Dark/Light Mode

DPR Prihatin Daerah Sumbawa Belum Semua Teraliri Listrik

Kamis, 19 November 2020 11:02 WIB
Foto/Istimewa
Foto/Istimewa

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah menyebut rasio elektrifikasi telah mencapai 99,09 persen. Namun kenyataannya, ketersediaan listrik di daerah belum menyentuh keseluruhan wilayah, seperti halnya yang terjadi di Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB). DPR pun mempertanyakan kinerja pemerintah daerah setempat.  

Data PT PLN Unit Induk Wilayah NTB menyebut, 44 dusun di Pulau Sumbawa belum mendapatkan akses listrik. Dampaknya, 5 ribu Kepala Keluarga (KK) belum menikmati listrik. Dari 24 kecamatan di Sumbawa, hanya dua yang dialiri listrik 24 jam. 

Anggota DPR Fraksi Gerindra dapil Sumbawa Zainul Arifin kecewa karena belum semua masyarakat di dapilnya dapat menikmati listrik. Pemda didesaknya bergerak untuk menjadi ujung tombak pembenahan masalah listrik ini.

Baca juga : Bruno Fernandes, Dari Bek Sampai Striker

'Pemdanya harus berjuang keras. Memang pemda itu ujung tombak, sedangkan pihak di luar pemda itu tetap memperjuangkan sesuai dengan kemampuan masing-masing,” kata dia, Rabu (18/11).

“Intinya, tidak boleh ada daerah yang tidak dapat listrik. Indonesia sudah 75 tahun merdeka. Masa sudah 75 tahun tidak bisa menikmati listrik,” tegasnya.

Hal senada disampaikan Wakil Ketua Komisi VII DPR Eddy Soeparno. Pemkab dan Pemprov dimintanya segera mencarikan alternatif sumber lain andai jaringan listrik belum dapat menjangkau daerah 3T (tertinggal, terluar dan terdepan) di Indonesia. Program tabung listrik bisa menjadi alternatif sementara. Hal lain yang perlu dipikirkan untuk wilayah tertinggal adalah penyediaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).

Baca juga : Vaksin Merah Putih Bukti Kemajuan Teknologi Kita

Bagi pengamat energi dari Direktur Indonesia Resources Studies (IRESS) Marwan Batubara, kondisi ini harus segera diperbaiki semua pihak di daerah terkait, terutama kepala daerah. 

Kepala daerah harus berupaya memenuhi kebutuhan layanan dasar untuk warganya, terutama listrik. Terlebih, upaya penyediaan internet pun sangat membutuhkan listrik. 

Paling tidak memang sudah ada aliran listriknya. Kalau tidak ya susah juga. Mungkin orang pakai baterai dan satelit, tapi apakah itu sudah dikembangkan di sana. Pemanfaatan satelit dengan listrik memakai baterai aki yang besar itu bisa. Cuma skalanya belum bisa besar.

Baca juga : Catat!, Pemerintah Belum Tentukan Tarif Cukai Rokok Tahun Depan

Jadi, buat penyediaan listrik yang cepat, solusinya bisa menggunakan PLTS. Kebanyakan daerah terpencil diamati Marwan menggunakan PLTS.

Untuk pemerintah, dia mengingatkan agar mengedepankan informasi yang akurat mengenai ketersediaan listrik. 

“Dikatakan tingkat elektrifikasi sudah hampir 100 persen, tapi nyatanya masih ada ribuan warga yang belum dapat aliran listrik. Artinya, kita mau akurasi informasi,” tegasnya. [REN]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.