Dark/Light Mode

Komisi VI DPR Minta Pemerintah Fokus Rem Penyebaran Covid-19 dan Perluas Tes

Kamis, 1 Oktober 2020 12:12 WIB
Anggota Komisi VI DPR Deddy Yevri Sitorus (Foto: Istimewa)
Anggota Komisi VI DPR Deddy Yevri Sitorus (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Anggota Komisi VI DPR Deddy Yevri Sitorus meminta pemerintah fokus untuk menghentikan penyebaran virus dan meningkatkan jangkauan tes Covid-19. Hal itu disampaikan Deddy berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan perbandingan jumlah populasi dengan jumlah penderita, serta tingkat kesembuhan dan mortalitas.

“Sejauh ini, penanganan pandemi Covid-19 masih berjalan pada rel yang benar, meski nampak kenaikan angka penderita yang terus meningkat. Pemerintah harus fokus pada upaya mengerem laju peningkatan angka penyebaran dan perluasan jangkauan tes Covid-19,” kata Deddy, Kamis (1/10).

Baca juga : Pemerintah Bantu Dong Bisnis Media Dan Jurnalis

Deddy menyampaikan, berdasarkan data Kemenkes pada 30 September 2020, jumlah pasien positif Covid-19 sebanyak 287.008 orang, atau setara 0,001 persen dari total populasi. Adapun jumlah penderita yang sembuh sebanyak 214.947 orang, atau sekitar 75% dari orang yang tertular.

Lalu jumlah penderita Covid-19 yang meninggal dunia sebanyak 10.470 orang, atau sekitar 3,5 persen dari yang tertular. “Berarti, sisanya masih dalam proses isolasi, baik isolasi mandiri atau fasilitas kesehatan, dan selebihnya dalam proses perawatan atau sekitar 21,5 persen dari yang tertular, setara 60 ribu-an pasien,” ujar Deddy.

Baca juga : Ketua DPR Minta Peserta Pilkada Tak Mobilisasi Massa Saat Kampanye

Deddy juga menyampaikan bahwa jumlah tempat tidur rumah sakit (RS) di Indonesia pada 2018, berdasarkan laporan Kemenkes, mencapai 310,7 ribu. Angka ini meningkat 1,85 persen dari tahun sebelumnya. Sementara, rasio tempat tidur RS pada 2018 yakni 1,17 per 1.000 penduduk, meningkat dibanding tahun sebelumnya yakni 1,16 per 1.000 penduduk.

Jumlah tempat tidur ICU di Indonesia sebanyak 20.705 unit, sedangkan jumlah pasien Covid-19 yang dirawat inap hingga 2 September 2020 mencapai 19.467. Adapun tingkat keterpakaian tempat tidur di ruang isolasi pada rumah sakit yang paling tinggi berada di Bali yakni 82 persen, di Jakarta dengan jumlah tempat tidur ruang isolasi yang terpakai mencapai 75 persen, dan Kalimantan Selatan mencapai 67 persen. Sedangkan persentase keterpakaian ICU dengan pasien yang dirawat per provinsi paling banyak ada di DKI Jakarta, Nusa Tenggara Barat, Papua, dan Kalimantan Selatan.

Baca juga : Sudah Selesai di Bamus, 3 RUU Batal Ketok Palu

“Tingkat hunian ruang perawatan intensif menunjukkan titik kritis dibanding ketersediaan. Untuk itu pemerintah perlu segera meningkatkan kapasitas ruang ICU secara eksponensial dengan menambah jumlah rumah sakit rujukan atau melibatkan rumah sakit swasta. Karakteristik daerah yang mengalami peningkatan pandemi adalah daerah dengan tingkat aktivitas ekonomi dan kegiatan bersifat massal yang tinggi,” ucap wakil rakyat dari Kalimantan Utara tersebut. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.