Dark/Light Mode

Kunjungi Dapil, Ibas Serap Aspirasi Perajin Gerabah Maju Asri Di Desa Purwosari

Rabu, 9 Desember 2020 20:34 WIB
Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR Edhie Baskoro Yudhoyono saat mengunjungi sentra gerabah di Desa Purwosari, Pacitan, Selasa (8/12). (Foto: FPD)
Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR Edhie Baskoro Yudhoyono saat mengunjungi sentra gerabah di Desa Purwosari, Pacitan, Selasa (8/12). (Foto: FPD)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR Edhie Baskoro Yudhoyono melakukan kunjungan daerah pemilihan (Kundapil), ke Pacitan, Selasa (8/12). Dalam Kundapil kali ini, Ibas, demikian dia akrab disapa, mengunjungi Desa Purwosari. Lokasinya terletak di KM 8 arah selatan Kota Pacitan menuju Pantai Wawaran. Desa ini terkenal sebagai sentra gerabahnya. Ibas datang untuk menyerap aspirasi dan Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di Pacitan. 

Perjalanan Kundapil kali ini dilakukan Ibas dengan bersepeda santai sambil menikmati indah dan sejuknya Pacitan. Di Desa Purwosari, Ibas disambut Rumini (50), perajin tertua sekaligus Kepala Produksi Gerabah Seni Maju Asri. Tidak menunggu waktu lama, proses Kundapil dimulai dengan ajakan Rumini menemani Ibas berkeliling, melihat produksi gerabah secara langsung di Kios Arum Gerabah. Ibu Ning, pemilik Arum Gerabah, menerangkan teknik dan proses pembuatan gerabah tradisional khas Pacitan.  

Baca juga : Bos Bank Sentral Se-Asia Timur Dan Pasific Perkuat Kerja Sama

Di kesempatan ini pula, Rumini memaparkan, Desa Purwosari memproduksi ratusan gerabah setiap harinya. Jenis yang paling banyak diproduksi adalah gerabah dengan bentuk kebutuhan sehari-hari, seperti peralatan dapur dan pot bunga. Ia juga menerangkan bahwa perajin gerabah di desa ini didominasi wanita paruh baya. Untuk memajukan para perajin, pada 2009, dibentuk kelompok perajin dengan nama Maju Asri. Saat ini, Maju Asri menaungi 44 orang yang semuanya pengrajin wanita. 

Meski fokus dengan produksi gerabah untuk kebutuhan sehari-hari, kini perajin di Desa Purwosari mulai menekuni produksi gerabah seni. Mulainya produksi gerabah seni bukan tanpa hambatan. Sebab, produksi ini masih tergolong baru. Namun, karena produk seni yang dibuat terlihat bagus dan berkualitas, warga pun menyukai hasilnya dan mulai tertarik untuk memproduksinya secara masal. 

Baca juga : 6 Wisatawan Terjaring Operasi Tertib Masker Di Kepulauan Seribu

Dari bincang-bincang yang dilakukan Ibas dan Rumini, didapat keterangan bahwa bentuk gerabah yang paling diminati antara lain guci-guci bermotif batik dan wayang, vas bunga, tempat payung, asbak, dan berbagai souvenir. Kemudian, untuk pesanan souvenir, kebanyakan datang dari luar Jawa. 

Saat Ibas menanyakan perihal kesulitan bahan baku, Rumini menerangkan, tidak ada kendala. Bahan baku gerabah di Pacitan sangat melimpah. Tidak hanya banyak, kualitasnya bagus dan harganya murah. 

Baca juga : Pertamina Salurkan Bantuan 110 unit Alat Bantu Dengar

Faktor inilah yang membuat gerabah Pacitan diminati; bentuknya cantik, kualitasnya baik, dan harganya tergolong murah. Acara Kundapil diakhiri Ibas dengan membeli banyak gerabah yang rencananya akan dibawa pulang dan dibagikan sebagai cinderamata kepada kerabat terdekat. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.