Dark/Light Mode
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
RM.id Rakyat Merdeka - Ketua DPR Bambang Soesatyo mengajak seluruh elemen bangsa berperan aktif dalam menghentikan fitnah, ujaran kebencian, dan kampanye hitam dalam berbagai kontestasi politik. Sebab, cara-cara tersebut kontra produktif dengan nilai-nilai luhur budaya bangsa, berpotensi menghancurkan semangat persatuan dan kesatuan, serta menjatuhkan wibawa kepemimpinan nasional.
Ajakan Bamsoet, sapaan akrab Bambang Soesatyo, ini didorong isi debat capres sesi keempat, kemarin malam. Dari debat itu, Bamsoet melihat, baik Jokowi maupun Prabowo, kecewa dan terluka akibat fitnah dan ujaran kebencian yang selama ini dialamatkan kepada keduanya. Dia berharap, ungkapan kedua capres itu mendorong semua pihak mengakhiri kampanye hitam.
"Fakta dari debat capres sesi IV, hendaknya menyadarkan semua elemen masyarakat. Dua capres yang terpilih untuk berkompetisi dalam Pilpres pada 17 April 2019 mendatang sudah menjadi korban kampanye hitam bermuatan fitnah dan ujaran kebencian," ujar Bamsoet dalam keterangan tertulisnya, Minggu (31/3).
Baca juga : TKN Tak Ubah Strategi Kampanye
Menurut Bamsoet, meski ucapan kedua capres itu tampak seperti adu argumentasi dalam debat, pengakuan tersebut memperlihatkan secara jelas kekecewaan mereka. Bahkan, capres nomor 02 Prabowo Subianto sampai mengungkap sekilas tentang latar belakang ibunya yang seorang Nasrani.
"Jokowi dan Prabowo sama-sama kecewa dan terluka akibat fitnah dan ujaran kebencian yang selama ini dialamatkan kepada mereka. Ungkapan atau refleksi kekecewaan mereka, hendaknya mendorong semua pihak mengakhiri kampanye hitam," harapnya.
Dia pun memastikan, segala bentuk fitnah dan ujaran kebencian yang dialamatkan ke Jokowi maupun Prabowo, tidak benar. Jokowi dan Prabowo adalah orang-orang terpilih.
Baca juga : Berat Tanpa Kapitan
Untuk menyandang status capres, lanjutnya, Jokowi dan Prabowo harus melalui berbagai tahapan proses seleksi. Mereka adalah kader-kader terbaik bangsa yang akan meneruskan kepemimpinan nasional, jika terpilih sebagai presiden Indonesia.
"Semburan fitnah yang bertujuan mencoreng citra atau kredibilitas kedua sosok capres itu sama sekali tidak masuk akal. Fitnah terhadap kedua sosok capres berpotensi merusak akal sehat, karena masyarakat dicekoki pemahaman bahwa institusi negara penyelenggara Pemilu bisa meloloskan pribadi bermasalah untuk mengisi jabatan presiden," sesalnya.
Bamsoet menambahkan, fitnah dan ujaran kebencian yang ditujukan ke pribadi Jokowi dan Prabowo sama dengan merendahkan martabat bangsa Indonesia. Terlebih, kedua sosok itu tampil sebagai capres berdasarkan aspirasi masyarakat Indonesia. "Di waktu yang tersisa ini, kampanye hitam terhadap dua kandidat presiden harus dihentikan," tegasnya. [ONI]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.