Dark/Light Mode

Sosialisasi 4 Pilar Di Matraman

Srikandi Demokrat Dorong Warga Tidak Golput

Minggu, 31 Maret 2019 01:03 WIB
Wakil Ketua Fraksi Partai Demokrat MPR Dwi Astuti Wulandari (berkerudung abu-abu) saat sosialisasi Empat Pilar MPR, di Gedung Balai Pustaka, Palmeriam, Matraman, Jakarta Timur, kemarin. (Foto: Dok. Pribadi)
Wakil Ketua Fraksi Partai Demokrat MPR Dwi Astuti Wulandari (berkerudung abu-abu) saat sosialisasi Empat Pilar MPR, di Gedung Balai Pustaka, Palmeriam, Matraman, Jakarta Timur, kemarin. (Foto: Dok. Pribadi)

RM.id  Rakyat Merdeka - Wakil Ketua Fraksi Partai Demokrat MPR Dwi Astuti Wulandari mengajak warga menggunakan hak pilih di Pemilu 17 April nanti. Jangan sia-siakan hak pilih yang sudah diberikan Undang-Undang. Terlebih, setiap suara dalam Pemilu nanti sangat penting untuk pembangunan Indonesia ke depan.

Ajakan ini disampaikan Dwi saat sosialisasi Empat Pilar MPR (Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika), di Gedung Balai Pustaka, Palmeriam, Matraman, Jakarta Timur, kemarin. Sosialisasi ini dihadiri sekitar 150 orang, yang terdiri atas para tokoh masyarakat di Kelurahan Palmeriam dan Pisangan Baru, Matraman.

"Jangan golput. Mari kita gunakan hak pilih dengan baik," ajak anggota Komisi VIII DPR ini.

Baca juga : Yuk, Berani Tolak Money Politics!

Ajakan ini disampaikan Dwi mengingatkan angka golput di DKI Jakarta masih sangat besar. Di Pilkada 2017 misalnya, warga DKI yang menggunakan hak pilih hanya 77,1 persen. Artinya, sebanyak 22,9 persen warga Ibukota golput. "Angka golput di Jakarta masih cukup besar," imbuhnya. 

Dwi berharap, di Pemilu 2019, tingkat partisipasi masyarakat DKI Jakarta meningkatkan. Warga sebelumnya tidak menggunakan hak pilih, diharapkan mau datang ke TPS untuk nyoblos.

Namun, dia berpesan, agar nyoblosnya tidak didasarkan karena ada money politics alias politik uang dari calon tertentu. Masyarakat harus berani menolak jika ada calon tertentu menawarkan materi demi memilihnya.

Baca juga : Soal Kasus Andi Arief, Ini Pernyataan Pers Partai Demokrat

"Kita harus berani menolak segala bentuk money politics untuk memilih di Pemilu nanti. Supaya pemimpin-pemimpin bangsa yang terpilih adalah orang-orang yang tepat untuk mempercepat kemajuan pembangunan negara," ucapnya. 

Soal materi Empat Pilar, Dwi menekankan penguatan cinta Tanah Air dan menjaga persatuan. Jangan karena karena perbedaan pilihan dalam Pemilu, masyarakat bercerai-berai.

Penguatan cinta Tanah Air dan menjaga persatuan ini, kata Dwi, amat penting. Soalnya, banyak ancaman yang tengah mengintai Indonesia. Jika rasa cinta Tanah Air dan persatuan pudar, bangsa ini tidak akan mampu menghadapi berbagai ancaman tersebut.

Baca juga : Sukses Gelar Asian Games 2018, Indonesia Dapat Penghargaan Dari OCA

"Indonesia ini negara kepulauan, negara besar. Dengan wilayahnya yang besar, Indonesia bisa saja rentan terhadap isu separatisme, terorisme jika tidak dibentengi dengan baik," kata srikandi Partai Demokrat itu.

Dia kemudian menegaskan bahwa Pancasila adalah jati diri bangsa Indonesia. Pancasila disarikan dari pemikiran-pemikiran dan filsafat-filsafat yang ada di dunia. Pancasila tidak bertentangan dengan agama mana pun. "Jika ada yang mencoba membenturkan agama dan Pancasila itu tindakan tidak benar," tegasnya. 

Di akhir sosialisasi, Dwi mengimbau masyarakat menjauhi segala bentuk hoaks. Masyarakat harus menggunakan nalar sehat dalam menyikapi dinamika politik menjelang Pemilu. Masyarakat tidak boleh menelan mentah-mentah segala informasi yang masuk. Segala informasi yang ada harus dicek dulu kebenarannya. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.