Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Bamsoet Lepas Ekspor Manggis Bali Ke China

Minggu, 31 Januari 2021 09:37 WIB
Ketua MPR Bambang Soesatyo (memegang bendera) saat melepas ekspor manggis hasil petani binaan SOKSI, di Bali, Minggu (31/1). (Foto: Istimewa)
Ketua MPR Bambang Soesatyo (memegang bendera) saat melepas ekspor manggis hasil petani binaan SOKSI, di Bali, Minggu (31/1). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua MPR Bambang Soesatyo melepas ekspor perdana dua ton buah manggis ke China, yang diproduksi para petani manggis Bali, binaan Dewan Pimpinan Daerah Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (Depidar SOKSI) Bali. Keberhasilan ekspor tersebut merupakan bagian dari Gerakan SOKSI Membangun, yang setiap pengurus Depidar SOKSI membina para petani maupun pelaku usaha UMKM untuk menembus pasar ekspor.

"Targetnya, satu kecamatan di setiap daerah bisa melahirkan minimal satu produk unggulan. Baik di bidang pertanian, kerajinan tangan, fashion, dan lain sebagainya, yang bisa menjadi kekuatan ekonomi Indonesia. Target tersebut sangat realistis, karena pengurus SOKSI dari tingkat pusat hingga daerah banyak diisi pejabat pemerintahan maupun wakil rakyat dari tingkat DPR, provinsi, hingga kabupaten/kota," ujar Bamsoet, sapaan akrab Bambang, usai melepas ekspor manggis, di Bali, Minggu (31/1).

Turut hadir para pengurus Dewan Pimpinan Nasional (Depinas) SOKSI, antara lain Ketua Dewan Pembina Bobby Suhardiman, Ketua Umum Ahmadi Noor Supit, Ketua Harian AA Bagus Adhi Mahendra.

Baca juga : Bamsoet Minta Skema Vaksinasi Mandiri Dikaji Matang

Ketua DPR ke-20 ini menekankan, daya tarik buah manggis tidak sekedar dari rasanya yang manis dan kaya serat, melainkan juga dari beragam manfaatnya bagi kesehatan. Antara lain sebagai sumber antioksidan, memiliki sifat anti peradangan, memiliki efek anti-kanker, membantu penurunan berat badan, mengontrol kadar gula darah dalam tubuh, meningkatkan daya tahan tubuh, membantu menjaga kesehatan kulit, menyehatkan jantung, mendukung kesehatan pencernaan, dan mengatur tekanan darah. Selain itu ekstrak buah manggis juga banyak dimanfaatkan menjadi bahan baku industri farmasi dan kosmetik.

"Nilai ekspor manggis Indonesia masih fluktuatif, namun sudah mulai menunjukan tren positif. Sebagai gambaran, pada tahun 2018 Indonesia mengekspor sekitar 38.841 ton manggis, dan pada tahun 2019 mengalami penurunan menjadi sekitar 27.793 ton. Pada September 2020, totalnya meningkat signifikan menjadi sekitar 47.348 ton. Bali termasuk penyumbang terbesar ekspor manggis Indonesia, di tahun 2019 ekspornya mencapai 5.199 ton, meningkat dari tahun 2018 yang mencapai 4.051 ton," papar Bamsoet.

Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia mengungkapkan, sepanjang tahun 2020, China tercatat sebagai tujuan ekspor ketiga Indonesia (sebanyak 10.355 ton), setelah Hong Kong (25.608 ton), dan Malaysia (10.694 ton). Menjelang Tahun Baru Imlek, kebutuhan buah tropis seperti manggis akan meningkat. Momentum ini harus dioptimalkan untuk meningkatkan nilai ekspor manggis Indonesia, dengan tetap menjaga kualitas produk yang dihasilkan.

Baca juga : Bamsoet Ucapkan Selamat Ke Biden Dan Kamala

"Meningkatnya permintaan pasar ekspor terhadap buah manggis juga harus disikapi dengan upaya memperbaiki iklim investasi pertanian. Antara lain dengan melakukan deregulasi, serta penyediaan fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk mendorong tumbuhnya hilirisasi industri produk pertanian dan peningkatan nilai tambah (added value) komoditi. Selain memberi nilai tambah, ekspor produk dalam bentuk olahan juga memberikan keuntungan lain, yaitu tahan lama, kemudahan dalam pengemasan, menambah nilai devisa negara, dan tentunya berdampak bagi kesejahteraan petani manggis," ungkap Bamsoet.

Wakil Ketua Umum SOKSI dan Wakil Ketua Umum DPP Golkar ini menjelaskan, peluang Indonesia memperluas pasar ekspor manggis maupun buahan tropis lainnya masih terbuka lebar. Tercermin dari aktivitas ekspor buah segar yang terus dilakukan selama pandemi hingga saat ini. Per Juni 2020, BPS mencatat pertumbuhan ekspor buah-buahan Indonesia mencapai 23.21 persen dengan nilai mencapai 430,4 juta dolar atau setara Rp 6,25 triliun.

"Besarnya jumlah penduduk bumi yang mencapai sekitar 7 miliar jiwa, yang sekitar 4,6 miliar di antaranya berada di Benua Asia, juga menandakan besarnya peluang pasar ekspor buah tropis Indonesia. Untuk menguasai pasar ekspor dunia memang tak mudah. Pengekspor perlu memperoleh berbagai sertifikasi, misalnya dari Global Good Agricultural Practices dan Social Responsibility Certified Exporter. Di sinilah peran SOKSI sangat dibutuhkan," pungkas Bamsoet. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.