Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Ba’asyir Lepas, Australia Parno

Rabu, 6 Januari 2021 07:40 WIB
Menteri Luar Negeri Australia, Marise Payne. (Foto: AP)
Menteri Luar Negeri Australia, Marise Payne. (Foto: AP)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kabar Abu Bakar Ba’asyir akan bebas dari penjara bikin Australia parno alias paranoid. Negeri Kanguru itu khawatir Ba’asyir ‘ngebom’ lagi.

Kekhawatiran tersebut disampaikan Menteri Luar Negeri Australia, Marise Payne. Dia meminta pemerintah Indonesia memastikan Ba’asyir tidak lagi berbahaya. Sehingga tidak ada lagi aksi kekerasan yang dipicunya.

Baca juga : Ba’asyir Tak Dilepas Begitu Saja

“Kedutaan kami di Jakarta telah menjelaskan keprihatinannya. Orang seperti itu perlu dicegah melakukan serangan di masa depan terhadap warga sipil yang tidak bersalah,” kata Payne seperti dikutip dari kantor berita Reuters, kemarin.

Di laman situs berbeda, Payne mengatakan, pembebasan Ba’asyir akan berdampak pada psikologis ke keluarga dan kerabat 88 warga Australia yang terbunuh, pada 2002 lalu. Dan, empat orang Australia lainnya yang meninggal di Bali, 2005 lalu, akibat aksi terorisme yang dikomandani Ba’asyir.

Baca juga : Nadal Siap Tempur Di Australia Open

Apakah Australia akan mengajukan keberatan kepada Pemerintah Indonesia? Payne mengatakan, Australia tidak mengajukan keberatan atas rencana tersebut. “Kami menghormati kedaulatan dan independensi sistem hukum di Indonesia,” ujarnya, seperti dilansir dari The Australian.

Keberatan Australia terhadap pembebasan Ba’asyir bukan kali ini saja. Pada 2018 lalu, Australia juga pernah menyatakan hal serupa saat Presiden mengkaji memberikan keringanan hukuman ke Ba’asyir karena alasan kemanusian. Mereka masih kesal dengan Ba’asyir terkait Bom Bali I dan 2 yang korbannya banyak warga Australia.

Baca juga : Fedex Ogah Ngoyo Di Australia Open

Apa yang membuat Australia parno terhadap Ba’asyir? Direktur Institute for Policy Analysis of Conflict, Sydney Jones menganalisis, meski Ba’asyir tidak memerintahkan melakukan aksi bom Bali I dan II, namun saat itu Ba’asyir merupakan ketua kelompok Jamaah Islamiah (JI).
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.