Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Jelang Sekolah Tatap Muka, Gus AMI Minta Prokes Disiapkan Maksimal

Senin, 14 Juni 2021 17:30 WIB
Wakil Ketua DPR Bidang Korkesra Abdul Muhaimin Iskandar (Gus AMI). (Foto: Instagram)
Wakil Ketua DPR Bidang Korkesra Abdul Muhaimin Iskandar (Gus AMI). (Foto: Instagram)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah berencana melaksanakan kembali sekolah tatap muka dua minggu lagi per Juli 2021 mendatang. Kebijakan tersebut tertuang dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) empat Menteri yakni Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Dalam Negeri, Menteri Kesehatan, dan Menteri Agama.

Wakil Ketua DPR Bidang Korkesra Abdul Muhaimin Iskandar (Gus AMI) mengingatkan pentingnya kesiapan protokol kesehatan (prokes) di sekolah. Apalagi, saat ini di sejumlah daerah terjadi peningkatan kasus Covid-19.

Mengacu pada data Satgas Covid-19 hingga Minggu (13/6), terdapat tambahan 9.868 kasus baru yang terinfeksi corona di Indonesia sehingga total menjadi 1.911.358 kasus positif Corona. Disisi lain, sampai saat ini program vaksinasi virus corona juga masih belum menyentuh ke anak-anak.

Baca juga : Cegah Karhutla, Sumsel Dan Jambi Lakukan Modifikasi Cuaca

”Saat ini sejumlah daerah ada lonjakan kasus bahkan ada varian baru Covid-19. Ini harus menjadi catatan dan harus dilakukan persiapan yang sangat serius dalam menghadapi sekolah tatap muka. Jangan sampai sekolah menjadi klaster baru penularan kasus Covid-19,” ujar Gus AMI, Senin (14/6).

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini mengatakan sebelum dilakukan sekolah tatap muka, program vaksinasi terhadap guru juga harus dituntaskan.

Selain itu, Gus AMI mengingatkan sekolah juga harus melakukan komunikasi secara intens dengan para orangtua siswa sehingga anaknya bisa menerapkan prokes sesuai standar keamanan.

Baca juga : Jelang Pembelajaran Tatap Muka, Ini Saran Ahli Mikrobiologi Universitas Esa Unggul

Ia menegaskan bahwa belajar tatap muka sebenarnya selama ini sudah dilakukan di sejumlah pesantren dengan tanpa gangguan serius. Namun, pesantren yang sudah melakukan pembelajaran tatap muka benar-benar memperhatikan protokol kesehatan (prokes).

”Bahkan ketika anak kembali ke pesantren, orangtua pun tidak bisa mengantarkannya sampai di dalam, cukup di halaman pesantren. Anak yang masuk juga dilakukan pemeriksaan swab antigen ,” ujarnya.

Terkait belum adanya vaksinasi untuk anak, Gus AMI mendorong Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bersama Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI), dan organisasi lainnya terkait vaksinasi anak, untuk terus mengkaji keamanan vaksin bagi anak-anak atau masyarakat yang berusia di bawah 16 tahun.

Baca juga : Sekolah Tatap Muka Mulai Juli, Kemenkes Kebut Vaksinasi Guru

”Kemenkes bersama IDAI harus memastikan persiapan proses uji klinis vaksin kepada anak-anak dilakukan secara hati-hati dan bertahap, agar vaksinasi pada anak nantinya tidak akan menimbulkan efek bagi tumbuh kembang anak,” tuturnya.

Gus AMI juga meminta Kemenkes bersama peneliti vaksin agar terus meneliti jenis-jenis vaksin yang telah mendapatkan perizinan edar di Indonesia.

"Aspek keamanan, tolerabilitas dan imunogenisitas, beserta dosis yang tepat untuk diberikan kepada anak-anak sangat perlu diperhatikan," ujar Gus AMI. [TIF]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.