Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - Untuk mencegah kebakaran hutan dan lahan (karhutla), Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) dan Jambi mulai melakukan program Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) dengan menyemai 10 ton garam di udara. Program TMC ini dilakukan 15 hari, dimulai dari Kamis (10/6).
Untuk menjalankan TMC tersebut Satgas Udara Penanganan Karhutla Sumsel telah menyiapkan satu unit pesawat Cassa C212 yang didatangkan dari Lanud Abdul Rachman Saleh. Tim akan menyemai garam di awan yang masih berpotensi hujan, yang diperkirakan berada di ketinggian 10.000 fit.
“Kami siapkan juga 11 orang crew yang terdiri dari pilot-pilot berpengalaman yang biasa melakukan TMC dan mengoperasikan pesawat intai,” ujar Komandan Pangkalan TNI AU Kolonel PnB Hernawan Widhianto pada acara pembukaan kegiatan TMC di Sumsel dan Jambi, Kamis (10/6).
Baca juga : 5 Kali WTP, Menag: Jalan Masih Panjang
Terdapat kategori wilayah yang akan diutamakan di antaranya daerah yang memiliki potensi awan menjadi hujan, daerah yang memiliki hotspot (titik api) dan daerah bergambut.
Dirjen Pengendalian Perubahan Iklim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Laksmi Dhewanti mengatakan, TMC hingga kini masih dinyakini menjadi salah satu solusi untuk mengatasi karhutla yang cukup jitu.
Berdasarkan data dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) diketahui TMC pada 2020 menghasilkan 2 miliar meter kubik air atau terjadi penambahan curah hujan hingga 60 persen dibandingkan secara alami.
Baca juga : Peringati Laut Sedunia, Pertamina Lakukan Konservasi Terumbu Karang Di Madura
Oleh karena itu, TMC ini dilakukan kembali pada tahun ini sebagai upaya pencegahan karhutla, apalagi pada 2021 diperkirakan relatif lebih kering dibandingkan tahun lalu yang mengalami kemarau basah. KLHK mengandeng berbagai pihak terkait untuk melakukan TMC, yakni Badan Pengkajian dan BPPT, TNI AU, BMKG, BNPB, dan Sinar Mas Group.
“Diharapkan hujan dapat turun sehingga membasahi areal gambut yang sangat rawan terbakar saat musim kemarau,” kata dia.
Direktur APP Sinar Mas, Soewarso mengatakan, perusahaannya sangat mendukung upaya TMC ini sebagai salah satu langkah efektif pencegahan karhutla.
Baca juga : Ditengah Pandemi, Akseleran Catat Rekor Penyaluran Pinjaman Usaha
“Sebagai perusahaan yang berbisnis di sektor kehutanan tentunya kami memiliki tanggung jawab untuk menjaga kelestarian lingkungan, termasuk dari ancaman karhutla. TMC ini diharapkan dapat membasahi lahan gambut yang selama ini selalu terbakar saat musim kemarau,” kata Soewarso.
Sinar Mas sangat menyambut baik bahwa kegiatan ini melibatkan multipihak dengan mengandeng BPPT sebagai lembaga yang kompeten dalam teknologi TMC.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya