Dukung Rencana Pemerintah Bentuk LPS Koperasi

Menurut Deddy, perluasan penggunaan listrik akan berdampak pada efisiensi banyak hal. Mulai dari penghematan biaya logistik, mengurangi impor gas, meningkatkan industri listrik PLN, penghematan penyediaan storage, hingga penghematan cadangan devisa.

Deddy menyarankan pemerintah mendorong perluasan penggunaan listrik untuk menggantikan gas dari kalangan ekonomi menengah ke atas. Untuk masyarakat bawah, pemerintah bisa memberikan subsidi berupa alat penggunaan yang diproduksi dalam negeri. “Kebijakan peningkatan pemanfaatan listrik ini harus terus dilakukan bertahap, seperti saat kita dulu beralih dari minyak tanah ke gas,” ungkap Deddy. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.