Dark/Light Mode

Kunjungi Pusat Industri Pertahanan Turki

Bamsoet Dorong Pemerintah Manfaatkan Teknologi Drone Untuk Pertahanan

Rabu, 4 November 2020 04:48 WIB
Ketua MPR Bambang Soesatyo (ketiga kanan) bersama rombongan mengunjungi Pusat Industri Strategis FNSS Defence System, di Ankara, Turki, Selasa (3/11) (Foto: Dok. MPR)
Ketua MPR Bambang Soesatyo (ketiga kanan) bersama rombongan mengunjungi Pusat Industri Strategis FNSS Defence System, di Ankara, Turki, Selasa (3/11) (Foto: Dok. MPR)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua MPR Bambang Soesatyo mendorong kerja sama industri pertahanan dan pengembangan teknologi antara Indonesia dengan Turki yang sudah terjalin sejak 2010, terus ditingkatkan. Penguatan sudah tercermin dari intensitas kunjungan Menteri Pertahanan Indonesia Prabowo Subianto ke Turki sebanyak empat kali berturut-turut pada medio 2019-2020.

"Dari serangkaian kunjungan Menteri Pertahanan tersebut, telah dihasilkan komitmen kedua pihak untuk memperkuat serta mengembangkan kerja sama industri pertahanan. Mulai dari riset dan pengembangan, produksi dan pemasaran bersama, pembelian, perawatan serta capacity building," ujar Bamsoet, sapaan akrab Bambang, dalam kunjungan kerja ke Pusat Industri Strategis FNSS Defence System, di Ankara, Turki, Selasa (3/11).

Kunjungan kerja pimpinan MPR ini atas undangan Ketua Majelis Agung Nasional Turki Mustafa Sentop. Turut hadir para Wakil Ketua MPR antara lain Syarief Hasan dan Fadel Muhammad. Serta anggota MPR dari unsur DPR Mohammad Ichsan Firdaus dan anggota MPR dari unsur DPD Djafar Alkatiri.

Baca juga : Bamsoet Dukung Sikap Erdogan Dan Jokowi Kecam Keras Pernyataan Macron

Ketua DPR ke-20 ini menjelaskan, salah satu alasan Turki dipilih bekerja sama di bidang industri pertahanan adalah adanya latar belakang hubungan baik yang telah lama terjalin di antara kedua negara. Indonesia juga melihat potensi sumber daya yang dimiliki Turki, salah satunya melalui FNSS, serta terbukanya peluang kerja sama dengan prinsip saling menghormati dan skema kerja sama yang saling menguntungkan bagi kedua belah pihak.

"Fokus memenuhi kebutuhan peralatan hankam domestik dan kemandirian industri pertahanan nasional di Indonesia tersebut selaras dengan amanat Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2012 tentang Industri Pertahanan. Kerja sama industri pertahanan Indonesia dengan Turki selanjutnya memiliki dasar legalitas yang lebih kuat lagi melalui Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2014 tentang Pengesahan Persetujuan Tentang Kerja Sama Industri Pertahanan Antara Pemerintah Republik Indonesia Dan Pemerintah Republik Turki," jelas Bamsoet.

Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia ini memaparkan, salah satu bentuk kerja sama yang disepakati antara Turki dengan Indonesia adalah pengembangan medium tank yang dikenal dengan Tank Harimau. Mempunyai spesifikasi yang sesuai dengan kondisi lapangan di Indonesia, seperti mampu berada di rawa dan laut, dengan berat sekitar 20-40 ton, dan dilengkapi dengan canon berkaliber 90-105 mm.

Baca juga : Guru Besar IPB: Kebijakan Impor Buah Pemerintah Pertimbangkan Kepentingan Petani

"MPR berharap penguatan kerja sama di bidang industri pertahanan antara FNSS dengan PT Pindad dapat terus dijaga dan dikembangkan. Sehingga, menjadi pendorong bagi peningkatan kerja sama lainnya, baik pada bidang industri pertahanan lainnya," kata Bamsoet.

Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini menambahkan, seiring kemajuan teknologi, industri pertahanan juga akan senantiasa berkembang. Sehingga percepatan penguasaan teknologi pertahanan menjadi sebuah keniscayaan.

"Termasuk mencari peluang penggunaan teknologi drone yang tidak hanya untuk industri pertahanan nasional. Tetapi juga untuk penguatan kegiatan ekonomi lainnya, seperti untuk mendukung food estate, pembangunan desa, pengawasan sektor perikanan dan kelautan serta lainnya. Hal ini dilakukan mengingat Turki diakui memiliki teknologi drone terbaik di Eropa maupun dunia," ujar Bamsoet.

Baca juga : Angkasa Pura I Pakai Teknologi Untuk Awasi Penerapan Prokes

Kepada Ketua Majelis Agung Nasional (MPR) Turki Mustafa Sentop, Bamsoet juga menyambut baik kerja sama pengembangan vaksin Covid-19 antara Indonesia dan Turki. “Kami merasa senang bahwa Menteri yang membidangi Riset dan Teknologi dari kedua negara, bersama dengan tim masing-masing, telah bertukar pandangan dalam kerangka kerjasama pengembangan vaksin Covid-19. Tentunya kita mendoakan semoga hasilnya segera bisa dimanfaatkan oleh rakyat kedua negara, dan juga bagi kemanusiaan secara global,” pungkas Bamsoet. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.