Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Bamsoet Apresiasi Kesiapan Pertamina Hadapi Migrasi Kendaraan Konvensional Ke Listrik

Rabu, 24 Februari 2021 21:14 WIB
Ketua MPR Bambang Soesatyo bersama Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati. (Foto: Dok. MPR)
Ketua MPR Bambang Soesatyo bersama Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati. (Foto: Dok. MPR)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua MPR Bambang Soesatyo mengapresiasi kesiapan Pertamina menghadapi perubahan besar perilaku mobilitas masyarakat, yang ditandai dengan migrasi penggunaan kendaraan konvensional ke kendaraan listrik. Migrasi ini akan berdampak pada penurunan permintaan bahan bakar minyak (BBM), yang merupakan salah satu core usaha Pertamina.

"Sebagai perusahaan negara yang memiliki aset sangat besar, per 30 Juni 2020 mencapai 70,22 miliar dolar AS dengan total liabilitas 40,56 miliar dolar AS dan jumlah ekuitas senilai 29,66 miliar dolar AS, Pertamina harus mampu memanfaatkan berbagai kekuatan yang dimilikinya agar relevan dengan kebutuhan kendaraan listrik. Sehingga kegiatan usahanya tetap berjalan," ujar politisi yang akrab disapa Bamsoet ini, usai menerima Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati, di ruang kerjanya, di Jakarta, Rabu (24/2).

Baca juga : Pengamat Apresiasi Langkah Proaktif Dukcapil Ganti Dokumen Korban Bencana

Turut hadir para pengurus Ikatan Motor Indonesia (IMI) Pusat antara lain Sekjen IMI Ahmad Sahroni, Badan Pengawas Kombes Syamsul Bahri, Bendahara Umum Effendi Gunawan, Wakil Ketua Umum Mobilitas Rifat Sungkar, Wakil Ketua Umum IT dan Digital Tengku Irvan Bahran, Wakil Ketua Umum Internasional dan Event Judiarto, dan Direktur Off The Road Olahraga Sepeda Motor Eddy Saputra.

Ketua DPR ke-20 ini mendukung salah satu rencana Pertamina mengkonversi kilang BBM menjadi petrokimia untuk menunjang kebutuhan bisnis baterai dalam ekosistem kendaraan listrik. Selain itu, Pertamina juga bisa bersinergi dengan PLN memanfaatkan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) untuk dikembangkan menjadi Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).

Baca juga : Kemenperin Kebut Pengembangan Industri Kendaraan Listrik

"Pertamina juga bisa bekerja sama dengan mitra perusahaan global untuk mengembangkan bisnis sistem penyimpanan energi (energy storage system/ESS). Selain juga masuk dalam bisnis daur ulang (recycle) baterai, sebagai upaya substitusi impor komponen baterai, yang ditunjang oleh hilirisasi industri baterai lithium," jelas Bamsoet.

Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia ini menekankan, berbagai peluang usaha tersebut menunjukkan banyak hal yang bisa dimanfaatkan Pertamina dalam menghadapi era kendaraan listrik. Dengan kekuatan bisnis dan jaringannya, Pertamina pasti mampu menghadapinya.

Baca juga : Kegiatan Perusakan Hutan Sudah Mirip Eko Terorisme

"Dengan kesiapan menghadapi era kendaraan listrik, Pertamina sekaligus siap memastikan setoran yang ia serahkan ke kas negara tidak akan terlalu terganggu. Di tahun 2019, tercatat Rp 181,5 triliun disetorkan Pertamina ke kas negara. Kelak saat memasuki era kendaraan listrik, setoran tersebut tidak sampai turun," pungkas Bamsoet. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.