Dark/Light Mode

Debat Capres Putaran Empat

Ini Harapan Komisi I DPR

Sabtu, 30 Maret 2019 00:19 WIB
Anggota Komisi I DPR Syaifullah Tamliha (Foto: Istimewa)
Anggota Komisi I DPR Syaifullah Tamliha (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Sabtu malam nanti, dua capres, Jokowi dan Prabowo Subianto, akan menjalani debat kandidat keempat. Tema yang diusung dalam debat kali ini adalah ideologi, pemerintahan, keamanan, dan hubungan internasional. Anggota Komisi I DPR Syaifullah Tamliha antusias menyambut debat kali ini.

Tamliha berharap, debat nanti menghadirkan konsep yang tajam mengenai peran Indonesia dalam pertahanan, keamanan, dan hubungan internasional. Konsep tersebut menyangkut peran aktif Indonesia dalam stabilitas dunia internasional sikap tegas yang diamanatkan Undang-Undang.

Baca juga : Urus Perizinan Usaha Tiga Hari Jadi

“Saya harap, debat nanti bisa memperlihatkan konsep yang menonjolkan eksistensi kita sebagai negara non-blok. Tidak berpihak kepada negara mana pun. Terutama dalam kaitan pertahanan dan keamanan,” kata politisi PPP ini, di Jakarta, kemarin.

Kata Tamliha, ada beberapa topik menarik untuk dibicarakan panjang dalam debat kali ini. Pertama, terkait peningkatan armada perang dalam negeri. “Indonesia harus bebas memilih membeli alutsista (alat utama sistem senjata), baik pesawat tempur atau yang lainya, dari negara mana pun tanpa harus syarat,” katanya.

Baca juga : Hasto: Sandi Kalah Visioner Dengan Kiai Maruf

Kedua, konsistensi Indonesia dalam membela hak-hak Palestina. Selama ini Indonesia selalu mendukung Palestina sebagai negara merdeka. Sayangnya, kata Tamliha, dukungan itu belum signifikan.

Ketiga, terkait peran Indonesia di dalam meningkatkan hubungan yang lebih intensif ke negara-negara lain secara dalam menghadapi perang dagang antara AS dan China.

Baca juga : Sandiaga Bakal Hormati Ma’ruf

Keempat, upaya diplomasi Indonesia dengan negara-negara Indo-Pasifik. Selama ini, hubungan Indonesia dengan negara-negara kawasan Indo Pasifik sering memanas. Terutama menyangkut Papua. Negara-negara di kawasan Indo-Pasifik sering merecokin urusan Papua dengan menuding Indonesia melakukan pelanggaran HAM.

“Ini untuk mempertahankan kepentingan kita sebagai negara berdaulat, khususnya menyangkut isu-isu Papua. Indonesia harus jadi negara berdaulat, bermartabat, dan sejajar dengan negara-negara dunia,” pungkasnya. [KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :